Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Kontra Narasi · 22 Mar 2024 21:57 WIB ·

Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital


 Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Perbesar

Oleh: Mutawakil 

Di balik gemerlap layar digital, bahaya mengintai. Cyberbullying, perundungan yang dilakukan melalui media elektronik, menjadi ancaman nyata di era digital ini. Berbeda dengan bullying tradisional, cyberbullying dapat menjangkau korbannya kapan saja dan di mana saja, meninggalkan luka mental yang mendalam.

Dampak cyberbullying pada korban sangat serius. Depresi, kecemasan, dan trauma dapat menjadi konsekuensi jangka panjang. Rasa percaya diri dan harga diri korban pun terpuruk, mengganggu kemampuan belajar dan konsentrasi di sekolah. Dalam kasus ekstrem, cyberbullying dapat mendorong korban untuk bunuh diri.

Definisi dan Ragam Bentuk Cyberbullying

Cyberbullying adalah segala bentuk perundungan yang dilakukan dengan sengaja dan berulang kali melalui penggunaan teknologi digital, seperti:

  1. Pesan teks atau email yang penuh hinaan, ancaman, atau pelecehan.
  2. Posting media sosial yang memalukan atau menyakitkan.
  3. Penyebaran foto atau video yang tidak pantas tanpa persetujuan.
  4. Peniruan identitas online korban.
  5. Hacking akun media sosial atau email korban.
  6. Excluding atau ostracizing korban di komunitas online.

Dampak Mengerikan Cyberbullying pada Korban

Dampak cyberbullying pada korban bisa sangat serius dan jangka panjang, bahkan lebih parah dibandingkan bullying tradisional. Dampak tersebut dapat meliputi:

Gangguan kesehatan mental: Depresi, kecemasan, dan trauma dapat menjadi konsekuensi jangka panjang bagi korban cyberbullying. (Sumber: Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika)

Penurunan rasa percaya diri dan harga diri: Korban cyberbullying mungkin merasa malu, terhina, dan tidak berharga.

Gangguan belajar dan konsentrasi: Ketakutan dan stres akibat cyberbullying dapat mengganggu kemampuan belajar dan fokus korban di sekolah.

Perilaku berisiko: Korban cyberbullying mungkin beralih ke perilaku berbahaya seperti penyalahgunaan obat-obatan, penyalahgunaan alkohol, atau self-harm.

Risiko bunuh diri: Dalam kasus ekstrem, cyberbullying dapat mendorong korban untuk bunuh diri.

Faktor Risiko dan Kelompok Rentan

Meskipun siapapun dapat menjadi korban cyberbullying, beberapa kelompok lebih rentan daripada yang lain:

Anak-anak dan remaja: Mereka mungkin kurang memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk melindungi diri di dunia digital.

Orang yang berbeda dari mayoritas: Individu dengan ras, etnis, agama, orientasi seksual, atau identitas gender yang berbeda mungkin lebih rentan terhadap cyberbullying.

Orang dengan disabilitas: Mereka mungkin lebih mudah dieksploitasi dan diintimidasi secara online.

Mencegah cyberbullying memerlukan upaya kolektif dari berbagai pihak. Orang tua perlu menjalin komunikasi terbuka dengan anak tentang penggunaan internet dan media sosial, serta memberikan edukasi tentang cyberbullying. Anak-anak dan remaja harus berani melapor dan tidak membalas dendam. Sekolah perlu memiliki kebijakan anti-cyberbullying yang tegas dan edukasi yang berkelanjutan.

Mari bersama-sama meningkatkan kesadaran dan edukasi tentang cyberbullying untuk menciptakan dunia digital yang aman dan positif bagi semua.

 

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mengungkap Teori Gunung Es dalam Kontra Propaganda Terorisme

30 April 2024 - 14:44 WIB

Membaca Toleransi di Indonesia: Menjaga Kebhinekaan dalam Keberagaman

30 April 2024 - 14:32 WIB

Resolusi Jihad Belum Usai: Menerangi Jalan Perdamaian di Tengah Pergolakan

30 April 2024 - 14:22 WIB

Menelusuri Catatan Panjang Pesantren sebagai Agen Perdamaian di Indonesia

30 April 2024 - 14:11 WIB

Sejarah Panjang Harmoni dalam Keragaman: Menjaga Perdamaian di Indonesia

30 April 2024 - 14:05 WIB

Menguatkan Peran BNPT Sebagai Garda Terdepan Menjaga Perdamaian di Indonesia

30 April 2024 - 11:08 WIB

Trending di Kontra Narasi