Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Suara Santri · 30 Agu 2024 22:31 WIB ·

Tiga Sikap dan Karakter Kiai Indonesia yang Perlu Diketahui


 Tiga Sikap dan Karakter Kiai Indonesia yang Perlu Diketahui Perbesar

Oleh: Abdul Warits

Ulama dan Kiai di Nusantara memiliki sikap kebesaran jiwa yang luar biasa. Dalam keadaan dan kondisi apapun, para kiai mampu mewujudkan kondisi yang aman dan sejuk. Sebab, kiai di Indonesia memiliki tiga hal yang menjadi ciri khas kiai Nusantara yakni ilmu, kepedulian, dan keikhlasan.

Hal ini menjadikan karomah dan kelebihan tersendiri untuk menunjukkan dan membuktikan bagaimana ulama Indonesia mampu merawat kondisi ini dengan terus memberikan spirit dalam wujud terus ngayomi (melindungi dan membina), ngayahi (mengurus), dan ngayemi (membuat hati tenang).

Sebagaimana yang dikatakan oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Mukri bahwa ciri khas kiai itu cinta ilmu. Ia inten mengkaji dan mengaji dalam majelis-majelis. Di berbagai kesempatan, yang dibahas selalu berisi ilmu.

Intensitas para kiai bersentuhan dengan ilmu ini menjadikan masyarakat memposisikan mereka lebih dari yang lain dalam kehidupan di masyarakat. Dengan kompetensi ilmu agama yang dimiliki ini, ditambah silsilah atau sanad keilmuan yang jelas dan menyambung sampai kepada Rasulullah, tumbuh sikap kiai yang selalu ngayomi dan mendidik umat

Bukan hanya dari aspek keilmuan saja, para kiai juga peduli dan mampu mengurus atau ngayahi umat. Dalam berbagai aspek kehidupan, bisa dilihat sendiri bagaimana para kiai mengurus umat di Indonesia mulai dari belum lahir sampai dengan sudah meninggal dunia contohnya. Mulai dari fase kehamilan sampai dengan meninggal dunia, para kiai selalu dilibatkan masyarakat untuk ikut mengurus prosesnya.

Tiga hal inilah yang sampai saat ini mampu menjaga kondusivitas masyarakat di nusantara. Para wali dan kiai telah mewariskan dan memasukkan tiga hal ini yakni ilmu, kepedulian, dan keikhlasan dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat sehingga benar-benar bisa nganyomi, ngayahi, dan ngayemi.

 

 

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Santri dan Maulid Nabi

16 September 2024 - 11:22 WIB

Mengenal Tradisi Endog Endogan dalam Peringatan Maulid Nabi di Banyuwangi

15 September 2024 - 06:11 WIB

Asal Muasal Perayaan Maulid Nabi, Dirayakan Seorang Sultan

15 September 2024 - 06:07 WIB

Esensi Makna Kiai

30 Agustus 2024 - 22:20 WIB

Anak Muda dalam Membangun Kehidupan yang Toleran: Studi Kasus di Madura

30 Agustus 2024 - 20:51 WIB

Dari Khotbah ke Kabel: Peran Media dalam Agama dalam Pandangan Marshall McLuhan

30 Agustus 2024 - 20:48 WIB

Trending di Suara Santri