Santrikeren.id-Komunitas GUSDURian Sidoarjo dalam rangka memperingati Haul Gus Dur yang ke-14 melaksanakan dua kegiatan yakni ziarah makam dan diskusi publik.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kegiatan ziarah makam tersebut dimulai dari ziarah makam Gus Dur, lalu ke sahabat Riyanto seorang anggota Barisan Ansor Serba Guna (Banser) pada Minggu (7/1/2023) kemarin.
“Kemudian ditanggal itu pula, kami bersama rombongan jejaring GUSDURian Sidoarjo lintas agama juga mengunjungi sebuah Klanteng Gudo di Jombang,” terang Koordinator GUSDURian Sidoarjo Febriyanti Ryan Ariyani.
Febri sapaan akrabnya menambahkan, setelah kegiatan tersebut, dilanjutkan dengan Diskusi Publik dengan tema “Meneladani Budaya Etika Demokrasi Gus Dur” yang bertempat di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW), Waru, Sidoarjo, Selasa (9/1/2023) kemarin.
“Harapan dari kegiatan kali ini adalah upaya untuk menghadirkan inspirasi dan keteladanan Gus Dur tentang demokrasi sebagaimana yang sudah diyakini, dijalankan dan diperjuangkan olehnya,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, lanjut Febri, untuk melanjutkan perjuangannya yakni dengan mewujudkan Pemilu tahun 2024 yang jujur, adil, dan bermartabat.
“Gus Dur tidak menganggap demokrasi dan pemilu sebagai prosedur dan angka-angka elektoral, tetapi memiliki kandungan mandat nilai perjuangan harkat martabat manusia dan kesejahteraan,” imbuhnya.
Sementara itu, Pendeta Kristanto dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur karena kegiatan yang dilaksanakan di gerejanya berjalan dengan lancar sesuai harapan
“Sekalipun kami sempat gamang karena waktu yang pendek, juga situasi setelah natal, banyak umat mengisi waktu liburan, pun sekretariat libur,” ucapnya.
Lebih lanjut Pendeta Kristanto berharap semoga Gusdurian Sidoarjo semakin kompak dan semakin diluaskan jaringan dan persaudaraannya.
Kegiatan yang dimulai dengan menyanyikan lagu Subhanul Wathon dan syiir Tanpo Wathon oleh Etnika Prise GKJW Waru dihadir oleh sejumlah tokoh lintas iman, masyarakat umum, organisasi masyarakat, dan pemerintah desa setempat.