Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Suara Santri · 21 Des 2023 08:46 WIB ·

Perubahan Iklim dalam Agama Islam: Tanggung Jawab Manusia dan Perlindungan Makhluk Hidup


 Perubahan Iklim dalam Agama Islam: Tanggung Jawab Manusia dan Perlindungan Makhluk Hidup Perbesar

Oleh: Ahmad Mutawakkil

Perubahan iklim merupakan salah satu masalah mendesak yang dihadapi umat manusia saat ini. Perubahan iklim tersebut merupakan ancaman serius bagi planet kita dan kehidupan di dalamnya. Di tengah krisis ini, muncul pertanyaan yang penting bagi umat Islam: Bagaimana Islam memandang masalah perubahan iklim ini, dan apa tanggung jawab kita sebagai umat Islam terhadap lingkungan dalam konteks ajaran agama kita yang mulia?

Al-Qur’an berulang kali menegaskan amanah manusia dalam menjaga bumi dan merawat makhluk hidup. Allah SWT berfirman:

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ ۗ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ ۗ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ

“Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, dan Dia bersemayam di atas ‘arsy. (Dialah) Yang Maha Pengasih, maka tanyakanlah (kepada-Nya) tentang pengetahuan-Nya.” (QS. Al-A’raf: 54)

Pengulangan kata “pengasih” dan “penyayang” dalam ayat ini menunjukkan perhatian Allah SWT terhadap makhluk ciptaan-Nya. Allah SWT mendorong kita untuk menunjukkan kasih sayang kepada semua komponen alam.

Al-Qur’an juga menyebutkan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi. Allah SWT berfirman:

هُوَ الَّذِي جَعَلَكُمْ خَلَائِفَ فِي الْأَرْضِ ۚ فَمَنْ كَفَرَ فَعَلَيْهِ كُفْرُهُ ۖ وَلَا يَزِيدُ الْكَافِرِينَ كُفْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ إِلَّا مَقْتًا ۖ وَلَا يَزِيدُ الْكَافِرِينَ كُفْرُهُمْ إِلَّا خَسَارًا

“Dialah yang menjadikan kamu khalifah di bumi. Barangsiapa kafir, maka kekafirannya akan merugikan dirinya sendiri dan barangsiapa beriman, maka keimanannya itu bermanfaat bagi dirinya sendiri. Dan orang-orang yang kafir, maka kerugian mereka tidak akan ditanggung oleh orang-orang yang beriman.” (QS. Fathir: 39)

Khalifah berarti penguasa atau pemimpin. Tanggung jawab kekhalifahan ini mengharuskan kita untuk memperlakukan bumi dengan bertanggung jawab, memanfaatkan sumber daya alamnya dengan bijaksana, dan tidak merusaknya.

Rasulullah SAW juga memberikan teladan yang baik dalam hal ini. Beliau mendorong umatnya untuk hidup sederhana dan tidak berlebih-lebihan. Beliau bersabda:

“Jagalah diri kalian dari sifat israf, karena sesungguhnya israf itu adalah saudaranya kekafiran.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Beliau juga menegaskan pentingnya berbuat baik kepada semua makhluk hidup. Beliau bersabda:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.” (HR. Thabrani)

Perubahan iklim saat ini adalah hasil dari kelalaian manusia dalam menjalankan amanah dan tanggung jawabnya. Pembakaran bahan bakar fosil, perusakan hutan, dan penggunaan pestisida secara berlebihan, semua faktor-faktor ini berkontribusi pada peningkatan emisi gas rumah kaca, yang menyebabkan naiknya suhu bumi dan perubahan pola cuaca.

Jika kita terus dengan pola ini, maka akan berdampak buruk bagi masyarakat manusia secara keseluruhan. Umat Islam akan menderita kerugian yang besar. Oleh karena itu, sikap Islam yang benar terhadap perubahan iklim mengharuskan kita untuk melakukan hal-hal berikut:

Menyadari tanggung jawab kita sebagai umat Islam terhadap lingkungan. Kita harus menyadari bahwa melindungi bumi adalah bagian dari kewajiban kita sebagai umat Islam, bukan hanya masalah politik atau ilmiah.

Mengubah pola konsumsi kita. Kita harus mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil dan memilih sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Kita juga harus mengurangi konsumsi secara umum dan tidak berlebih-lebihan dalam menggunakan sumber daya.

Melindungi hutan dan keanekaragaman hayati. Kita harus berperan aktif dalam melindungi hutan dan satwa liar. Kita juga harus bekerja keras untuk menjaga keanekaragaman hayati yang menjamin keberlanjutan kehidupan di bumi.

Melakukan pendidikan lingkungan kepada generasi mendatang. Kita harus menyadarkan dan mendidik generasi mendatang tentang pentingnya melindungi lingkungan. Kita harus menanamkan nilai-nilai Islam tentang kasih sayang kepada makhluk hidup dan tanggung jawab terhadap alam.

Isu perubahan iklim merupakan ujian keimanan kita dan kesetiaan kita kepada Allah SWT. Apakah kita akan menjadi pasukan Allah dalam menjaga bumi dan merawat makhluk hidup, ataukah kita akan menjadi orang-orang yang merusak bumi dan menyia-nyiakan amanah Allah SWT?

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Jejak Keagungan dan Kebijaksanaan Wanita yang Diabadikan Kitab Suci

5 Oktober 2024 - 06:32 WIB

Pesantren Menghadapi Pilkada dan Politik: Antara Netralitas dan Partisipasi

30 September 2024 - 05:29 WIB

Peran Guru Ngaji di Madura

29 September 2024 - 23:30 WIB

Santri dan Demokrasi: Peran Pesantren dalam Membangun Bangsa

29 September 2024 - 23:03 WIB

Ciri Khas Pesantren Madura: Menggali Tradisi, Pendidikan, dan Nilai Lokal

29 September 2024 - 21:10 WIB

Ekologi Pesantren: Mengintegrasikan Kehidupan Spiritual dan Lingkungan

29 September 2024 - 20:36 WIB

Trending di Suara Santri