Ikatan Alumni Annuqayah (IAA) Kecamatan Gapura Kabupaten Sumenep Madura menggelar kegiatan Haul Masyaikh Annuqayah Minggu 26 Februari 2023 di Masjid An-Nawawi, Desa Mandala, Kecamatan Gapura, Sumenep.
Kegiatan haul masyaikh ini diisi dengan tahlil bersama dan taushiyah keagamaan oleh Prof. Dr. KH. Abd. A’la Basyir, M.Ag, Dewan Pengasuh PP. Annuqayah Guluk-Guluk yang kini menjadi Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2022-2027.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah Masyaikh PP. Annuqayah, para kiai di Kecamatan Gapura, alumni PP. Annuqayah di Kecamatan Gapura, Pengurus Pusat IAA Putra dan Putri, serta ketua Cabang IAA dari kecamatan Batang-batang, Batuputih, dan Dungkek.
Prof. Dr. KH. Abd. A’la Basyir, M.Ag dalam tausiyahnya mengatakan bahwa kedudukan dan jabatan apapun alumni Annuqayah di manapun berada, ia adalah tetap santrinya KH. Muhammad As-Syarqawi, Pendiri PP. Annuqayah, Guluk-guluk, Sumenep.
Mantan Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya ini mengatakan betapa sangat penting silaturahim dan sanad keilmuan di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat.
Menurutnya, silaturrahim sangat penting dilakukan untuk mengklarifikasi dan menolak isu-isu yang tidak benar, juga menunjukkan pada dunia luar bahwa soliditas santri tetap istiqamah dalam menjaga kemurnian agama.
“Santri Annuqayah sampai kapanpun akan tetap bersatu. Meneguhkan silaturahim dan sanad keilmuan. Dengan silaturahim sangat terasa manfaatnya, akan tetapi dalam kondisi sekarang kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat. Silaturahim akan memberikan satu pagar yang kuat agar kita semua tidak menjadi korban dari kecerdasan buatan manusia (intelegent artifisial)” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa tidak jarang di kalangan santri dan alumni pesantren masih banyak yang tidak memiliki literasi informasi. Salah satu contohnya ketika menyebarkan video kadang kadang dipotong untuk kepentingan pragmatis.
“Silaturahim menunjukkan kepada dunia luar bahwa selamanya akan tetap santri yang tidak terganggu dengan dunia pragmatis yang menghantam hiruk pikuk dunia ini. Yang utama adalah pesantren. Dari pesantren lahir sekolah. Sekolah bagian kecil dari pesantren. Barokahnya ada di pesantren. Maka sanad keilmuan menjadi penting,” pungkasnya.