Oleh: Anis Faikatul Jannah
Dalam gemerlap cahaya yang melayang, Langit memeluk malam dengan kilauan bintang.
Namun hati terasa sunyi, sepi berdentang, Tiada suara tawa yang biasanya datang.
Jam berdetak, menghitung detik-detik baru, Dunia bersorak menyambut lembaran baru.
Tapi aku berdiri, seorang diri di sini,
Mengenang pelukan yang kini tak lagi bersemi.
Suara kembang api berpadu di kejauhan,
Menggema, menggoyangkan dingin keheningan.
Namun tiada tangan hangat menggenggam,
Hanya bayangan kenangan yang merangkul malam.
Ayah, ibu, wajah-wajah penuh kasih,
Saudara, tawa yang lembut dan bersih.
Hari ini tanpa kalian terasa hampa,
Meski pesta meriah di penjuru dunia.
Aku berdoa di antara desir angin,
Agar rindu ini tak selalu teringin.
Tahun baru datang, harapan ku tanam,
Meski jarak jauh, cinta takkan padam.
Kelak ketika waktu mempertemukan lagi,
Ruang ini tak lagi sunyi dan sepi.
Namun untuk malam ini, aku berteman bulan,
Dan doa untuk kalian, kusematkan perlahan.
Selamat tahun baru dari jauh yang sunyi,
Rindu ini tetap hidup, takkan pernah mati.