Pada kesempatan kali ini, akan membahas tentang hukum sholat berjamaah dengan anak kecil. Apakah agama memperbolehkannya?
Assalmu’alaikum Wr. Wb.
Ustadz, izinkan saya untuk bertanya tentang bagaimana sholatnya orang yang melaksanakan shalat jamaah dengan anak yang belum baligh, apakah diperbolehkan? Terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
[Riyanto, Pati]
___
Admin – Wa’alaikumsalam Wr. Wb.
Berjamaah dengan anak kecil berarti mengajarkan anak-anak untuk berpartisipasi dalam ibadah. Di samping itu, melibatkan mereka dalam kegiatan keagamaan adalah langkah penting dalam mendidik dan membentuk akhlak mereka.
Mengenai tentang kebolehan berjamaah dengan anak kecil, maka ulama menghukuminya boleh, dan dianggap sah ketika orang dewasa bermakmum dengan anak kecil tersebut.
Beberapa dalilnya dikatakan sebagaimana berikut:
البلوغ، وهل تصح إمامة الصبي المميز؟ ومن شروط صحة الإمامة البلوغ، فلا يصح أن يقتدي بالغ بصبي مميز في صلاة مفروضة، باتفاق ثلاثة من الأئمة: وخالف الشافعية،
“Baligh, apakah dianggap sah ketika anak kecil yang sudah tamyiz menjadi imam sholat? (Mushonif menjawab) sebagian dari syarat sahnya menjadi imam sholat adalah baligh. Maka tidak sah orang yang baligh menjadi makmum kepada anak kecil yang tamyiz di dalam sholat fardhu. Pendapat ini menurut kesepakatan tiga Imam Madzhab. Namun, berbeda lagi dengan pendapat Madzhab Syafi’i.”
Pendapat Madzhab Syafi’i
الشافعية قالوا: يجوز اقتداء البالغ بالصبي المميز في الفرض إلا في الجمعة، فيشترط أن يكون بالغاً إذا كان الإمام من ضمن العدد الذي لا يصح إلا به، فإن كان زائداً عنهم صح أن يكون صبياً مميزاً
“Pendapat dari mazhab Syafi’i mengatakan bahwa boleh bagi orang dewasa untuk mengikut (menjadi makmum) kepada anak laki-laki yang sudah tamyiz di dalam sholat fardhu kecuali pada sholat Jumat. Maka di dalam sholat Jumat syaratnya, ia (anak tersebut) harus baligh ketika memang anak tersebut masuk ke dalam jumlah bilangan keabsahan sholat Jumat, yang tidak sah kecuali dengan syarat baligh. Jika bilangan jamaah sholat jumat itu melebihi dari bilangan keabsahan sholat Jumat (lebih dari 40 orang), maka anak kecil yang sudah tamyiz dapat sah ketika menjadi imam. “
Kesimpulan
Sehingga dari uraian ini, dapat kesimpulannya adalah boleh bagi anak laki-laki yang sudah tamyiz untuk menjadi imam di dalam sholat menurut pendapat Madzhab Syafi’i. Akan tetapi kemudian, berbeda dalam masalah sholat Jumat. Karena di dalam sholat Jumat yang menjadi hitungan sebagai keabsahan sholat Jumat adalah terdapat 40 jamaah yang sudah baligh. Jika sudah memenuhi 40 jamaah yang sudah baligh, maka tidak masalah ketika imamnya adalah anak kecil yang sudah tamyiz.
Akan tetapi jika bilangan jamaah sholat Jumat genap 40 orang besertaan anak kecil yang sudah tamyiz tersebut, maka hal tersebut menjadi penghalang keabsahan sholat Jumat. Karena tidak memenuhi kriteria 40 orang yang baligh.
Catatan:
Gambaran daripada anak kecil yang berstatus tamyiz adalah anak kecil tersebut sudah bisa makan dan istinja’ sendiri.
Baca juga: Hukum Membayar Orang Dalam
Tonton juga: PRASANGKA | Short Film Of Grup Taks 2 Duta Damai Santri Jawa Timur.
Referensi: Abdullah al-Jaziri, Fiqh Madzahib al-Arba’ah (Maktabah Syamela), 371/I