Oleh: Erik Setiawan
Bulan Syakban, yang berada di antara bulan Rajab dan Ramadan dalam kalender hijriah, seringkali dilupakan oleh banyak orang. Padahal, bulan ini penuh dengan keutamaan. Sebuah hadis Nabi menyatakan bahwa amal perbuatan manusia akan langsung diangkat dan dihadapkan kepada Allah Swt. pada bulan Syakban.
Oleh karena itu, tidak bijaksana untuk menyia-nyiakan bulan yang mulia ini tanpa memperbanyak amal perbuatan baik. Ada banyak amal yang bisa dilakukan, seperti puasa, sedekah, membaca Al-Qur’an, dan lainnya.
Puasa bulan Syakban dianggap sebagai puasa yang sangat dianjurkan, setelah puasa Ramadan. Rasulullah saw. sendiri sering berpuasa di bulan Syakban lebih dari bulan-bulan lainnya, kecuali Ramadan. Beliau bahkan kadang-kadang berpuasa sehingga orang-orang mengira beliau tidak pernah berbuka, atau sebaliknya.
Dalam sebuah hadis, disebutkan sebagai berikut:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ.
Artinya:
Dari ‘Aisyah r.a. (w. 58 H) berkata, “Rasulullah saw. sedemikian sering melaksanakan puasa hingga kami mengatakan seolah-olah beliau tidak pernah berbuka (tidak puasa), namun beliau juga sering tidak puasa sehingga kami mengatakan seolah-olah beliau tidak pernah puasa. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah saw. menyempurnakan puasa selama sebulan penuh kecuali puasa Ramadan dan aku tidak pernah melihatnya paling banyak melaksanakan puasa sunah kecuali di bulan Syakban”.
HR. Bukhari.
Namun, perlu dicatat bahwa puasa bulan Syakban tidak sama dengan puasa bulan Ramadan dalam hal kewajibannya. Rasulullah saw. memperbanyak puasa di bulan Syakban sebagai bentuk ibadah sunah, bukan kewajiban seperti puasa Ramadan.
Dijelaskan pula dalam kitab al-Yaqut wal Marjan Fii Fadhaili Syahri Sya’ban إنما سمي شعبان لأنه يتشعب فيه خير كثير للصائم فيه حتى يدخل الجنة (Disebut bulan Syakban karena mengandung kebaikan yang berlimpah bagi orang yang berpuasa hingga masuk surga).Ini menunjukkan keutamaan puasa bulan Syakban serta anjuran untuk melakukannya.
Selain itu, puasa di bulan Syakban juga bisa digunakan sebagai kesempatan terakhir untuk mengqada puasa Ramadan yang belum terlunasi. Atau sebagai latihan dan persiapan menyambut bulan Ramadan, agar lebih kuat dan semangat karena sudah terbiasa berpuasa di bulan Syakban.