Santrikeren.id-Komunitas Damar Korong (DK) sukses merayakan hari jadinya yang ke-1 pada Sabtu (13/1/2023) di Pantai Bintaro, Kecamatan Gapura, Sumenep.
Komunitas Damar Korong merupakan salah satu wadah literasi yang berada di kawasan timur pulau Madura yang didirikan pada tanggal 13 Januari 2023.
Acara peringatan satu tahun komonitas sastra ini diawali dengan pembacaan Surat Yasin bersama, prosesi potong kue, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian selayang pandang Komunitas DK oleh Bintu Assyattie salah satu admin Damar Korong.
“Jadi setahun sudah ada banyak kegiatan lietrasi yang dilakukan DK, mulai dari diskusi sampai safari literasi,” kata dosen IAIN Madura ini.
Helmy Khan, salah satu pendiri Komunitas DK dalam sambutannya mengatakan bahwa komunitas tersebut dibentuk sebagai salah satu upaya untuk menampung orang-orang yang memiliki kecintaan terhadap literasi.
“Komunitas DK ini didirikan sebagai bentuk perhatian kita terhadap orang-orang yang memiliki kecenderungan pada literasi, agar ada wadah yang merangkul maka didirikanlah komunitas DK,” katanya
Adapun perayaan Komunitas Damar Korong yang ke-1 ini menghadirkan Sofyan RH. Zaid sebagai pengisi Refleksi Hari Jadi DK yang ke-1. Sofyan mengatakan bahwa komunitas itu penting sebagaimana yang dilakukan penyair Arab dahulu kala.
“Dan yang menyebarkan agama Islam, selain pedagang, sebenarnya juga adalah penyair yang datang ke berbagai penjuru dunia,” ungkapnya.
Sementara itu, A. Warits Rovi salah satu admin DK juga ikut bersuara soal keberadaan Komunitas Damar Korong yang kini telah menapak usia yang kesatu tahun. Menurutnya, setelah perayaan dilaksanakan, para anggota harus terus menjaga konsistensi, baik dalam berkarya maupun dalam berkomunitas.
“Nanti Komunitas DK tidak hanya fokus pada puisi, tapi juga prosa, naskah film, baca puisi, dan pemupukan skill seni lainnya” tambahnya.
Setelah itu acara dilanjutkan dengan tadarus puisi yang diawali oleh Daviatul Umam, dilanjut beberapa pemuisi yang lain seperti Faidi Rizal Alief, Matroni Muserang, Oonk Sekali, Ibna Asnawi, dan lainnya. Acara ditutup dengan doa dan tasyakuran berupa makan bersama.