Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Kontra Narasi · 31 Jul 2024 11:38 WIB ·

Yuk Kenali Faktor Penyebab Terorisme


 Yuk Kenali Faktor Penyebab Terorisme Perbesar

Oleh: Tsabit Habibi

Sebagai bangsa yang telah memiliki konsensus dasar nasional, sering disebut dengan “empat pilar kebangsaan”, Indonesia harus tetap memegang teguh Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Pancasila adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa untuk bangsa Indonesia sebagai perekat bangsa, fondasi negara, dan ideologi negara. Keistimewaan Indonesia dari bangsa-bangsa lain adalah bahwa bangsa Indonesia memiliki Pancasila, yang itu tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia, dimana hanya Indonesia pemilik Pancasila, dan itulah keistimewaan dan keunikan bangsa Indonesia.

Pancasila merupakan identitas dan jati diri bangsa Indonesia. setiap upaya untuk mengganti Pancasila dengan ideologi lain selain Pancasila adalah perbuatan yang mengingkari terbentuknya Indonesia sebagai negara bangsa, dan untuk itu harus disingkirkan dari bumi Indonesia. Pengalaman menunjukkan bahwa Pancasila telah mengalami berbagai ancaman dan pengkhianatan yang dilakukan oleh sekelompok orang, namun sampai saat ini Pancasila masih berdiri kokoh sebagai dasar negara dan ideologi negara. dalam perspektif historis, upaya untuk mengganti Pancasila dengan ideologi lain telah ada sejak zaman dulu, dimana terdapat upaya menanggalkan Pancasila dengan ideologi sosialisme komunisme (PKI) dan ideologi agama (DI/TII).

Saat ini, Pancasila juga tengah menghadapi ancaman serius dimana terdapat beberapa Ormas Anti Pancasila sedang menginginkan Pancasila diganti dengan ideologi lain, NKRI ingin dirubah menjadi negara khilafah, Pancasila dianggap sebagai kafir, serta penganut Pancasila sebagai thogut. Mendefinisikan terorisme tidak mudah dan akan membawa kita kepada diskusi istilah dan pengertian yang tiada habisnya.

Namun, dalam rangka melakukan usaha pencegahan tindakan terorisme tersebut, mau tidak mau harus berangkat dari pembuatan definisi. Kalau tahapan ini tidak dilakukan, kita tidak akan tahu apa yang harus kita lakukan. Terorisme dalam kaitan ini diartikan sebagai, tindakan kekerasan atau ancaman untuk melakukan tindakan kekerasan yang ditujukan kepada sasaran acak (tidak ada hubungan langsung dengan pelaku) yang berakibat pada kerusakan, kematian, ketakutan, ketidakpastian dan keputusasaan massal. Tindakan terorisme tersebut dilakukan dalam rangka memaksakan kehendak kepada pihak yang dianggap lawan oleh kelompok teroris, agar kepentingankepentingan mereka diakui dan dihargai.

Teror yang berarti sebuah ancaman harus dihancurkan, karena berbahaya bagi kehidupan umat manusia. Ideologi teroris itu terus yang justru membuat umat manusia Indonesia semakin goyah. Teroris merupakan musuh bersama kemanusiaan, karena tindakan mereka yang membuat orang lain tidak aman, tidak nyaman, selalu diselimuti rasa ketakutan dan mengacaukan sistem sosial, dan hukum yang sudah mapan dianut bangsa Indonesia. Pancasila sebagai pilar bangsa Indonesia sejatinya harus mampu dipahami oleh seluruh bangsa Indonesia dan umat Islam di Indonesia.

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia ini tentunya, diharapkan mampu menyelesaikan persoalan terorisme di Indonesia. Pancasila adalah petunjuk, pandangan hidup masyarakat Indonesia dalam bertindak dan berbuat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pelaku teroris di Indonesia sejatinya tidak mampu memahami nilai-nilai pancasila secara komprehensif, mereka cenderung mengagungkan ideologinya dengan cara menebar teror. Cara teror atau kekerasan itulah yang menimbulkan disintegrasi bangsa Indonesia yang sudah semestinya harus dihancurkan dan dimusnahkan dalam masyarakat Indonesia.

Persoalan munculnya terorisme di Indonesia dapat pula disebabkan karena bangsa Indonesia melupakan nilai-nilai luhur Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, yang sesungguhnya mempunyai nilai moral positif sebagai upaya pencegahan terhadap aksi terorisme. Pancasila tidak pernah diamalkan secara praksis sehingga menumbuh suburkan terorisme. Kalau bangsa Indonesia ini mampu memahami secara komprehensif nilai-nilai pancasila, maka tidak mungkin tercipta terorisme. Pancasila adalah penyelamat dan pemersatu bangsa Indonesia. Berikut beberapa faktor penyebab terjadinya aksi terorisme:

  1. Faktor ekonomi

Faktor ekonomi merupakan motif utama bagi para terorisme dalam menjalankan misi mereka. Keadaan yang semakin tidak menentu dan kehidupan sehari-hari yang membuat resah orang untuk melakukan apa saja, seperti membunuh, mengancam orang, bunuh diri, dan sebagainya. Karena itu, pemerintah harus bekerja keras untuk merumuskan rehabilitasi masyarakatnya.

  1. Faktor sosial

Sistem sosial yang dibentuk oleh kelompok radikal atau garis keras membuat semua orang yang mempunyai tujuan sama dengannya bisa mudah berkomunikasi dan bergabung dalam garis keras atau radikal.

  1. Faktor Ideologi

Dalam setiap kelompok mempunyai misi dan visi masing masing yang tidak terlepas dengan ideologinya. Dalam hal ini terorisme yang ada di lndonesia dengan keyakinannya yang berdasarkan Jihad yang mereka miliki. Selain itu, Adanya aksi terorisme membuat tatanan kehidupan masyarakat terutama di Indonesia menjadi terganggu. Masyarakat menjadi resah dan merasa tidak aman. Sementara itu, terorisme terjadi karena adanya beberapa aspek yang meliputi:

  1. adanya konflik etnis dari masyarakat yang multikultural;
  2. adanya konflik agama baik itu yang terjadi sesama agama maupun antar agama;
  3. adanya konflik ideologis karena dalam beberapa kelompok tidak mau menerima ideologi yang ada di negaranya; dan
  4. adanya indikator kemiskinan menjadikan seseorang nekat melakukan aksi terorisme.

Diperlukan adanya upaya untuk mengatasi permasalahan tentang terorisme ini, baik itu upaya dari pemerintah maupun dari masyarakat. Aksi terorisme dikhawatirkan akan menjalar pada generasi muda bangsa. Untuk menciptakan generasi muda anti terorisme diperlukan penerapan Pendidikan Pancasila sejak usia dini. Dalam Pancasila mengandung nilai-nilai yang sesuai dengan kehidupan masyarakat di Indonesia. Pendidikan Pancasila perlu dipelajari, dihayati, dan diterapkan bagi para generasi muda agar tidak terjerumus dalam aksi terorisme. Oleh karena itu, dalam artikel ini dibahas mengenai penerapan Pendidikan Pancasila untuk menciptakan generasi anti terorisme.

Apabila tidak ada upaya yang nyata untuk menghilangkan terorisme, maka tindakan terorisme akan semakin meningkat dan akan menimbulkan dampak yang luar biasa dalam suatu negara. Dampak tersebut dapat berupa rusaknya sendi-sendi politik dalam suatu negara. Selain berdampak pada tatanan perplitika, aksi terorisme juga berdampak pada kehidupan masyarakat. Masyarakat menajdi tertekan, merasa tidak aman dan merasa khawatir. Selain mengganggu psikis dari masyarakat, terorisme juga mengganggu kehidupan ekonomi serta mengikis nilai-nilai budaya yang ada di masyarakat. Terorisme yang mengatasnamakan agama dalam menjalankan aksinya akan membuat agama menjadi bayang-bayang kekuasaan dan ketertindasan.

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Telaah Isu Terorisme di Indonesia pada Era Orde Baru (1966-1998)

29 Agustus 2024 - 22:52 WIB

Telaah Isu Terorisme di Indonesia pada Era Pasca Kemerdekaan (1945-1965)

29 Agustus 2024 - 22:49 WIB

Bahaya Intoleransi dan Pentingnya Nilai nilai Kebhinekaan di Indonesia

29 Agustus 2024 - 22:45 WIB

Telaah Isu Terorisme di Indonesia: Dari Masa ke Masa

29 Agustus 2024 - 22:41 WIB

Kampanye Perdamaian: Memperkuat Fondasi NKRI

29 Agustus 2024 - 22:35 WIB

6 Nilai Utama Karakter Santri dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

12 Agustus 2024 - 23:03 WIB

Trending di Kontra Narasi