Santrikeren.id– Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Annuqayah Posko XXXI Desa Pasongsongan, Kecamatan Pasongsongan Sumenep melaksanakan Pelatihan Pembuatan Pembalut Kain (PeKa) di Auditorium Balai Desa Pasongsongan, Ahad (8/9/2024).
Kegiatan ini merupakan salah satu program unggulan yang dicanangkan dan dilaksanakan setelah seminar PeKa (Pembalut Kain) pada Jum’at kemarin (06/9/2024).
Pelatihan ini memiliki tujuan untuk menambah wawasan sekaligus pemahaman terkait pembalut kain sebagai alternatif penggunaan dan penimbulan limbah pembalut sekali pakai, diharapkan dari program ini masyarakat khususnya kaum wanita tidak sekedar mendapat informasi secara teori saja melainkan juga dengan praktek sebagai eksistensi pemahaman yang nyata.
Kegiatan ini bekerjasama dengan Tim Produksi PP. Annuqayah Lubangsa Utara Putri yang dihadiri oleh ibu PKK Desa Pasongsongan, perwakilan perkumpulan Mushalla al-Huda, dan perwakilan satpend dari tingkat SLTP dan SLTA. Pada pelatihan ini peserta KKN Posko XXXI mendampingi secara langsung serta ikut andil dalam setiap proses pembuatan pembalut kain ramah lingkungan.
Proses pertama dalam pembuatan pembalut kain ini adalah dengan menggambar pola pada tiap lembar kain yang akan digunakan. Terdapat 4 jenis kain yakni kain kaos sebagai lapisan teratas yang lembut sehingga tidak menimbulkan iritasi, selanjutnya lapisan kedua kain microfiber yang memiliki daya serap banyak, kain waterproff yang melindungi agar tetap aman tidak bocor serta lapisan terakhir adalah kain katun.
Kain yang sudah memiliki pola digunting mengikuti garis, setelah sejajar maka keempat kain tersebut dijahit dengan rapi secara keseluruhan, selanjutnya jahitan dibalik ke arah luar dan jahit sisa tepi yang belum selesai, terakhir pasang kancing pada kedua bagian sayap pembalut.
Ida, salah satu warga Pasongsongan yang mnejadi anggota PKK menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN dari Universitas Annuqayah.
“Sepertinya pelatihan ini perlu untuk ditindak lanjuti, mungkin nanti bisa diadakan pelatihan secara mandiri di Mushalla Al- Huda, karena memang selain baik untuk kesehatan, juga merupakan produk yang ramah lingkungan, sekalian untuk menambah kreatifitas ibu-ibu di Desa Pasongsongan ini,” kata pengasuh mushalla Al- Huda.