Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Suara Santri · 30 Agu 2024 18:39 WIB ·

Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak: Parenting Islam untuk Masa Depan yang Berkelanjutan


 Caucasian loving parent looking at baby toddler playing in living room. Attractive couple mother and father watch young little infant son child's development. Activity relationship at home in house. Perbesar

Caucasian loving parent looking at baby toddler playing in living room. Attractive couple mother and father watch young little infant son child's development. Activity relationship at home in house.

Oleh : Saiful

Parenting atau pola asuh anak dalam Islam merupakan topik penting yang telah mendapat perhatian dalam berbagai kajian akademik dan literatur agama. Islam memberikan pedoman yang menyeluruh tentang bagaimana orang tua seharusnya mendidik dan membesarkan anak-anak mereka, mencakup aspek spiritual, moral, dan sosial.

Esai pendek ini bertujuan untuk mengeksplorasi prinsip-prinsip parenting dalam Islam, bagaimana prinsip-prinsip tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan dampaknya terhadap perkembangan anak. Adapun prinsip-prinsip parenting dalam Islam adalah:

Pertama, keadilan dan kesetaraan. Keadilan merupakan prinsip fundamental dalam parenting Islam. Islam mengajarkan bahwa orang tua harus berlaku adil dalam perlakuan terhadap anak-anak mereka. Keadilan ini mencakup pembagian perhatian, kasih sayang, dan sumber daya secara merata, tanpa adanya diskriminasi atau ketidakadilan yang dapat menimbulkan rasa iri atau ketidakpuasan di antara anak-anak.

Dalam hal ini, hadis Nabi Muhammad SAW menegaskan pentingnya prinsip ini dengan pernyataan, “Hendaknya kamu berlaku adil antara anak-anakmu dalam hal kasih sayang” (HR. Bukhari dan Muslim). Prinsip keadilan dalam parenting ini tidak hanya mencerminkan kepatuhan terhadap ajaran agama, tetapi juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan keluarga yang seimbang dan harmonis.

Penelitian yang dilakukan oleh Fadel (2017) memperkuat pentingnya keadilan dalam parenting dengan menunjukkan bahwa keadilan yang diterapkan oleh orang tua dalam mendidik anak-anak mereka dapat mengurangi konflik antar saudara dan meningkatkan hubungan keluarga yang harmonis.

Dalam studi tersebut, ditemukan bahwa ketika orang tua secara konsisten berlaku adil, anak-anak cenderung merasa lebih dihargai dan dicintai, yang pada akhirnya berkontribusi pada kesejahteraan emosional mereka dan memperkuat ikatan keluarga. Dengan demikian, penerapan prinsip keadilan dalam parenting tidak hanya penting dalam konteks agama, tetapi juga memiliki dampak positif yang signifikan terhadap dinamika keluarga dan perkembangan anak

Kedua, pendidikan agama. Pendidikan agama memainkan peran sentral dalam pola asuh anak menurut ajaran Islam. Al-Qur’an dan Hadis secara eksplisit menganjurkan orang tua untuk mendidik anak-anak mereka tentang ajaran-ajaran Islam, termasuk pelaksanaan ibadah, pengembangan akhlak, dan pemahaman hukum syariah. Sebagai contoh, Al-Qur’an menginstruksikan, “Dan perintahkanlah kepada keluargamu untuk mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya” (QS. Taha: 132). Ini menekankan pentingnya orang tua dalam menanamkan kebiasaan beribadah dan moral yang baik sejak dini kepada anak-anak mereka.

Al-Harran (2019) dalam penelitiannya menggarisbawahi dampak positif dari pendidikan agama yang dimulai sejak usia dini terhadap pembentukan karakter dan moral anak. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima pendidikan agama sejak awal cenderung mengembangkan nilai-nilai moral yang kuat dan memiliki pandangan hidup yang sejalan dengan prinsip-prinsip Islam. Di sini pendidikan agama tidak hanya memperkaya pengetahuan keagamaan anak, tetapi juga memainkan peran penting dalam membentuk kepribadian dan integritas mereka.

Ketiga, kasih sayang dan empati. Kasih sayang dan empati merupakan bagian integral dari parenting dalam Islam. Nabi Muhammad SAW dikenal karena kasih sayangnya terhadap anak-anak, sebagaimana dinyatakan dalam hadis: “Tidak termasuk golonganku orang yang tidak menyayangi anak kecil dan tidak menghormati orang tua” (HR. Bukhari). Hal ini menunjukkan bahwa kasih sayang yang konsisten dari orang tua berkontribusi pada perkembangan emosional dan kesehatan mental anak-anak.

Keempat, contoh dan teladan. Dalam Islam, orang tua diharapkan untuk menjadi teladan yang baik bagi anak-anak mereka, terutama dalam hal menjalankan ajaran agama. Al-Qur’an menganjurkan orang tua untuk konsisten dalam mempraktikkan nilai-nilai agama, sebagaimana dinyatakan dalam ayat, “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku untuk berkata dengan perkataan yang baik” (QS. Al-Isra: 53). Konsistensi dalam mempraktikkan ajaran agama di depan anak-anak adalah salah satu cara efektif untuk menginternalisasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari anak.

Anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang konsisten dalam menjalankan praktik agama cenderung mengembangkan nilai-nilai moral yang lebih kuat serta keterampilan sosial yang lebih baik. Studi ini menunjukkan bahwa teladan yang diberikan oleh orang tua tidak hanya berpengaruh pada pemahaman anak terhadap agama, tetapi juga pada perkembangan karakter dan kemampuan mereka dalam berinteraksi secara positif di lingkungan sosial. Untuk itu, peran orang tua sebagai teladan dalam beragama tidak hanya penting untuk pendidikan agama, tetapi juga untuk perkembangan holistik anak.

Kelima, bimbingan dan nasihat. Memberikan bimbingan dan nasihat yang bijak merupakan salah satu elemen kunci dalam pengasuhan anak menurut perspektif Islam. Dalam Islam, orang tua diharapkan untuk memberikan arahan yang positif dan konstruktif kepada anak-anak mereka. Al-Qur’an menekankan pentingnya komunikasi yang baik dan bermanfaat, sebagaimana diungkapkan dalam ayat, “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku untuk berkata dengan perkataan yang baik” (QS. Al-Isra: 53). Nasihat yang bijaksana tidak hanya membantu anak memahami nilai-nilai agama, tetapi juga membangun hubungan yang sehat antara orang tua dan anak.

Prinsip ini mencakup penyampaian nasihat yang tidak hanya mengoreksi, tetapi juga memotivasi anak untuk berkembang secara moral dan spiritual. Bimbingan yang diberikan dengan penuh kebijaksanaan mendorong anak untuk berperilaku sesuai dengan ajaran Islam dan menghadapi tantangan hidup dengan sikap yang positif. Oleh karena itu, pendekatan yang bijaksana dalam memberikan nasihat bukan hanya berperan dalam membentuk karakter anak, tetapi juga memperkuat ikatan emosional dan spiritual dalam keluarga.

Parenting dalam Islam menggarisbawahi peran krusial orang tua sebagai pendidik utama yang berperan dalam pembentukan karakter dan moral anak. Hal ini dilakukan melalui penerapan prinsip keadilan, pengajaran agama, memberikan teladan yang baik, serta memberikan bimbingan dan nasihat yang bijaksana. Dengan mengadopsi prinsip-prinsip ini, orang tua tidak hanya membimbing anak-anak mereka untuk menjadi individu berakhlak mulia sesuai dengan ajaran Islam, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi berbagai tantangan hidup dengan sikap positif dan integritas. Pendekatan ini secara efektif membangun landasan spiritual dan moral yang kokoh, yang pada akhirnya berdampak positif pada kesejahteraan emosional dan sosial anak dalam jangka panjang.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Santri dan Maulid Nabi

16 September 2024 - 11:22 WIB

Mengenal Tradisi Endog Endogan dalam Peringatan Maulid Nabi di Banyuwangi

15 September 2024 - 06:11 WIB

Asal Muasal Perayaan Maulid Nabi, Dirayakan Seorang Sultan

15 September 2024 - 06:07 WIB

Tiga Sikap dan Karakter Kiai Indonesia yang Perlu Diketahui

30 Agustus 2024 - 22:31 WIB

Esensi Makna Kiai

30 Agustus 2024 - 22:20 WIB

Anak Muda dalam Membangun Kehidupan yang Toleran: Studi Kasus di Madura

30 Agustus 2024 - 20:51 WIB

Trending di Suara Santri