Oleh: Abdul Warits
Merdeka secara harfiah berarti bebas dari belenggu, tekanan. Bebas dari penjajahan atau kekuasaan pihak tertentu yang lebih ditekankan pada kebebasan dari penderitaan fisik dan materi.
Namun dalam perspektif filosofis, agama Buddha memandang bahwa kemerdekaan bukan hanya terbebas dari belenggu yang mengikat fisik, namun juga bebas dari belenggu batin dan pikiran.
Kemerdekaan merupakan momentum yang sangat penting bagi bangsa dan negara. Karena itu, sebagai warga bangsa yang besar, kita wajib menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah memperjuangkannya dengan mengisi kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya.
Sukacita dan eforia kegembiraan dalam perayaan kemerdekaan merupakan salah satu apresiasi yang menunjukkan bahwa kita semua sungguh bahagia hidup di alam yang merdeka. Hidup aman dari gangguan musuh bangsa dan negara.
Akan tetapi, bagaimana dengan doktrin radikalisme dan terorisme yang senantiasa menghantui pemikiran masyarakat Indonesia?
Sebagaimana diketahui, definisi radikalisme adalah paham atau aliran yang radikal dalam politik; paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis; sikap ekstrem dalam aliran politik.
Oleh karenanya, gerakan radikalisme adalah sikap atau semangat yang membawa pada tindakan bertujuan melemahkan dan mengubah tatanan yang mapan dengan menggantinya dengan gagasan atau pemahaman baru. Gerakan perubahan kadang disertai dengan tindak kekerasan.
Sementara itu, terorisme di Indonesia merupakan serangkaian aktivitas terorisme yang dilakukan oleh kelompok militan Jemaah Islamiyah yang terafiliasi dengan al-Qaeda atau kelompok militan yang menggunakan ideologi serupa di Indonesia. Hingga kini, gerakan terorisme terus menghantui kehidupan masyarakat melalui doktrin di lembaga pendidikan dan berbagai strategi lainnya.
Hingga kini, akankah masyarakat Indonesia merdeka dari jeratan radikalisme dan terorisme? Tentu tidak. Jika dulu memerangi penjajah dengan senjata dan perjuangan maka hari ini sejatinya tugas kita bersama adalah membasmi doktrin dan ajaran yang terus bergerilya dan meluncurkan kecintaan masyarakat terhadap negara dan bangsa Indonesia. Kita belum merdeka seutuhnya dari jeratan radikalisme dan terorisme?