Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Ruang Tokoh · 16 Feb 2024 20:18 WIB ·

Imam Ibnul Qayyim; Shalat Sebagai Alat Uji Kecintaan Seseorang Terhadap Agama Islam


 Tidak melakukan qunut subuh Perbesar

Tidak melakukan qunut subuh

Oleh: Anis Faikatul Jannah

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah adalah seorang ulama dan cendekiawan Islam yang hidup pada abad ke-14 Masehi. Beliau dikenal karena karya-karyanya yang mendalam dalam bidang tasawuf, akhlak, dan spiritualitas Islam. Salah satu pandangan beliau tentang salat, seperti yang disebutkan dalam pertanyaan sebelumnya, adalah bahwa salat merupakan tempat bermunajat dan pendekatan diri kepada Allah.

Imam Ibnul Qayyim mengajarkan bahwa salat bukan hanya sekadar kewajiban ritual, tetapi juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, mengungkapkan kecintaan kepada-Nya, dan memperkuat ikatan spiritual antara hamba dan Tuhannya. Beliau juga menekankan bahwa salat adalah momen ketika tidak ada perantara antara seorang hamba dengan Rabbnya, sehingga salat menjadi kesempatan bagi individu untuk berkomunikasi secara langsung dengan Allah.

Oleh karena itu, jika seseorang ingin tahu tingkat kecintaannya terhadap Islam, hendaklah ia memeriksa rasa cintanya terhadap shalat. Sebab, kedudukan Islam pada hatinya itu seimbang dengan kedudukan salat pada hatinya. Dan jika engkau ingin menimbang keimanan seseorang, maka lihatlah sejauh mana ia mengagungkan urusan salat. Khalifah Umar bin al-Khaththab pernah menulis edaran kepada para pegawainya yang berisi :

Artinya: “Sesungguhnya urusan kalian yang terpenting dalam pandanganku adalah salat. Barang siapa menjaganya, niscaya ia telah menjaga agamanya. Dan barang siapa menyia-nyiakannya, niscaya terhadap urusan lainnya akan lebih mengabaikan. Tidak ada Nasib yang baik dalam Islam bagi orang-orang yang meninggalkan shalat.”

Imam Ibnul Qayyim juga menyoroti betapa pentingnya salat dalam menjaga keadaan spiritual seseorang. Beliau percaya bahwa salat memiliki kemampuan untuk menyejukkan pandangan orang yang mencintai Allah, memberi kesenangan bagi hatinya, dan memberikan nikmat yang tiada tara bagi hidupnya.

Dalam pandangan beliau, salat merupakan jalan untuk memperbaiki kondisi spiritual dan meningkatkan kedekatan dengan Allah. Dengan demikian, Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menekankan pentingnya menghargai, menghayati, dan memperdalam makna serta manfaat salat dalam kehidupan seorang Muslim sebagai sarana untuk mencapai kedekatan dengan Allah dan meningkatkan keimanan.

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ibnu Khaldun: Menyelami Samudera Lautan Kedamaian

30 April 2024 - 14:14 WIB

Warisan Pemikiran R.A. Kartini dalam Memperjuangkan Emansipasi dan Pemberdayaan Perempuan

28 April 2024 - 11:01 WIB

Implementasi Semangat Kartini bagi Perempuan dan Akses Pendidikan di Era Digital

25 April 2024 - 23:33 WIB

Gus Dur Bapak Humanisme di Indonesia

23 Maret 2024 - 12:08 WIB

Syeikh Abdul Qadir al-Jilani: Pemersatu Umat Islam dalam Cahaya Spiritualitas

15 Maret 2024 - 13:00 WIB

Kisah Bullying yang Dialami Nabi Yusuf Di Masa Kecil

29 Februari 2024 - 14:21 WIB

Trending di Ruang Tokoh