Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Suara Santri · 25 Agu 2024 09:39 WIB ·

Santri dan NKRI


 Santri dan NKRI Perbesar

Oleh : Mohammad Haris – Duta Damai Santri Jatim

Berbicara mengenai santri tidak akan pernah ada habisnya, apalagi dengan perannya dalam sejarah dan perkembangan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hingga saat ini, dengan peran dan kontribusinya yang begitu besar sehingga dicetuskan hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober.

Di bulan Kemerdekaan ini merupakan sebuah momen yang pas untuk kembali mengingat sejarah bagaimana hubungan Santri dan NKRI dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia.  Sejarah mencatat, pertempuran 10 November 1945 di Surabaya merupakan salah satu pertempuran heroik yang tidak akan pernah ada tanpa ‘Resolusi Jihad’ yang di prakarsai kaum santri. Pengaruh Resolusi Jihad itu sangat meluas hingga menggerakkan para santri untuk pergi kesurabaya untuk mempertahankan Kemerdekaan Indonesia. Ditambah dengan pekikan semangat dari Bung Tomo  sehingga terjadi peristiwa 10 November 1945 yang kini diperingati dengan Hari Pahlawan.

Dari fakta sejarah itu menjelaskan bahwa Santri memiliki peran dan kontribusi yang begitu besar dalam  kemerdekaan NKRI. Sejak dahulu hingga sekarang bahkan sampai seterusnya, NKRI akan menjadi bagian terpenting dalam jiwa santri untuk dibela dan diperjuangkan sepenuhnya, mengingat pula peran para guru terdahulu terhadap NKRI yang harus tetap dijaga dan dilestarikan seterusnya.  Oleh karena itu, hubungan Santri & NKRI tidak mungkin pernah bisa dipisahkan.

Salah satu prinsip pada diri santri salah satunya adalah bagaimana dirinya harus patuh dan ta’dzim terhadap para guru dan pendahulunya yang sholeh. Dimana para guru dan pendahulunya mempunyai keinginan bagaimana para santri penerusnya bisa melanjutkan perjuangan pendahulunya, tidak berhenti memberikan inovasi dan aspirasi yang positif  serta mampu berkiprah dalam segala bidang, . Seperti dawuh Kiyai As’ad Syamsul Arifin, salah satu Pahlawan Nasional dari kalangan santri berdawuh kepada santrinya bahwa beliau ingin santrinya bukan hanya menjadi ulama’ dan tokoh masyarakat saja, namun juga ingin santrinya menjadi penerus pemimpin bangsa. Hal ini menunjukkan betapa peduli dan cintanya para kiyai terdahulu terhadap keutuhan NKRI.

Oleh karena itu, dimomen Kemerdekaan ini kita harus kembali meneguhkan peran santri terhadap NKRI dengan selalu menjaga perdamaian dan kedamaian negeri ini, menjaga Pancasila dan merawat NKRI dalam bingkai Kebinekaan. Jika boleh penulis katakan, bahwa santri menjaga kedamaian dan perdamaian NKRI adalah Harga Mati. Bela negara bisa dilakukan dengan berbagai hal yang positif, dawuh KH. Wahab Hasbullah, “Cinta Tanah Air Bagian dari Bela Negara”.  Sehingganya, mari santri seluruh negeri untuk terus menajaga wasiat para kiyai, meneruskan perjuangannya terhadap NKRI dengan mengimplementasikan kegiatan-kegiatan positif sesuai kemampuan kita masing-masing.

 

Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

5 Tokoh Pemuda dalam Sejarah Sumpah Pemuda Indonesia

28 Oktober 2024 - 11:35 WIB

Sejarah Sumpah Pemuda dan Refleksinya

28 Oktober 2024 - 11:24 WIB

Hubungan Santri dan Kiai dalam Politik

28 Oktober 2024 - 06:07 WIB

Santri Memaknai Sumpah Pemuda: Peran, Refleksi, dan Tantangan

28 Oktober 2024 - 05:56 WIB

Santri: Bukan Sekadar Penjaga Agama, tapi Juga Penjaga Bangsa

28 Oktober 2024 - 05:45 WIB

Santri dalam Ancaman Nyata Terorisme: Memaknai Ulang Semangat Sumpah Pemuda

28 Oktober 2024 - 05:38 WIB

Trending di Suara Santri