Penulis: Faizal Amin
Tak terasa sebentar lagi bulan Ramadhan sudah mau meninggalkan kita semua dan sebentar lagi akan memasuki hari raya Idul Fitri.
Hari raya idul Fitri adalah hari di mana umat Islam merayakan kemenangan karena telah menunaikan perintah Tuhan. Namun hari raya idul Fitri juga menjadi akhir dari bulan spesial ini di mana pahalanya dilipatgandakan.
Patut kiranya diakhir bulan dan sekaligus hari raya ini menjadi momen akhir yang kita isi dengan berbagai amalan yang dianjurkan.
Ada beberapa amalan yang dianjurkan saat datangnya hari raya Idul Fitri
Pertama, membaca takbir dengan lafadz:
اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَاللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Takbir ini dibaca di mana saja dan kapan saja. Baik dalam keadaan berdiri, duduk, berbaring dan sebagainya. Sedangkan waktu membacanya dimulai dari Maghrib tanggal satu Idul Fitri, hingga sholat id dilaksanakan. Berbeda dengan Idul Adha, yang dibaca setelah terbenamnya matahari di malam ied hingga berakhirnya hari tasryik (10-13 H)
Adapun faidah dari membacanya ialah;
Mendatangkan cinta Tuhan. Jika Tuhan sudah cinta, tentunya semua akan diberikan sebelum kita memintanya.
Kedua, ialah membaca istighfar
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيْمِ
Seratus kali setelah Sholat Subuh dihari ied.
Faidahnya ialah menghapus catatan dosa dan aman dari siksa neraka.
Ketiga, ialah membaca;
سُبْحَانَ اللَّه وَبِحَمْدِهِ
Dibaca 300 kali, dengan niat dihadiahkan pada seluruh umat Islam yang telah meninggal. Sedangkan Faidahnya ialah setiap kubur umat Islam dikaruniai seribu cahaya oleh Allah SWT dan kelak orang yang membacanya juga akan diberi seribu cahaya.
Amalan di atas sebenarnya berlaku umum, baik hari raya Idul Fitri maupun idul adha. Wallahualam.
Baca juga: Pro Kontra Memblokir Situb Web yang Berbahaya
Follow instagram Duta Damai Santri Jawa Timur
Sumber:
Al-Adzkar, hal, 155.
Kanzun al-Najah Was al-Surur, hal, 269-270.