Oleh : Yazid Al Bastomi
Literasi merupakan aktivitas membaca dan berhitung yang bertujuan untuk membantu menyelesaikan permasalahan sehari – hari. Litersi dalam bahasa latin yaitu literatus yang berarti orang yang belajar. Dalam al qur’an juga di turunkan surat Al- Alaq yang maknanya tuntutan bagi umat islam untuk menuntut ilmu. Sebagai masyarakat khusunya umat muslim kita di perintahkan untuk membaca, belajar dan menuntut ilmu.
Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019. Indonesia berada pada ranking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah. Kenyataan ini merupakan suatu fenomena miris yang sedang terjadi. Minimnya literasi akan mengakibatkan dampak buruk bagi seseorang. Adapaun dampak negatif dari hal tersebut antara lain, banyak anak yang malas berpikir, memiliki wawasan yang sempit, cenderung mudah terpengaruh dll.
Sekolah merupakan suatu lembaga yang bertanggung jawab mewujudkan budaya baca yang merupakan bagian penting dalam kegiatan belajar. sekolah harus bisa memfasilitasi berbagai sarana yang dapat meningkatkan minat baca siswa yaitu dengan memanfaatkan perpustakaan sekolah. Menurut Salam & Mudzanatun , 2019) Melalui membaca peserta didik dapat memperluas wawasan, mempertajam gagasan, dan meningkatkan kreativitas. Sekolah merupakan salah satu tempat yang memiliki peran basar dalam membangun ulang budaya literasi. Budaya literasi akan memberikan banyak manfaat bagi siswa.
Merekonstruksi budaya literasi adalah suatu tantangan yang memerlukan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat sipil, sektor swasta, dan individu. Adapun langkah yang dapat di lakukan untuk membangun ulang budaya literasi :
- Membangun pondasi dasar
Artinya membaca menulis dan berhitung adalah sesuatu yang harus wajib di kuasai oleh para siswa. Ada ungkapan yang mengatakan : ketika kamu ingin mengenal dunia membacalah dan jika kamu ingin di kenal dunia menulislah. Jelas sekali dampak positif dari menulis dan membaca. Ketika siswa membaca, mereka akan memiliki pengetahuan yang luas, pemikiran kritis dapat menyikapi masalah dengan berbagai sudut pandang. Gerakan membaca dan menulis ini harus di damping dengan intens oleh guru.
- Menyediakan fasilitas serta buku bacaan yang menarik
Membaca buku merupakan salah satu kegiatan yang memerlukan kefokusan. Tempat yang nyaman dan tidak membosankan perlu di sediakan untuk membangun habit tersebut. Bacaan buku yang beragam juga penting untuk di sediakan. Kata Najwa shihab, Perlu satu buku untuk jatuh cinta kepada membaca. Artinya beri keluasaan terhadap siswa terkait buku apa yang mereka mau baca yang pentin tidak menyimpang dari norma norma yang berlaku.
- Mengadakan kajian review buku
Ilmu yang baik adalah ilmu yang di amalkan. Ketika siswa merivew buku bacaan secara bergantian, hal itu akan berdampak baik terhadap banyak siswa. Mereka bisa tau isi buku dari apa yang di presentasikan oleh teman –temannya dan melatih kemampuan dalam public speaking.
- Mengadakan studi banding dengan sekolah lain
Studi banding merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan kedepannya untuk menjadi lebih baik. Selain itu, kegitan teresebut juga melatih penguatan mental pada siswa serta berkompetisi secara sehat.
Kesimpulannya , Literasi merupakan kegitan mengelola bacaan dan tulisan sehingga dapat di sampaikan dan bermanfaat kepada banyak orang. Untuk meningkatkan literasai di sekolah ada beberapa hal yang harus dilakukan antara lain:
- Membuat podasi dasar
- Menyediakan fasilitas dan bahan bacaan yang menarik
- Mengadakan kajian Review buku
- Mengadakan studi banding dengan sekolah/intiusi lain.
Suatu habitat bisa hidup dengan pengawalan dan konsistensi. Membaca dan menulis memanglah suatu aktifitas yang membosankan, namun apabila kita telah terbiasa, hal itu akan membuat perubahan besar dalam kehidupan.