Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Suara Santri · 19 Jul 2023 18:30 WIB ·

Ritual Haji Orang Madura


 Ritual Haji Orang Madura Perbesar

Oleh; Moh Syaiful Bahri*

Melihat Madura tidak lengkap bila belum menyentuh bagian-bagian tradisi.  Salah satu tradisi yang paling dihormati dan dipraktikkan oleh masyarakat Madura adalah pemberangkatan dan penjemputan jamaah haji. Tradisi haji di Madura diwarnai dengan nuansa spiritual dan kultural yang unik. Sebelum berangkat, calon jamaah haji dari Madura biasanya melakukan persiapan yang intensif. Mereka mengikuti serangkaian pembekalan agama, termasuk bimbingan doa, pelajaran tentang rukun dan tata cara haji, serta praktik-praktik ibadah yang harus dilakukan di Mekkah.

Haji dalam ralitas masyarakat Madura tidak jarang diasosiasikan sebagai sebuah kontestasi sosial. Ibadah haji masih dijadikan sebagai komoditas sosial yang sering ‘diperlombakan’ dengan meraih kedudukan elit di tengah-tengah masyarakat. Madura misalnya, cukup unik dalam memaknai pelaksanaan haji. Ada beragama ritual yang dikerjakan baik sebelum dan sesudah pulang dari tanah suci. Entah ritual dan tradisi tersebut bianya mahal sekalipun.

Memosisikan ibadah haji sebagai ritus keagamaan sejatinya adalah sebuah keniscayaan. Tanpa menghilangkan hakikat haji, di sampingnya ada seperangkat nilai-nilai kebudayaan yang justru mengitari ritual haji. Masyarakat Madura sadar betul bahwa ibadah haji adalah paket dari rukun Islam. Tapi di sisi lain, mereka paham bahwa tidak cukup sekadar melaksanakan rukun hajin dan semacamnya. Ada sesuatu yang juga penting yaitu tradisi-tradisi itu sendiri.

Ritual haji di Madura mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi yang unik. Sebelum berangkat ke Tanah Suci, calon jamaah haji dari Madura biasanya mengadakan perpisahan dengan keluarga dan kerabat dekat. Momen ini diisi dengan doa-doa, nasihat bijak, dan harapan terbaik. Keluarga dan masyarakat berkumpul di rumah calon jamaah haji untuk memberikan dukungan moral dan memohonkan keselamatan selama perjalanan.

Tidak lengkap rasanya, bila ingin berangkat melaksanakan ibadah haji belum ziarah ke makan wali. Terlebih makam leluhur dan kiai kampung, baru setelah itu lanjutu ke makam-makan wali Sembilan. Mereka mengunjungi makam-makam tersebut untuk berdoa, memohon restu, dan berharap mendapatkan berkah sebelum memulai ibadah haji. Ziarah ke makam-makam wali ini dianggap sebagai bagian penting dari persiapan spiritual sebelum berangkat ke Tanah Suci.

Orang Madura, seperti umat Muslim lain dari penjuru dunia, memiliki alasan yang beragam untuk menunaikan ibadah haji.di antaranya yaitu alasan agama. Kita tahu bahwa Madura identik dengan etnis yang kuat agamanya, tentu Islam. Menunaikan ibadah haji adalah salah satu dari lima rukun Islam yang harus dilakukan sekali seumur hidup bagi yang mampu. Ketaatan agama dan pengabdian kepada Allah merupakan alasan utama bagi banyak orang Madura untuk melaksanakan ibadah haji.

Haji adalah panggilan agung bagi umat Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah, membersihkan diri dari dosa, dan mencari pengampunan serta berkah-Nya. Orang Madura yang menjalankan haji ingin memenuhi tuntutan religius dan  kesadaran bahwa melaksanakan haji akan memperkuat iman dan meningkatkan hubungan spiritual dengan Allah. Orang Madura yang melaksanakan haji berharap untuk mendapatkan doa dan berkah khusus untuk diri sendiri dan keluarganya. Mereka percaya bahwa ibadah haji yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh akan membawa manfaat spiritual dan keberkahan bagi mereka dan orang-orang terdekat mereka.

Di masyarakat Madura, menunaikan haji juga dianggap sebagai tanda kehormatan dan prestise sosial. Orang yang telah menunaikan haji umumnya dihormati dan dianggap memiliki kedudukan yang lebih tinggi dalam masyarakat. Hal ini mendorong banyak orang Madura untuk menunaikan haji sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan sosial. Bagi orang Madura, menjalankan haji juga merupakan bagian dari tradisi dan budaya yang kaya. Mereka merasa terikat dengan sejarah dan warisan nenek moyang mereka yang telah melaksanakan haji sebelumnya. Dengan melanjutkan tradisi ini, mereka merasa terhubung dengan akar budaya dan nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi. Alasan ini tidak final, jadi perlu sebuah pengamatan lanjut terkait kenapa orang Madura ingin melaksanakan haji, dan nyaris semua orang seperti punya harapan itu.

Tapi yang jelas, ritual haji di Madura menjadi bagian penting dari proses menemukan spirit beragama yang cukup unik. Ritual-ritual yang dikemas dengan kearifan lokal dan tradisi masyarakat setempat sangat khas dan menarik untuk dilihat secara seksama di tengah era klik dan TikTok.

*Moh Syaiful Bahri, Mahasiswa Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Artikel ini telah dibaca 28 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Santri dan Maulid Nabi

16 September 2024 - 11:22 WIB

Mengenal Tradisi Endog Endogan dalam Peringatan Maulid Nabi di Banyuwangi

15 September 2024 - 06:11 WIB

Asal Muasal Perayaan Maulid Nabi, Dirayakan Seorang Sultan

15 September 2024 - 06:07 WIB

Tiga Sikap dan Karakter Kiai Indonesia yang Perlu Diketahui

30 Agustus 2024 - 22:31 WIB

Esensi Makna Kiai

30 Agustus 2024 - 22:20 WIB

Anak Muda dalam Membangun Kehidupan yang Toleran: Studi Kasus di Madura

30 Agustus 2024 - 20:51 WIB

Trending di Suara Santri