Dalam agama Islam, banyak sekali macam-macam silaturahmi yang dapat kita lakukan. Karena, pengertian silaturahmi sendiri merupakan suatu bentuk simpati dan kasih sayang kepada keluarga, kerabat, sanak saudara, handai tolan, sahabat, tetangga dan lain sebagainya.
Prinsip ini sebagaimana uraian dalam Syarah Riyadh as-Shâlihîn, sebagaimana berikut:
قَالَ العُلَمَاءُ حَقِيْقَةُ الصِّلَةِ العَطْفُ وَالرَّحْمَةُ
Beberapa ulama berkata: “Hakikat silaturahmi adalah sikap lemah lembut dan kasih sayang.”[1]
Maka dari itu, tulisan ini mencoba untuk menguraikan tentang macam-macam ragam silaturahmi yang terdapat di dalam agama Islam dan mudah untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari ketika bertemu dengan kerabat kita.
Macam-macam Silaturahmi
Karena silaturahmi tidak lain merupakan manivestasi dari bentuk simpati dan kasih sayang, maka silaturahmi dapat bisa kita lakukan dengan berbagai cara.
Di antaranya yaitu dengan interaksi sosial yang baik, saling mengunjungi, bertukar kabar antara satu dengan yang lainnya, bahkan bisa juga dengan memberikan bantuan berupa harta, tenaga, pikiran, waktu dan masih banyak yang lainnya.
Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab Al-Iqna fi Halli Alfazhi Abi Syuja berikut:
وَصِلَةُ الْقَرَابَةِ وَهِيَ فِعْلُكَ مَعَ قَرِيبِكَ مَا تُعَدُّ بِهِ وَاصِلًا مَأْمُورٌ بِهَا، وَتَحْصُلُ بِالْمَالِ وَقَضَاءِ الْحَوَائِجِ وَالزِّيَارَةِ وَالْمُكَاتَبَةِ وَالْمُرَاسَلَةِ بِالسَّلَامِ وَنَحْوِ ذَلِكَ
“Silaturahmi dengan kerabat, yaitu segala rupa perilakumu terhadap kerabat yang dapat dianggap sebagai betuk silaturahmi yang diperintahkan (oleh syariat). Silaturahmi dapat dilakukan dengan harta, pemenuhan kebutuhan, kunjungan, korespondensi, saling bertukar salam melalui surat-menyurat, dan sejenisnya.”[2]
Dari keterangan ini, dapat mengambil benang merah bahwa silaturahmi tidak sebatas kunjungan atau melakukan pertemuan saja. Silaturahmi juga bisa mewujudkannya dengan berbagai macam cara faktor kebutuhan, maupun tuntutan kondisi yang berada di lapangan.
Dalam redaksi lain juga mengungkapkan bahwa menjaga tali silaturahmi bisa melakukannya dengan berbeda-beda, sesuai dengan kondisi, derajat dan keadaan.
Lebih tepatnya adalah silaturahmi dapat kita lakukan sesuai dengan kadar kemampuan dan tuntutan yang ada di lapangan.
Mengunjungi Kerabat Pada Waktu yang Tepat
Penggambarannya adalah ketika ingin melakukan silaturahmi dengan cara mengunjungi, harus mengetahui bahwa kunjungannya pada waktu yang mereka sukai.
Dan pastikan Anda telah mengatur waktu yang tepat agar orang yang kita kunjungi merasa nyaman.
Etika Mengunjungi Kerabat
Misalnya, jika melihat saudara kita lebih suka mereka kunjungi dan merasa senang dengan kedatangan kita, maka perbanyaklah untuk mengunjunginya dan duduk bersamanya.
Jika melihat saudara kita dalam keadaan sibuk dengan ibadah atau kegiatan lainnya, atau melihat saudara kita senang menyendiri, maka kita perlu untuk menguranginya kunjungan agar tidak mengganggu pekerjaannya.
Kemudian ketika mengunjungi orang sakit, sebaiknya tidak menghabiskan terlalu lama waktu di sana kecuali jika orang sakit tersebut merasa senang dengan kehadiran kita.
Macam-macam Silaturahmi dengan Berjabat Tangan dan Murah Senyum
Kemudian salah satu dari cara menjaga hubungan dengan saling berjabat tangan ketika bertemu dan lebih banyak mengeluarkan senyuman di wajah, serta mendoakan ampunan dan lainnya ketika berjabat tangan. [3]
Penutup
Itulah yang dapat kami sampaikan tentang macam-macam silaturahmi. Banyak sekali hal yang bisa kita lakukan untuk menyambung tali persaudaraan dengan kerabat dan teman-teman kita.
Sering-seringlah untuk melakukan silaturahmi karena dengan kita melakukan silaturahmi, akan banyak sekali manfaat dan nikmat yang bisa kita syukuri.
Referensi
[1] Ibnu Alan As-Shiddiqi, Dalilul Falihin li Thuruqi Riyadhis Shalihin (Kairo: Darul Hadits, 2008) 133/II
[2] As-Syarbini al-Khatib, Al-Iqna fi Halli Alfazhi Abi Syuja (Beirut: Dârul Fikr: 1995) 369
[3] Ismâil Haqqi, Rûh al-Bayân (Beirut: Dâr al-Fikr: tt) 364/IV