Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Damai Pedia · 15 Nov 2022 07:00 WIB ·

Mengetahui Islam Melalui Teladan Rasulullah


 Mengetahui Islam Melalui Teladan Rasulullah Perbesar

Untuk memahami sesuatu, tentu butuh ilustrasi sebagai penjelasannya. Ketika berbicara buku, maka minimal harus tau seperti apa bentuk dari buku itu. Ketika bicara sisir, minimal pernah melihatnya. Ketika berbicara handphone, tentu harus tau gambarannya. Begitu juga ketika ingin berbicara tentang Islam atau ingin memahaminya, maka harus tau gambaran dari Islam tersebut. Lalu bagaimana dengan gambaran Islam itu sendiri?

Gambaran Islam sejatinya telah tercermin pada diri Nabi Muhammad SAW. Jika kita ingin mengetahui Islam, maka dapat bercermin kepada baginda Nabi Saw. Karena Nabi Muhammad SAW dapat disebut dengan Al-Rosul huwa al-Islam Mujassiman (Rasulullah adalah Islam yang berbentuk fisik).

Namun, semenjak meninggalnya baginda Nabi, tentunya kita tidak bisa melihat sosok dan kepribadian Nabi secara langsung. Maka perlu adanya pengetahuan sunnah yang ada. Minimal lima hal yang bisa digambarkan untuk dapat mengetahui sosok baginda Nabi.

Baca juga: Doa Guru Menjadi Penyebab Masyhurnya Maulana Rumi

Lima Gambaran untuk Mengetahui Sosok Nabi

Pertama, Nabi memiliki sistem komperhensif atau disebut dalam bahasa arab dengan Manhaj Syumuli. Sistem atau Manhaj ini biasa dicontohkan oleh baginda Rasul, mulai tata cara berinteraksi dengan manusia, hewan dan cara bermasyarakat. Semua medan kehidupan sudah dicontohkan oleh beliau. Tinggal bagaimana cara meniru kepribadian beliau.

Jika Manhaj ini diperumpamakan seperti handphone, maka Manhaj ini adalah handphone itu sendiri. Dari handphone ini kita bisa mendownload berbagai hal. Bila kita ingin baca al-Qur’an, maka kita tinggal mendownloadnya. Jika kita mau whatsapp-an, maka kita tinggal mendonlowdnya. Begitu pun sunah Nabi, kita juga tinggal meneladaninya. Ketika kita mau jualan, maka kita tinggal meneladani bagaimana cara nabi berjualan. Bila kita ingin sholat, maka kita bisa meneladani bagaimana nabi shalat.

Semua contoh kehidupan sebenarnya telah dicontohkan oleh baginda Nabi, tinggal kita mencari tau dan meneladani hal tersebut.

Kedua, Nabi memiliki sistem keseimbangan Manhaj Mutawazin. Manhaj ini adalah paham tengah-tengah, tidak berlebihan dalam beragama sehingga menjadi kaum ekstrim kanan (radikal) atau tidak terlalu kekurangan dan lalai hingga menjadi kaum ekstrim kiri (liberal).

Dalam uraian ini, Nabi Muhammad SAW pernah mengingkari sahabatnya yang ingin puasa selama satu tahun, bangun malam tampa tidur dan menjauh dari wanita hingga tidak menikah. Paham semacam ini sudah bisa dikatakan keterlaluan. Pernah juga ketika Rasulullah melihat Abdullah ibnu Umar yang selalu ibadah dan meninggalkan hak badannya bahkan keluarganya. Rasulullah kemudian menegurnya dan berkata: “Badan mu punya hak untuk istirahat, matamu juga punya hak untuk tidur begitu pun keluargamu, mereka juga punya hak untuk bersenang-senang dan ramah tamah bersamamu.” (Mutafaqun ‘alaih).

Ketiga, Nabi memiliki sistem atau Manhaj Mutakamil (sistem integrasi), memadukan antar iman dan pengetahuan, antar wahyu dan akal, antar ilmu dan amal. Maka dari itu Nabi selain punya pengetahuan, beliau juga mengimani pengetahuan tersebut. Begitu banyak dari kita yang mempunyai ilmu tapi tidak masuk dalam hati (tidak mengimani). Dalam arti ilmu hanya untuk diperlihatkan dan dibuat sombong-sombongan.

Tonton juga: RESOLUSI JIHAD BELUM USAI || shoot movie duta damai santri jawa timur

Keempat, Nabi mempunyai sistem atau Manhaj Waki’e (sistem realitas). Nabi hidup sebagai manusia. Dalam artian beliau makan, ke pasar, mandi, punya kebutuhan, dan lain sebagainya. Maka jika manusia telah melakukan kelalaian hal itu adalah biasa, karena realitnya memang manusia bukanlah malaikat yang tidak punya dosa, tinggal gimana mereka mau bertaubat (akan tetapi kelalaian yang ada pada Nabi merupakan sebuah pelajaran kepada umatnya).

Dlaam artian seperti ini, jika seseorang melakukan kesalahan, maka seseorang tersebut diperuntukkan untuk segera bertaubat. Sebagaimana Rasulullah SAW selalu melafadzkan kalimat istighfar paling minim 70 kali dalam sehari.

Kelima, Nabi memiliki Manhaj muyassar (sistem memudahkan), dalam hal ini Nabi pernah bersabda;

إِنَّ اللهَ لَمْ يَبْعَثْنِي مُعَنِّتًا، وَلَا مُتَعَنِّتًا، وَلَكِنْ بَعَثَنِي مُعَلِّمًا مُيَسِّرًا

“Sesungguhnya Allah tidak mengutusku menjadi orang yang mempersulit (masalah) dan orang yang mencari-cari kesulitan, tetapi sebagai pendidik yang memudahkan. (HR.Muslim)[1]

Nabi Saw, mengajarkan pada umatnya untuk mempermudah dalam segala urusan. Bukti dari kemudahan itu bisa dilihat dari syariat yang dibawa baginda Muhammad Saw. Dalam urusan sholat, misalnya. Ketika dalam perjalanan, kita diperbolehkan mengqosor atau menjama’nya. Dalam hal bersuci, selain Nabi menyariatkan wudhu, beliau juga menyiapkan penggantinya yaitu tayamum(bersuci dengan debu) bagi umatnya yang sakit ketika akan melaksanakan shalat, dan lain sebagainya. Akan tetapi kemudahan yang diberikan nabi ini tidak keluar dari batas-batas agama yang telah ditentukan.

Dari sistem atau Manhaj yang dicontohkan baginda Nabi, mulai dari Manhaj Syumuli, Mutawazin, mutakafi, waki’e dan muyasar bisa kita ketahui sosok baginda Nabi Muhamad yang sebenarnya dan gambaran Islam yang sesungguhnya. Setelah mengetahuinya, jangan lupa untuk mengamalkan segala sesuatu yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Sumber: Kaifa Nata’ammal ma’a al-Sunah an-Nabawiyah lil Imam Qordhowi

Penulis: Faizal Amin


[1] Muslim bin Hajjaj, Shahih Muslim (Maktabah Syamela), II/1104

Mengetahui Islam Melalui Teladan Rasulullah
Mengetahui Islam Melalui Teladan Rasulullah

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Lagi, Ponpes Annuqayah Lubangsa Putri Torehkan Juara Umum Sukarabic Fest VII UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

15 September 2024 - 21:39 WIB

BNPT RI Bentuk Duta Damai Bali, Deputi I: Generasi Muda Benteng Perdamaian di Pulau Dewata

13 September 2024 - 10:04 WIB

Simak Cara Buat Pembalut Kain Ramah Lingkungan ala KKN Universitas Annuqayah

8 September 2024 - 21:07 WIB

Lagi, Grup Hadrah Liwa’ul Muridat Ponpes Darussalam Sabet Juara 1 Festival Ekonomi Syariah Bank Indonesia Jember

6 September 2024 - 10:08 WIB

KKN Universitas Annuqayah Bantu Warga Olah Singkong Bernilai Ekonomi Kreatif

4 September 2024 - 10:58 WIB

KKN Universitas Annuqayah Jelajahi Inovasi Budidaya Udang Ramah Lingkungan di Sumenep

3 September 2024 - 11:52 WIB

Trending di Damai Pedia