Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Ruang Seni · 21 Jan 2024 08:38 WIB ·

Gundah


 pexels.com Perbesar

pexels.com

Oleh: Aira

“Kau adalah sosok yang aku inginkan. Hanya kau.” Itulah yang terlintas dalam benakku.

Aku merindukannya, aku menginginkannya tapi mengapa dia bersama orang lain. Bukankah kita pernah begitu dekat di masa kecil, mengapa sekarang layaknya orang asing? Aku ingin mengembalikan kenangan-kenangan yang hilang, aku ingin mengulang momen-momen yang sudah terlewati. Bisakah aku melakukannya? Semua hal yang terlintas dalam benakku sangat memuakkan dan menyesakkan, rasanya sakit sekali.

“JIAA!!” teriak Ana.

“Hmm” aku tersadar dari pikiranku.

“Kamu bahkan gak kaget sama sekali, hanya tersadar dari lamunan. Sebenernya kamu mikirin apa sih belakangan terakhir kamu seperti mayat hidup?” tanyanya.

“Gak papa, mau pesen apa? Aku tadi udah pesen tapi minum sama makan.”

“Udah.”

Aku dan Ana sedang menikmati hari libur kami, bekerja di perusahaan yang berbeda tidak menghalangi kami untuk bertemu setiap akhir pekan. Ia adalah sahabat yang ku punya. Akhir pekan kali ini kami memiih untuk menghabiskannya di sebuah kafe bernuansa romawi, sangat cocok untuk bersantai.

“Kamu yakin gak papa?” tanyanya.

“Iya An, kenapa sih tanya terus.”

“Oke.. kalau belum mau cerita sama aku. Jia, jangan memendam semuanya sendirian nanti kamu gila, kalau kamu gila bisa nular ke aku juga gilanya”

TAKK!! Aku menjitak dahinya.

“Aoww! Sakit tau” ucapnya sambil meringis memegangi dahi.

“An, aku kangen dia tapi dia dah bahagia sama ceweknya…”

“Siapa? Kawan masa kecil mu? Kalau kangen gak masalah Ji, terus kenapa emang kalau dia punya cewek? Kalian kawan sejak kecil, jangan bilang kamu punya rasa sama dia?”

“….Entah, menurutku perasaan ini hanya seperti saudara. Aku waktu kecil merasa seperti punya kakak laki-laki karena dia tapi begitu kami terpisah selama 6 tahun, saat bertemu kembali rasanya seperti orang asing, canggung dan malu. Aku seperti kehilangan sosok kakak laki-laki. Setahun yang lalu aku berusaha agak kami bisa dekat seperti dulu tapi rasanya sia-sia, apalagi sekarang dia dah punya cewek dan aku tinggal di kota yang jauh darinya. Tak ada lagi kemungkinan untuk bisa kembali dekat”

“Kalau gitu, lupakan dia! Temukan orang baru dan carilah sosok kakak yang baru. Jadi orang yang terbuka, jangan menutup diri terus.”

“Ana, aku lelah jika harus berinteraksi dengan orang-orang baru. Aku gak perlu banyak orang dalam hidupku, sedikit saja aku selalu merasa kehilangan dan kesepian. Apalagi jika banyak orang, aku mungkin akan selalu merasa ditinggalkan dan menyalahkan diri ku sendiri.”

“Ji, hapus hal buruk dari pikiran mu, jangan membuat dirimu semakin terpur-“

“Aku gak mau bahas ini lebih lagi” potongku.

Ana terdiam saat melihatku enggan melanjutkan perbincangan kami. Beberapa menit kemudian pelayan mengantarkan pesanan ke meja, kami menikmati makanan tanpa sepatah kata pun keluar dari mulut.

Aku kembali tenggelam dalam pikiran, aku harus bagaimana? Aku sangat lelah dengan dunia ini, bahkan kehidupan ini takkan berakhir walaupun meninggal karena kita hanya berpindah alam. Sebenarnya apa itu “AKHIR”? Aku selalu menginginkan seseorang memelukku tanpa ku minta, aku selalu menginginkan pelukan diakhir perpisahan, aku selalu menginginkan seseorang meraih dan menggenggam tanganku, membawa berlari keluar dari dunia ku. Tapi tak ada satu pun yang seperti itu, aku hanya bisa mengandalkan diri ku sendiri. Lagi pula apa hak ku mengharapkan dan menginginkan itu semua, saat dunia ini dipenuhi dengan beauty privilige. Aku jauh dari standar kecantikan negara ini, aku bahkan tak menarik. Sampai saat ini aku masih berusaha menerima diriku sepenuhnya dan aku merasa tak berhak untuk dicintai karena aku tak cantik.

Artikel ini telah dibaca 16 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

5 Rekomendasi Objek Wisata Lebaran Populer di Jawa Timur

15 April 2024 - 19:53 WIB

Ning, Senja Hari Raya, dan Cerita yang Tak Bisa Kuselesaikan

12 April 2024 - 23:13 WIB

Pentingnya Puasa Ramadhan dalam Islam: Dasar Pensyariatan, Kewajiban, dan Manfaatnya

29 Februari 2024 - 13:52 WIB

Bolehkah Puasa Sunnah Tapi Masih Ada Hutang Puasa Wajib

Bertawaf Di Gunung Ijen

29 Februari 2024 - 12:01 WIB

Aku dan Bulan

24 Februari 2024 - 14:46 WIB

Ummu Sulaim

Ruang Gus Dur Di Minha Tebuireng Jombang

20 Februari 2024 - 11:45 WIB

Trending di Ruang Seni