Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Kontra Narasi · 2 Jun 2023 08:00 WIB ·

Sikap Patriotisme yang Sehat


 Sikap Patriotisme yang Sehat Perbesar

Penulis: Ahmad Falahuji

Patriotisme bisa disebut sebagai suatu sikap, rasa cinta, kesetiaan, dan pengabdian yang mendalam terhadap tanah air atau negara tempat seseorang lahir, dibesarkan, atau diidentifikasi sebagai warganya. Seorang patriot adalah seseorang yang menunjukkan rasa cinta, kebanggaan, dan loyalitas terhadap negara dan nilainya.

Patriotisme melibatkan perasaan kebanggaan terhadap identitas nasional, kebudayaan, sejarah, dan nilai-nilai yang dipegang oleh negara tersebut. Ini juga mencakup kesediaan untuk berkorban demi kepentingan negara, seperti melindungi kebebasan, kedaulatan, dan kesejahteraan rakyat.

Patriotisme bisa muncul dalam berbagai bentuk ekspresi, seperti menghormati simbol-simbol nasional (seperti bendera dan lagu kebangsaan), mengambil bagian dalam kegiatan yang mempromosikan kebaikan masyarakat dan kemajuan negara, serta terlibat dalam politik dan proses demokratisasi.

Dalam al-qur’an, sikap patrotisme ini dilandaskan dalam dalil berikut:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.” (QS. Al-Hujarat: 13)

Imam At-Thabari, pakar tafsir kenamaan menafsirkan bahwa diciptakannya manusia dengan bentuk yang berbeda-beda tujuannya adalah untuk saling mengenal asal-usul dari setiap manusia. Dari situ, dapat kita sadari bahwa setiap orang memiliki ikatan tali persaudaraan baik ikatan dekat ataupun jauh.

Dari latar belakang ini kemudian timbul secara alamiah rasa untuk saling tolong-menolong, saling menyayangi di antara manusia, sehingga terwujudlah kemanusiaan di antara manusia. Walaupun ada perbedaan, namun perbedaan itu bukan menjadi penyekat antar satu manusia dengan manusia lain, melainkan adanya perbedaan tersebut menjadikannya semakin dekat. Karena satu bangsa merupakan saudara jauh dengan bangsa yang lain. Begitu juga satu suku bisa menjadi saudara dekat dengan suku yang lain. Begitulah akhirnya manusia saling menjaga dan memelihara manusia yang lainnya.

Dalam Tafsir Al-Misbah, pakar tafsir kenamaan Indonesia, Prof Quraish Shihab mengatakan bahwa ayat di atas merupakan salah satu wujud penisbatan manusia terhadap tanah kelahirannya atau tanah air. Hal itu menunjukkan bahwa mereka sejak kecil telah memiliki rasa cinta yang besar kepada tanah kelahirannya. 

Seperti keterangan sebelumnya, dalam Tafsir Ibnu Katsir Imam Sufyan as-Sauri mengatakan: “Orang-orang Himyar menisbatkan dirinya kepada sukunya masing-masing, dan orang-orang Arab Hijaz menisbatkan dirinya kepada kabilahnya masing-masing. Dari sini bisa dipahami bahwa adanya penisbatan, pastinya dilandasi dengan sebuah alasan. Di antaranya karena mereka mencintai tanah kelahirannya, atau mereka ingin mengabdikan dirinya demi kejayaan bangsanya.”[1]

Namun, penting untuk memahami bahwa patriotisme yang sehat dan konstruktif adalah yang diiringi dengan penghargaan terhadap nilai-nilai universal seperti hak asasi manusia, kesetaraan, keadilan, dan toleransi. Patriotisme yang positif tidak boleh digunakan sebagai pembenaran untuk tindakan diskriminatif, kekerasan, atau pengabaian terhadap hak-hak individu atau kelompok lain.

Patriotisme yang sehat melibatkan kesadaran akan tanggung jawab kita sebagai warga negara untuk berkontribusi secara positif terhadap kemajuan dan kesejahteraan negara, serta bekerja sama dengan sesama warga negara untuk mencapai tujuan bersama.

Baca juga: Hukum Membayar Orang Dalam
Tonton juga: PRASANGKA | Short Film Of Grup Taks 2 Duta Damai Santri Jawa Timur.


[1] Putri Khoir Iffah dan Rachmad Risqy Kurniawan SEI, MM.

Sikap Patriotisme yang Sehat
Sikap Patriotisme yang Sehat

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Politik Damai: Jalan Menuju Kehidupan yang Harmonis

21 November 2024 - 08:56 WIB

Politik dan Kemanusiaan dalam Pilkada Serentak

19 November 2024 - 11:09 WIB

Membangun Kehidupan Berbangsa Melalui Toleransi dan Keadilan

30 Oktober 2024 - 06:13 WIB

Radikalisme dan Upaya Pembentukan Desa Siaga sebagai Benteng Keamanan Nasional

30 Oktober 2024 - 05:55 WIB

Menilik Sejarah Radikalisme dan Terorisme di Indonesia

26 Oktober 2024 - 05:18 WIB

Radikalisme dan Tantangan yang Dihadapi Negara

26 Oktober 2024 - 05:06 WIB

Trending di Kontra Narasi