Oleh : Erik Setiawan
Perempuan memiliki tempat yang istimewa dalam ajaran Islam, baik dalam Al-Qur’an maupun dalam hadis Nabi Muhammad SAW. Rasulullah sangat menghormati dan memuliakan perempuan, memberikan teladan yang baik tentang bagaimana seharusnya mereka diperlakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tulisan ini, kita akan melihat beberapa perempuan istimewa di sisi Rasulullah dari perspektif Al-Qur’an dan hadis.
Salah satu perempuan yang sangat istimewa adalah Khadijah binti Khuwailid, istri pertama Rasulullah. Khadijah adalah perempuan yang pertama kali beriman kepada risalah Nabi Muhammad dan selalu mendukungnya dalam menyebarkan Islam. Dalam hadis riwayat Bukhari, Rasulullah pernah bersabda, “Khadijah beriman kepadaku ketika orang-orang mengingkari, ia mempercayaiku ketika orang-orang mendustakanku, dan ia menolongku dengan hartanya ketika orang-orang tidak mau memberiku apa-apa.”
Perempuan lain yang mendapat tempat istimewa adalah Fatimah az-Zahra, putri Rasulullah. Fatimah dikenal karena kesalehannya, keteguhan imannya, dan kasih sayangnya kepada ayahnya. Dalam hadis riwayat Ahmad, Rasulullah bersabda, “Fatimah adalah bagian dari diriku. Barang siapa membuatnya marah, maka ia membuatku marah.”
Aisyah binti Abu Bakar juga merupakan salah satu perempuan yang sangat dihormati oleh Rasulullah. Aisyah dikenal sebagai salah satu perawi hadis terbanyak dan berkontribusi besar dalam penyebaran ilmu agama. Dalam hadis riwayat Bukhari, Rasulullah pernah bersabda, “Keutamaan Aisyah dibandingkan perempuan lain seperti keutamaan tsarid (makanan favorit Nabi) dibandingkan makanan lainnya.”
Dalam Al-Qur’an, terdapat juga beberapa perempuan yang disebutkan secara khusus dan diakui keutamaannya. Maryam binti Imran, ibu dari Nabi Isa, adalah salah satu perempuan yang dimuliakan dalam Al-Qur’an. Dalam Surah Al-Imran ayat 42, Allah berfirman, “Dan (ingatlah) ketika malaikat berkata: ‘Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu, dan melebihkan kamu atas segala perempuan di dunia (pada masa itu).’”
Asiyah, istri Fir’aun, juga disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai perempuan yang beriman dan tabah dalam menghadapi cobaan. Dalam Surah At-Tahrim ayat 11, Allah berfirman, “Dan Allah membuat istri Fir’aun sebagai perumpamaan bagi orang-orang yang beriman ketika ia berkata: ‘Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.’”
Perempuan-perempuan ini menunjukkan bahwa dalam Islam, perempuan memiliki kedudukan yang sangat penting dan istimewa. Mereka dihormati dan dimuliakan bukan hanya karena hubungan mereka dengan Nabi, tetapi juga karena keteguhan iman dan kontribusi mereka dalam menyebarkan dan mempertahankan ajaran Islam. Rasulullah selalu memperlakukan perempuan dengan penuh hormat, kasih sayang, dan penghargaan, menjadi teladan yang patut diikuti oleh umat Islam dalam memperlakukan perempuan dengan sebaik-baiknya.
Melalui kisah-kisah ini, kita diajak untuk memahami betapa pentingnya peran perempuan dalam Islam dan bagaimana mereka seharusnya dihormati dan dimuliakan sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan hadis.
