Penulis: Moch Miftachul Farichin*
Manusia membutuhkan istirahat setelah melakukan kegiatan sehari-hari, hal itu bermanfaat sekali bagi kesehatan jasmani dan rohani. Tidur merupakan aktivitas istirahat yang paling efektif, karena dalam tidur, seluruh anggota tubuh mulai dari kepala sampai kaki beristirahat total, kecuali otak dan jantung kita. Akan tetapi bukan tubuh beristirahat sampai nonaktif, melainkan hanya meregangkan atau merendahkan kerja seluruh anggota tubuh, sampai pada titik tubuh berfungsi secara pelan-pelan, tidak terlalu cepat seperti dalam keadaan bangun.
Waktu tidur atau istirahat yang baik dilakukan ialah (1) 20 menit sebelum pukul 12:00, (2) waktu di antara pukul 12:00 s/d 14:00, (3) pukul 22:00 s/d 05:00. Nomor 1 dan 2 yang disebutkan bisa dikatakan sebagai tidur ‘qailulah’. Secara bahasa, artinya tidur pada pertengahan siang atau beristirahat pada waktu siang walaupun tidak tidur.
Manfaat dari tidur qoilulah, dapat mengobati insomnia, menurunkan stress, meningkatkan daya ingat, meningkatkan produktivitas, dan mencegah penyakit jantung. Sedangkan waktu tidur di malam hari pada nomor 3 adalah waktu ideal yang digunakan oleh orang-orang pada umumnya. Waktu yang dibutuhkan 7-8 jam sehari sudah sesuai dengan lama yang diperlukan oleh tubuh menurut dokter kesehatan.
Melakukan tidur qoilulah tidak harus sampai tidur memejamkan mata, beristirahat dari melakukan aktivitas itu juga disebut qoilulah. Contohnya berbaringan di kursi, berhenti melakukan aktivitas apa pun dan rebahan di kasur.
Baca juga: Kemiskinan Perpustakaan Sastra Islam Di Abad Modern
Larangan Tidur dalam Islam
Dalam agama Islam, waktu tidur yang dilarang ialah tidur ‘hailulah’ dan ‘ailullah’. Istilah tersebut biasa digunakan untuk menyebut tidak boleh melakukan tidur. Waktu tidur hailulah adalah tidur sehabis shalat subuh. Tidur jenis ini dilarang karena dapat menghalangi kita dari rezeki yang Allah turunkan pada pagi hari. Rasulullah Muhammad SAW bersabda “Apabila kamu telah selesai shalat subuh, janganlah kamu tidur tanpa mencari rezeki.” (HR. Thabrani).
Kemudian tidur yang dilarang selanjutnya adalah ailullah. Yaitu tidur yang dilakukan setelah melaksanakan shalat Ashar. Tidur jenis ini dapat memicu berbagai penyakit, di antaranya sesak napas, gelisah, dan murung. Selain itu, tidur setelah Ashar juga menyebabkan jam biologis kita terganggu.
Perhatikan Waktu Istirahat Badan
Waktu tidur perlu diperhatikan demi menjaga kesehatan jasmani dan rohani tubuh manusia. Kesehatan jasmani didapatkan ketika tidur yang cukup, sesuai kebutuhan tubuh. Contohnya, apabila kita melakukan aktivitas yang melelahkan seharian, berarti tidurnya perlu waktu yang lama sekiranya tubuh bisa mengistirahatkan total anggota badan dan bisa fress beraktivitas kembali.
Sedangkan untuk kesehatan rohani, waktu tidur setelah shalat Ashar menyebabkan jam biologis kita terganggu. Maksudnya adalah konsep biologis manusia akan terganggu atau terkena pernyakit yang dapat menyebabkan pikiran manusia tidak karuan dan yang lebih parah lagi bisa sampai gila.
Tonton juga: JIHAD SANTRI MASA KINI | short movie grup taks 1 duta damai santir jawa timur
Tips Sebelum Tidur
Ada beberapa tips yang harus dilakukan seorang Muslim sebelum tidur, di antaranya sebagai berikut. Pertama, menghilangkan dari hadas kecil dan besar. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga kesucian diri saat tidur. Kedua, mengambil air wudhu. Mempunyai air wudhu sebelum tidur merupakan sunah dari Rasulullah. Ketiga, membaca doa sebelum dan sesudah tidur. Doa dipanjatkan merupakan bentuk ikhtiar kepada Allah SWT. Keempat, tidur menghadap ke kanan. Rasulullah biasa melakukan tidur menghadap ke kanan. Kita sebagai umatnya, perlu mencontoh hal tersebut. Kelima, tidur dalam keadaan kepala berada di utara dan tubuh menghadap ke barat. Posisi tersebut keadaan di mana badan menghadap ke kiblat dan badan menghadap ke kanan. Tubuh ke kiblat supaya tidak membelakangi kiblat, karena hal tersebut perlu dihindari.
Porsi Tidur yang Berbeda-beda
Pada masa waktu kecil, kita semua pasti pernah disuruh oleh orang tua banyak tidur, sedangkan saat sudah dewasa tidak, mengapa demikian?. Karena porsi tidur orang itu berbeda-beda tergantung pada umur orang tersebut.
Umur balita sampai 5 tahun setidaknya tidur 12 jam sehari, umur 5 tahun – 15 tahun tidur 10 jam sehari, umur 16 tahun – 19 tidur 9 jam sehari, umur 20 tahun – lansia tidur 7-8 jam sehari. Waktu tidur tersebut sudah diteliti oleh para dokter kesehatan dengan takaran yang sesuai.
Kaum muda atau dalam bahasa jawanya nom-noman itu ternyata berasal dari bahasa Arab Naum yang artinya Tidur. Istilah nom-noman, digunakan orang Jawa zaman dahulu untuk memanggil pemuda yang malas-malasan alias selalu tidur melulu. Itu terjadi karena pada masa muda adalah waktu di mana masih tidak banyak tanggung jawab dan di dalam zona nyaman. Bagi pemuda di umur 17 tahun ke atas sebaiknya sudah melatih diri agar tidak tidur terlalu banyak dan melakukan aktivitas yang bermanfaat lainnya, jangan terlalu lama berada di zona nyaman karena Rasulullah sendiri tidak menyukai pemuda membuang-buang waktu yang tidak bermanfaat.
Kita perlu mengetahui pentingnya tidur yang baik dan benar, tapi jangan banyak tidur, juga jangan sedikit-sedikit tidur, karena dapat mengganggu aktivitas keseharian. Apabila kantuk mulai menyerang, saran penulis adalah segeralah berwudhu untuk mengurangi rasa kantuk yang membuat aktivitas tidak bisa dilakukan maksimal. Marilah kita perbaiki pola tidur kita. Apabila tidak baik, segera belajar dari sekarang tidur menyesuaikan kondisi tubuh dan secukupnya saja.
Qoilulah Hailulah dan Ailullah Qoilulah Hailulah dan Ailullah Qoilulah Hailulah dan Ailullah
*Asal pesantren Darussalam, Blokagung.