Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Damai Pedia · 29 Jun 2023 08:27 WIB ·

Uniknya Rumah Lansia di Kediri, Simbol Kesejukan Kemanusiaan yang Ditelantarkan


 Uniknya Rumah Lansia di Kediri, Simbol Kesejukan Kemanusiaan yang Ditelantarkan Perbesar

Kediri, DDS Jatim

Rapat Kordinasi Duta Damai Santri Jawa Timur yang diletakkan di Pare Kediri menggandeng Komunitas Gusdurian Mojokutho Pare Kediri. Mereka ternyata sedang mengadvokasi Lansia yang terlantar dari berbagai lintas agama.

Rumah Lansia GUSDURian Peduli Pare yang berada di Kampung Kongan, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri sudah menampung 20 orang tua yang lanjut usia pada Selasa (27/6/2023).

Kordinator GUSDURian Peduli Pare Falensianus anugrah yunianto mengatakan bahwa awal mula berdirinya rumah lansia tersebut saat di tahun 2008 melihat ada seorang perempuan yang tergelatak di pinggir jalan dengan kondisi tubuh kurang sehat dan sama sekali tidak mendapat perawatan.

“Akhirnya, kami bawa dia ke rumah untuk mendapat perawatan,” ungkapnya, Selasa (27/6/2023).

Perempuan tersebut, lanjut Antok, diketahui merupakan mantan Pekerja Seksual Komersial (PSK) yang tidak memiliki keluarga di sini.

“Dari kejadian tersebut, kami mulai tergerak untuk membantu orang tua yang terlantar di pinggir-pinggir jalan,” tuturnya.

Sehingga, sambungnya, pada tahun 2014 kami mulai membangun gubuk-gubuk kecil dari seng-seng bekas dan kardus yang dikumpulkan oleh relawan untuk melindungi para orang tua Lanjut Usia (Lansia) dari hujan dan panas.

“Karena kami merasa kasihan kepada mereka. Iya, jika barang antik semakin lama dan langka akan semakin mahal. Beda dengan manusia, semakin tua akan semakin terbuang,” ucapnya.

Para lansia yang ada, lanjutnya, punya beragam masalah di keluarganya. Ada yang keluar dari rumahnya, pun juga karena dibuang oleh anak kandungnya.

“Ada Lansia yang struk di sini, saat diantar oleh anaknya sendiri. Si anak tak mengakui bahwa dia orang tuanya, melainkan dikatakan sebagai teman kerja,” katanya.

Dari beberapa kejadian, lanjut Antok, banyak yang dapat dijadikan pembelajaran. Seperti, kata Antok, ada banyak yang merasa sedih karena tidak memiliki harta dan kekayaan. Padahal, sambungnya, kemiskinan terbesar adalah saat kita tidak dihargai, sendirian, dan terbuang.

“Dari 20 Lansia yang ada terdapat sembilan orang yang berkebutuhan khusus, seperti buta, tuli, dan punya gangguan mental. Mereka ada yang beragama Hindu, Budha, Islam, dan Konghucu,” ucapnya.

Lebih lanjut Antok mengatakan bahwa setiap harinya, pihaknya sudah terbiasa memandikan, membersihkan kotoran di dinding kamar dan tempat tidurnya mereka.

“Sekitar 15 relawan yang ada di sini. Mereka memasak, memandikan, dan juga ada yang bekerja lalu sebagian pendapatannya disisihkan untuk kebutuhan di sini,” jelasnya.

Pekerjaan ini, kata Antok, didasari oleh semangat nilai kemanusiaan yang telah juga dicontohkan oleh KH. Abdurrahman Wahid atau yang dikenal dengan panggilan Gus Dur.

“Kami gabung GUSDURian Peduli Pare semenjak tahun 2018. Makanya sekarang disebut Rumah Lansia GUSDURian Pare,” ujarnya.

Sementara untuk kebutuhan rumah lansia tersebut, Antok mengatakan selain dari relawan yang bekerja selalu ada orang-orang baik sekitar kita. (Moh. Faiq)

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Duta Damai Santri Jawa Timur Ajak Mahasiswa Unija Sumenep Tolak Paham Radikalisme Terorisme

2 Oktober 2024 - 18:20 WIB

Usai Serah Terima Jabatan, Kepala BNPT RI Komitmen Optimalkan Pencegahan

18 September 2024 - 21:15 WIB

Sejarah UU Pesantren yang Perlu Diketahui Santri

15 September 2024 - 23:05 WIB

Lagi, Ponpes Annuqayah Lubangsa Putri Torehkan Juara Umum Sukarabic Fest VII UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

15 September 2024 - 21:39 WIB

BNPT RI Bentuk Duta Damai Bali, Deputi I: Generasi Muda Benteng Perdamaian di Pulau Dewata

13 September 2024 - 10:04 WIB

Simak Cara Buat Pembalut Kain Ramah Lingkungan ala KKN Universitas Annuqayah

8 September 2024 - 21:07 WIB

Trending di Damai Pedia