Oleh : Mohammad Haris – Duta Damai Santri Jawa Timur
Santri dan pesantren telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah dan identitas bangsa Indonesia. Dalam dinamika kehidupan bangsa, santri tidak hanya dikenal sebagai pelajar agama, tetapi juga sebagai pejuang, pemikir, dan pembangun negeri. Dengan semangat patriotisme yang tertanam kuat, santri menjadi sosok yang siap mengabdikan diri untuk bangsa dan negara.
Sejak masa perjuangan kemerdekaan, santri telah menunjukkan perannya yang signifikan dalam melawan penjajah. Para ulama dan santri bahu-membahu dengan pejuang lainnya dalam mempertahankan kedaulatan tanah air. Nama-nama besar seperti KH. Hasyim Asy’ari, KH. Ahmad Dahlan, dan KH. Wahid Hasyim adalah contoh nyata dari ulama yang juga berperan sebagai patriot bangsa. Mereka bukan hanya pemimpin agama, tetapi juga tokoh nasional yang memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia.
Perjuangan para santri tidak hanya terjadi di medan perang, tetapi juga dalam perjuangan diplomasi dan pendidikan. Mereka mendirikan lembaga pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai agama dan kebangsaan, mencetak generasi yang beriman sekaligus cinta tanah air. Pesantren menjadi benteng moral yang menghasilkan tokoh-tokoh bangsa yang berkarakter kuat, memiliki integritas, dan semangat juang yang tinggi.
Pesantren sebagai lembaga pendidikan tradisional Islam memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada para santri. Di dalam pesantren, santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga memahami pentingnya menjaga keutuhan NKRI, toleransi antarumat beragama, dan semangat persatuan. Pendidikan yang diterima oleh santri bersifat holistik, mencakup akhlak, intelektual, dan sosial, sehingga membentuk pribadi yang seimbang antara kecerdasan spiritual dan nasionalisme.
Melalui pendidikan ini, santri diharapkan mampu menjadi pemimpin yang tidak hanya mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan negara. Mereka diajarkan untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta siap membela negara dari segala bentuk ancaman, baik dari dalam maupun luar.
Di era modern yang penuh dengan tantangan globalisasi dan digitalisasi, santri dihadapkan pada berbagai tantangan baru. Modernisasi sering kali membawa perubahan yang cepat dan kadang bertentangan dengan nilai-nilai tradisional yang telah lama dipegang. Namun, tantangan ini juga menjadi peluang bagi santri untuk menunjukkan peran mereka sebagai patriot bangsa yang adaptif dan inovatif.
Santri di era ini dituntut untuk tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki keterampilan di bidang lain, seperti teknologi, ekonomi, dan sosial. Dengan demikian, mereka dapat berkontribusi lebih besar dalam pembangunan bangsa, baik di tingkat lokal maupun nasional. Pesantren perlu terus berinovasi dalam metode pendidikan, membuka diri terhadap perkembangan zaman, tanpa mengorbankan nilai-nilai dasar yang telah menjadi landasan pendidikan santri.
Untuk membangun generasi santri yang berjiwa patriot, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Pesantren harus terus didukung untuk menjadi pusat pendidikan yang unggul, dengan menyediakan fasilitas yang memadai dan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman. Program-program seperti pelatihan kepemimpinan, wirausaha, dan pemahaman multikultural juga perlu dikembangkan untuk memperkuat kapasitas santri dalam menghadapi tantangan global.
Pemerintah juga perlu memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan pesantren dan santri, termasuk dalam hal akses terhadap pendidikan tinggi, kesempatan berkarir di berbagai bidang, dan partisipasi dalam pengambilan kebijakan publik. Dengan dukungan yang tepat, santri dapat menjadi agen perubahan yang efektif, berkontribusi dalam pembangunan bangsa dengan semangat patriotisme yang tinggi.
Santri sebagai patriot bangsa memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keutuhan NKRI dan membangun negeri. Melalui pendidikan di pesantren, mereka dibentuk menjadi pribadi yang taat beragama, berakhlak mulia, dan memiliki semangat cinta tanah air. Di tengah tantangan zaman, santri dituntut untuk terus beradaptasi dan berinovasi, agar dapat memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa. Dengan semangat kebangsaan yang kuat, santri akan terus menjadi garda terdepan dalam menjaga dan membangun Indonesia yang lebih baik.