Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Suara Santri · 30 Mei 2024 20:37 WIB ·

Pesantren dan Pendidikan Karakter: Menelusuri Rahasia dan Keunikan Budaya Pesantren


 Pesantren dan Pendidikan Karakter: Menelusuri Rahasia dan Keunikan Budaya Pesantren Perbesar

Oleh : Bahrul 

Pesantren dapat diidentifikasi sebagai subkultur dalam masyarakat Indonesia, khususnya di antara komunitas muslim. Berfungsi sebagai lembaga pendidikan Islam, pesantren memiliki karakteristik yang khas dan berbeda dari institusi pendidikan lainnya. Ciri khas tersebut telah melekat kuat pada pesantren dan menjadikannya unik. Lebih lanjut, pesantren memainkan peran historis yang berkelanjutan dalam mencerdaskan bangsa Indonesia.

Dapat dikatakan bahwa upaya peningkatan intelektual dan moral masyarakat telah menjadi warisan dan tradisi yang terus dijalankan pesantren lintas generasi. Peran yang diambil adalah upaya-upaya pencerdasan bangsa yang telah turun temurun tanpa henti. Pesantrenlah yang memberikan pendidikan pada masa-masa sulit, masa perjuangan melawan kolonial dan merupakan pusat studi yang tetap survive sampai masa kini.

Buku “Pesantren dan Pendidikan Karakter: Menelusuri Rahasia dan Keunikan Budaya Pesantren” oleh Mohammad Zakki adalah sebuah karya yang mengupas tuntas tentang peran penting pesantren dalam pendidikan karakter di Indonesia. Buku ini hadir di tengah maraknya wacana tentang pendidikan karakter yang digagas oleh pemerintah, namun belum menunjukkan hasil yang signifikan.

Zakki, dalam bukunya, mengemukakan bahwa pesantren, dengan segala tradisi dan budayanya yang unik, telah lama menerapkan pendidikan karakter jauh sebelum era modern. Melalui berbagai metode dan pendekatan yang khas, pesantren mampu menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual kepada para santrinya, sehingga mereka menjadi pribadi yang berkarakter mulia dan berakhlakul karimah.

Buku ini tidak hanya membahas tentang sejarah dan filosofi pendidikan karakter di pesantren, tetapi juga mengupas berbagai strategi dan praktik yang diterapkan dalam keseharian santri. Zakki memaparkan dengan detail bagaimana sistem pengajaran, interaksi sosial, dan kegiatan ekstrakurikuler di pesantren berperan dalam membentuk karakter santri.

Ada banyak ragam penafsiran terkait dengan pendidikan karakter, apalagi ketika dihadapkan pada paradigm yang berbeda dari beberapa pakar ilmu. Uniknya, pesantren mempunyai paradigma sendiri, pesantren mampu membungkus pendidikan karakter dengan kemasan yang unik dan khas berdasarkan ada falsafah berdirinya pesantren (hal 15).

Ciri-ciri pendidikan karakter pesantren di antaranya penanaman nilai-nilai agama Islam sebagai landasan utama dalam pendidikan karakter santri. Bahkan adanya pembinaan moral dan akhlak tercermin dalam berbagai kegiatan yang ada di pesantren, seperti pengajian kitab suci, hafalan Al-Qura’an, dan amalan ibadah dipraktikkan secara rutin dalam rangka mendidik moral dan spiritual santri. Bahkan pesantren mencoba menanamkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme kepada santri melalui berbagai aktivitas, misal pengajaran sejarah bangsa, pembinaan wawasan kebangsaan dan lain sebagainya.

Dari sanalah kemudian bisa dilihat bahwa pesantren tidak serta merta menjadi garda depan dalam mendidik santri menjadi nasionalis, melainkan melalui sejarah panjang berdirinya pesantren itu sendiri. Kendati demikian, model-model pendidikan karakter ini bisa disaksikan melalui keteladan kiai, ustad, guru dalam mengamalkan nilai-nilai yang diajarkan di pesantren.

Banyak penelitian menunjukkan bahwa pendidikan karakter di pesantren terbukti efektif dalam membentuk individu yang berkarakter baik dan berakhlak mulia. Santri yang lulus dari pesantren umumnya memiliki moral yang kuat, disiplin, mandiri, dan memiliki rasa cinta tanah air yang tinggi. Hal ini menjadikan mereka sebagai aset berharga bagi bangsa dan negara.

Keteladanan dalam pesantren sangat didahulukan terhadap santri. Sikap ini tentu dipelopori oleh pengasuh pesantren sebagai pimpinan pesantren dan diikuti oleh pengurus dan keluarga pesantren. Hal ini tentu akan dijadikan contoh dan dipraktikan juga oleh santri sampai urusan-urasan di luar ubudiyah seperti ekonomi dan sosial (hal 22).

Keunikan sistem pendidikan karakter di pesantren memposisikannya sebagai institusi yang unggul dalam menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual pada generasi penerus bangsa. Para santri yang menamatkan pendidikan pesantren umumnya memiliki landasan moral yang kokoh, disiplin tinggi, mandiri, dan dijiwai rasa cinta tanah air yang kuat. Hal ini menjadikan mereka sebagai aset berharga bagi kemajuan bangsa dan negara.

Tak heran bila dari pesantren muncul tokoh-tokoh penting yang tidak hanya menguasai ilmu agama, lebih dari itu mereka beriprah dalam membangun negeri hampir di semua bidang dan keilmuan. Itulah salah satu dari keberkahan dan barangkali juga bentuk dari buah pendidikan pesantren yang sudah ditanamkan sejak menimba ilmu di pesantren.

Identitas Buku 

Judul: Pesantren dan Pendidikan Karakter: Menelusuri Rahasia dan Keunikan Budaya Pesantren
Penulis: Mohammad Zakki
Penerbit: Wawasan Ilmu
Tahun: 2023
Halaman: 96

 

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tafsir Tentang Hutang Piutang QS. Al-Baqarah 282

31 Mei 2024 - 23:18 WIB

Qurban dan Aqiqah: Antara Tuntutan Syariat dan Praktik Sosial

31 Mei 2024 - 18:54 WIB

Makna dan Hikmah Ibadah Haji dalam Islam: Refleksi dari Al-Baqarah/2:197 dan Ali ‘Imran/3:96-97

31 Mei 2024 - 18:49 WIB

Kecemasan di Era Digital: dari Fear of Missing Out sampai Cuberbullying

31 Mei 2024 - 18:06 WIB

Menengok Kembali Tuhan dari Buku Sejarah Tuhan

31 Mei 2024 - 18:04 WIB

Ngaji Toleransi: Jalan Panjang Menuju Rumah Damai

30 Mei 2024 - 20:33 WIB

Trending di Suara Santri