Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Kontra Narasi · 17 Mar 2023 16:15 WIB ·

Pemilu: Harmoni dalam Keberagaman Rekat dalam Persaudaraan


 Pemilu: Harmoni dalam Keberagaman Rekat dalam Persaudaraan Perbesar

Penulis : Moh. Faiq

Pemilihan Umum (Pemilu) sebentar lagi akan dilaksanakan, yakni di tahun 2024 mendatang. Segala bentuk tahapan dan proses pemilihan sudah mulai digelar. Mulai verifikasi partai hingga pada pencoklitan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam hal ini, tentu sangat disibukkan, sebab merekalah yang memiliki tanggung jawab besar agar pemilu dapat berjalan dengan lancar.

Namun, di sini kita sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) seharusnya tidak diam saja. Melainkan turut serta mensukseskan pagelaran pesta demokrasi ini, yakni dengan terlibat aktif memastikan semuanya berjalan dengan sesuai harapan. Mengingat Indonesia sebagai negara yang plural, terdapat beragam perbedaan, tentu yang harus dilakukan pertama kali adalah tetap merawat persatuan dengan tidak saling menyalahkan dan atau menjatuhkan hanya karena perbedaan pilihan. Hal ini menjadi penting untuk kita lakukan, demi merawat persatuan.

Jika setiap orang kemudian menyalahkan, mencaci maki dan menebar kebencian hanya karena perbedaan pilihan, maka itu akan menjadi pemicu lahirnya perseteruan yang mengarah pada retaknya persatuan.

Sehingga penting untuk diperhatikan bahwa, dalam berpolitik dan berdemokrasi jangan hanya sekadar dimaknai perebutan kekuasaan, melainkan harus diartikan sebagai jalan untuk mencapai misi-misi kemanusiaan.

Seperti halnya, saat ini masih banyak warga yang kelaparan, miskin, tertindas, dan jauh dari kata adil, makmur dan sejahtera. Maka melalui jalan politik ini, kita dapat memberikan suara pada mereka yang benar-benar peduli terhadap kita semua.

Kembali mengingat apa yang disampaikan oleh Presiden ke empat Republik Indonesia, Kiai Abdurrahman Wahid yang mengatakan: “Yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan.” Sehingga, misi kita semua untuk pesta demokrasi ini adalah mewujudkan negara yang benar-benar adil pada rakyatnya.

Selain itu, karena kita lebih dulu bersaudara daripada berbeda dalam menjatuhkan hak pilih suara, maka sebaiknya kita tetap rekat dalam persaudaraan, sekalipun berbeda dalam pilihan. Terlebih fakta yang ada, sekitar 50 % pemilu akan didominasi oleh generasi muda. Tentu dalam hal ini, kita dapat mengasumsikan diawal bahwa pemilu akan jauh lebih baik daripada tahun-tahun sebelumnya, dikarenakan generasi muda lebih dipandang memiliki kecakapan dalam berpikir, semangat juang yang membara, dan segala bentuk tindakannya mencerminkan kepribadian yang baik untuk keberlangsungan bangsa.

Namun di sisi lain, peran orang-orang yang lebih tua masih sangat diperlukan, yakni dalam hal mengarahkan dan memberikan pembelajaran. Saling bekerjasama dalam mewujudkan pemilu yang santun, ramah, toleran, damai, dan bermartabat. Generasi muda dengan semangat jiwa yang membaranya dan generasi tua dengan akar pengetahuannya tentang Nusantara.

Mengingat Indonesia dikenal sebagai bangsa yang kental akan warisan budaya leluhurnya, gotong royong antar sesama masih sangat nampak dirasakan oleh kita sebagai warganya. Maka dalam kesempatan ini pula, bagaimana seharusnya pesta demokrasi yang akan berlangsung dapat diambil dari rumpun kebudayaan masyarakat Nusantara, yakni menjunjung tinggi persatuan dengan asas Bhinneka Tunggal Ika. Sehingga penguatan ideologi Pancasila di dalam proses demokrasi dapat terlaksana.

Terakhir, jangan sampai korbankan persatuan hanya untuk mendapatkan kekuasaan, mari saling rangkul dan mengingatkan bahwa Indonesia harus terjaga dari kehancuran. Harmoni dalam keberagaman rekat dalam persaudaraan.

*Duta Damai Santri Jawa Timur dan Pengurus Koordinator Cabang PMII Jawa Timur

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Telaah Isu Terorisme di Indonesia pada Era Orde Baru (1966-1998)

29 Agustus 2024 - 22:52 WIB

Telaah Isu Terorisme di Indonesia pada Era Pasca Kemerdekaan (1945-1965)

29 Agustus 2024 - 22:49 WIB

Bahaya Intoleransi dan Pentingnya Nilai nilai Kebhinekaan di Indonesia

29 Agustus 2024 - 22:45 WIB

Telaah Isu Terorisme di Indonesia: Dari Masa ke Masa

29 Agustus 2024 - 22:41 WIB

Kampanye Perdamaian: Memperkuat Fondasi NKRI

29 Agustus 2024 - 22:35 WIB

6 Nilai Utama Karakter Santri dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

12 Agustus 2024 - 23:03 WIB

Trending di Kontra Narasi