Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Suara Santri · 15 Mar 2024 09:46 WIB ·

Menelusuri Jejak Sepuluh Sahabat yang Dijamin Surga: Kepahlawanan, Pengorbanan, dan Pemimpin Umat Islam yang Tak Tergantikan


 Menelusuri Jejak Sepuluh Sahabat yang Dijamin Surga: Kepahlawanan, Pengorbanan, dan Pemimpin Umat Islam yang Tak Tergantikan Perbesar

Oleh: Amrullah

Sepuluh sahabat Nabi yang dijamin masuk surga, menonjol dalam perjalanan hidup mereka dengan berbagai kontribusi yang signifikan terhadap Islam. Keberhasilan mereka dalam mencapai jaminan masuk surga dapat dipahami melalui pemahaman mendalam terhadap karakter, kepahlawanan, dan dedikasi mereka terhadap agama. Abu Bakar al-Shiddiq, Umar ibn al-Khattab, Utsman ibn Affan, Ali ibn Abi Thalib, Al-Zubayr ibn al-Awwam, Thalhah ibn Ubaydillah, Sa’ad ibn Abi Waqqash, Abu Ubaydah ibn al-Jarrah, Abdurrahman ibn Auf, dan Sa’id ibn Zayd, sebagai pionir Islam, memberikan kontribusi substansial sepanjang perjalanan hidup mereka.

Mereka telah bersyahadat sebelum perintah terbuka dari Allah kepada Rasul-Nya untuk menyampaikan agama Islam secara publik. Umar ibn Khattab, meskipun memeluk Islam belakangan, mengejar ketertinggalannya dengan sikap berani dan tegasnya dalam menghadapi kaum kafir. Keislamannya menjadi model bagi orang lain, sementara keberaniannya menjadi tonggak kejayaan bagi Islam.

Kesepuluh tokoh ini bersatu dalam mengemban perintah Allah dan Rasul-Nya, tanpa gentar menghadapi kekejaman kaum Quraisy. Meskipun dihadapkan pada penderitaan dan penolakan, mereka tidak memedulikan rasa sakit fisik. Keberanian mereka menghadapi segala kesulitan membuat mereka menjadi pahlawan yang mengejutkan musuh-musuh mereka. Gempuran dari kaum kafir tidak mampu menggoyahkan keimanan mereka; sebaliknya, hal tersebut memperkuat tekad mereka pada agama Islam. Para sahabat ini mengorbankan segalanya dengan meninggalkan tempat tinggal, bahkan berhijrah ke Habsyah (Etiopia) dan kemudian dari Mekah ke Madinah. Mereka rela melepaskan keluarga, rumah, dan harta benda mereka demi menjalankan kehendak Allah.

Harta mereka diinfakkan untuk memenangkan Islam. Dalam peristiwa al-Saqifah, mereka memiliki peran penting dan sepakat memilih Abu Bakar al-Shiddiq sebagai khalifah, tanpa adanya perselisihan, guna mencegah perpecahan dan melanjutkan perjalanan yang telah diawali oleh Rasulullah. Salah satu dari mereka yang ditakdirkan melanjutkan estafet kepemimpinan umat Islam setelah Rasulullah, berhasil memperluas wilayah kekuasaan Islam hingga Irak, Syam, dan Mesir. Setelah kepemimpinan mereka, Islam terus menyebar hingga mencapai Afrika Utara dan sebagian Eropa. Dengan demikian, pohon Islam tumbuh semakin besar, mencatatkan sejarah kejayaan yang terus berkembang

Setiap dari kesepuluh individu ini memegang kedudukan istimewa yang tidak dimiliki oleh sahabat-sahabat Nabi yang lain. Pertama, Abu Bakar, sahabat Rasulullah saw., yang ikut dalam hijrah bersama beliau dan mendampinginya di gua Hira. Kedua, Umar ibn Khattab, yang memiliki kebenaran diucapkan oleh lidah dan disimpan dalam hatinya oleh Allah Swt. Ketiga, Utsman ibn Affan, yang membuat malu para malaikat dan diberi gelar “Dzu al-Nurayn” karena menjadi suami dari dua putri Rasulullah.

Keempat, Ali ibn Abi Thalib, anak angkat Rasulullah saw., serta keluarga dekat beliau. Kelima dan keenam, Thahah ibn Ubaidillah dan al-Zubair ibn al-Awwam, keduanya adalah pengikut setia Rasulullah dan diberikan tempat di surga. Ketujuh, Sa’ad ibn Abi Waqqas, yang menjadi orang pertama yang menumpahkan darah di jalan Allah. Kedelapan, Abu Ubaydah, sekretaris umat Islam. Kesembilan, Sa’id ibn Zayd, dijuluki “al-Muwahhid ibn al-muwahhid” karena ayahnya telah mendahului dalam keimanan terhadap agama Nabi Ibrahim as. Kesepuluh, Abdurrahman ibn ‘Auf, sosok terpercaya di langit dan bumi, yang sangat dihormati oleh ummah Muslimin, bahkan Rasulullah saw. pernah menunaikan salat di belakangnya.Buku

Karya Fathi Fauzi Abdul Mu’thi memanfaatkan gaya penuturan yang lincah, tidak hanya mengundang ketertarikan pembaca, tetapi juga mempermudah mereka dalam menangkap pesan utama dari perjalanan hidup setiap tokoh yang memegang peran signifikan pada era awal Islam.

Selain itu, aspek menarik dari buku ini terletak pada penekanan penulis untuk menjauhkan pembaca dari sudut pandang yang biasa ditemui dalam karya orientalis atau musuh-musuh Islam. Buku ini dianggap sebagai bacaan yang wajib dimiliki oleh kalangan umat Islam, mengingat keberhasilannya dalam memberikan pemahaman mendalam mengenai sejarah hidup sepuluh tokoh yang dijanjikan surga oleh Rasulullah saw.

Judul       : Boigrafi 10 Sahabat Nabi yang dijamin masuk surga
Penulis    : Fathi Fauzi Abdul Mut’thi
Penerbit  : Qaf
Cetakan   : 2024
Tebal        : 460 halaman
ISBN         : 978-623-6219-54-6

*Amrullah, lahir di Gapura Barat Gapura Sumenep Madura, Alumni Pascasarjana Program Studi Pendidikan Agama Islam, IAIN Madura, Pamekasan Madura. Dan Guru di SMP NU Sumenep.

 

Artikel ini telah dibaca 30 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dekadensi Moral Santri Masa Kini

2 Juni 2024 - 09:54 WIB

Sayyidah Maryam: Jejak Kesucian dan Keteguhan Iman Sang Perawan Suci Ibunda Almasih

1 Juni 2024 - 21:16 WIB

Tafsir Tentang Hutang Piutang QS. Al-Baqarah 282

31 Mei 2024 - 23:18 WIB

Qurban dan Aqiqah: Antara Tuntutan Syariat dan Praktik Sosial

31 Mei 2024 - 18:54 WIB

Makna dan Hikmah Ibadah Haji dalam Islam: Refleksi dari Al-Baqarah/2:197 dan Ali ‘Imran/3:96-97

31 Mei 2024 - 18:49 WIB

Kecemasan di Era Digital: dari Fear of Missing Out sampai Cuberbullying

31 Mei 2024 - 18:06 WIB

Trending di Suara Santri