Oleh : Mohammad Haris – Duta Damai Santri Jatim
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki budaya, suku, bangsa, dan agama yang sangat banyak dan memiliki sejarah nuansa Pendidikan yang unik serta bernuansa agama. Salah satu institusi Pendidikan yang bernuansa agama dan masih eksis mengikuti perkambangan zaman hingga saat ini adalah pesantren.
Pesantren merupakan salah satu pusat Pendidikan islam yang berkembang sejak abad ke-13 dan keberadaannya terus berkembang bahkan bertambah pesat hingga saat ini. Dengan menggunakan kurikulum yang sejalan dengan ajaran Islam, pesantren hadir menjawab atas harapan masyarakat terhadap lembaga Pendidikan yang komplit, baik deri segi Pendidikan dunia dan akhiratnya.
Seiring perkembangan zaman, pesantren terus melakukan inovasi dan elaborasi mengikuti era yang dibutuhkan dengan tidak meninggalkan asas-asas ajaran islam yang telah di gariskan. Pesantren juga mampu mengkombinasikan Pendidikan formal dengan Pendidikan agama berbasis asrama yang dengan itu menjadikan Pesantren menjadi pusat Pendidikan yang komplit. Yaitu dari segi Pendidikan umum seperti halnya Pendidikan Komputer, Ekonomi, Sains dan sebagainya di kuatkan dengan ilmu agama seperti tauhid, Fiqih, akhlaq dan Pendidikan islam lainnya.
Beberapa pesantren juga sudah menggunakan Pendidikan yang semi modern bahkan modern. Para santri terdidik dan terpantau selama 24 jam dengan metode yang baik berkualitas. Semua aktivitas santri berjalan berdasarkan nilai-nilai kedisiplinan, berbudi luhur yang berlandaskan pondasi agama yang kuat. Itulah yang membuat santri menjadi kuat dan mampu beradaptasi disetiap keadaan.
Namun lebih menariknya lagi, ada beberapa pesantren yang mampu menarik Pendidikan formal untuk mengikuti nilai-nilai kepesantrenan. Sehingga setiap hal yang dilakukan di Pendidikan formal harus sesuai dengan peraturan dan sistem yang ada di pesantren. Hal itulah yang membuat para santri mendapatkan keberkahan ilmu formal melalui pesantren. Sehingga nantinya akan melahirkan lulusan yang berbeda dengan lulusan lainnya. Kelak Ketika menjadi presiden, maka akan menjadi presiden yang baik dengan berpegang teguh kepada ajaran dan nilai-nilai agama islam. Begitupun dengan profesi dan pekerjaan lainnya.
Selain itu, didalam pesantren juga di ajarkan bagaimana kehidupan yang seungguhnya. Hidup rukun dengan berbagai ragam suku, Bahasa, dan budaya. Hidup sederhana baik dari sandang pangan, saling tolong menolong, disiplin dan berbagai Pendidikan moral lainnya yang tidak bisa di dapatkan dalam kehidupan luar pesantren.
Pendidikan yang telah dilalui didalam pesantren itulah yang akan menjadi bekal nantinya ketika sudah bermasyarakat. Karena pesantren sebenarya ibaratkan potret kehidupan masyarakat luas yang berada dalam lingkaran tanah