Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Suara Santri · 17 Jan 2024 22:36 WIB ·

Pernikahan Tanpa Pacaran, Apakah Bisa?


 Pernikahan Tanpa Pacaran, Apakah Bisa? Perbesar

Oleh: Amrullah*

Dalam menjalani kehidupan tentu ada cobaan mengenai bagaimana ia harus memilih tentang kepada siapa untuk melabuhkan cintanya. Cinta kepada seseorang kadangkala tidak sampai ke pelaminan. Akan tetapi mencitai seseorang yang telah menjadi istri sah menjadi keharusan untuk dicintai.

Berbicara tentang pernikahan tanpa pacaran ini sangat menarik dan penting untuk dinikmati. Kalau boleh bertanya kamu termasuk yang mana, nikah tanpa pacaran atau menikah setelah sekian lama menjalani berpacaran? Menariknya dalam buku asmanadia dan suaminya sebagai seorang penulis menjadi pelaku nikah tanpa pacaran.

Tentu kisah yang ditulis dalam buku nikah tanpa pacaran ada dua kisah yang menjalani pernikahan tanpa pacaran, yakni sang penulis (asma nadia) menceritakan sosok dirinya yang bertemu dengan suaminya. Kisah pribadi asma nadia awal menjalani dimulai sejak berkenalan melalui tangga nada. Dari sinilah awal perkenal yang kemudian menghantarkan bersanding ke pelamanin.

Apakah setelah kenal melalui tangga nada langsung jodoh tentu tidak, hal tersebut masih terus berlanjut. Kemudian mengambil jalur taaruf sebagai proses perkenalan dan penjajakan yang mana sebagai proses untuk melanjutkan kejenjang yang lebih serius. Segala uapay adan pertimbangan telah dilakukan maka akhirnya bersandinga dipelaminan dan jodoh.

Selanjutnya, Dunia dibangun dari impian, dan impianlah yang menjadi kunci untuk mengatasi hambatan dan ketidakberdayaan, terutama bagi sebagian orang. Ken Erhan Ramadhan, seorang sutradara tampan dengan karir gemilang, masih menjalani kehidupan sendiri tanpa kehadiran deretan perempuan cantik di sekelilingnya. Meskipun begitu, hatinya sulit tergerak untuk menikah.

Namun, kehadiran seorang perempuan dengan wajah sederhana dalam mimpinya memberikan keyakinan dan semangat baru untuk membangun rumah tangga. Takdir mempertemukan Ken dengan gadis dalam mimpinya, namun, Aira Humaira, bukanlah sosok yang mudah untuk ditaklukkan. Dibutuhkan waktu untuk memenangkan hatinya dan meredakan ketidakcocokan di dunia mereka yang sangat berbeda.

Kisah dimulai ketika Ken, seorang sutradara tampan, bertemu dengan seorang perempuan cantik dalam mimpinya. Pada awalnya, Ken menganggap itu hanya mimpi biasa. Namun, mimpinya itu terus berulang, bahkan melibatkan orang yang sama. Keberulangan mimpi tersebut dianggap sebagai pertanda sesuatu.Ken merasa heran dan bertanya-tanya, bagaimana mungkin dia bermimpi tentang orang yang sama selama tiga hari berturut-turut.

Pertemuan tak terduga antara Ken dan Aira Humaira terjadi ketika Ken dan sahabatnya, Heri, sedang melakukan survei di sebuah desa untuk proyek film mereka. Di sana, Ken melihat seorang gadis cantik yang samar-samar dikenalnya dari mimpinya.

Dengan singkat, Ken berkenalan dengan kedua orang tua Aira dan memutuskan untuk menjalin hubungan yang lebih serius. Akhirnya, mereka menikah melalui proses taaruf. Sebuah pernikahan tanpa konflik akan terasa datar. Hal yang sama terjadi dalam novel ini. Aira menghadapi cobaan berat ketika suaminya difitnah berselingkuh dengan orang lain. Tidak hanya sampai di situ, ujian semakin bertambah ketika Ken mengalami musibah kecelakaan.

Apakah mereka mampu menjalani pernikahan tanpa melibatkan pacaran ketika badai menghantam? Bagaimana dengan mimpi-mimpi buruk yang selama ini menghantui langkah Aira? Apakah itu pertanda takdir yang diam-diam mengintai, siap muncul kapan saja dengan skenario yang paling menyakitkan yang harus dihadapi manusia?.

Buku ini sangat menarik untuk dibaca oleh para jomblo untuk menemukan tulang rusuknya dengan jalan yang benar. Dan bagi para pencari jodoh membaca buku banyak mendapatkan pelajaran dan kisah yang menarik, selamat membaca.

Judul              : Nikah Tanpa Pacaran
Penulis           : Asma Nadia
Penerbit         : Republika
Cetakan          : 2021
Tebal              : 234 halaman
ISBN               : 978-623-279-133-6

*Amrullah, lahir di Dusun Polalang Desa Gapura Barat Gapura Sumenep Madura, Guru di SMP NU Sumenep.

Artikel ini telah dibaca 14 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dekadensi Moral Santri Masa Kini

2 Juni 2024 - 09:54 WIB

Sayyidah Maryam: Jejak Kesucian dan Keteguhan Iman Sang Perawan Suci Ibunda Almasih

1 Juni 2024 - 21:16 WIB

Tafsir Tentang Hutang Piutang QS. Al-Baqarah 282

31 Mei 2024 - 23:18 WIB

Qurban dan Aqiqah: Antara Tuntutan Syariat dan Praktik Sosial

31 Mei 2024 - 18:54 WIB

Makna dan Hikmah Ibadah Haji dalam Islam: Refleksi dari Al-Baqarah/2:197 dan Ali ‘Imran/3:96-97

31 Mei 2024 - 18:49 WIB

Kecemasan di Era Digital: dari Fear of Missing Out sampai Cuberbullying

31 Mei 2024 - 18:06 WIB

Trending di Suara Santri