Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Ruang Seni · 21 Mei 2024 22:07 WIB ·

Luka Di Penghujung Temu


 Luka Di Penghujung Temu Perbesar

Oleh: Susi Qamariyah

Waktu mengantarkan semuanya pada titik seharusnya, seperti halnya senja, kini telah tenggelam pulang mengantarkan rindu. Dan pagi akan menyambut lalu mendekap, seakan-akan tak ingin kehilangan rindunya. Namun, berbanding terbalik dengan kehidupannku, keadaan sedang tak berpihak padaku. Rindu yang semestinya kudekap kini harus kulepas dengan kerelaan, kenapa begitu? Mungkin takdir merelakan. Perasaan yang kurawat selama 6 tahun harus rela kutanam lebih dalam lagi, bahkan kalua perlu menjadi busuk, kering dan hancur. Aku rasa merawatnya sudah taka ada guna, karena objek yang dituju sudah memilih jalannya, memilih persinggahan yang kupunya.

**

“Aku akan menikah” itu kata Alan waktu berkunjung kerumahku. Aku masih tak menanggapi racauannya, karena aku kira itu hanya gurauan.

“Kamu kapan nath?” tanyanya, aku menoleh dan mengedikkan bahu. Jujur saja, taka da sekali pemikiran untuk menikah karena aku merasa masih terlalu muda menghadapi yang seperti itu.

“Kamu serius mau menikah?”

“Emang ada raut kebohongan diwajahku?”

“Syukur, sama siapa?” tanyaku penasaran

“Naisyilla, kita bertemu pas kuliah dulu, dia satu organisasi denganku” katanya menjelaskan meski aku tidak bertanya. Tunggu! Naisyilla? Masak ia dia? Tidak mungkin dia, kan nama Naisyilla bukan Cuma dia, kataku membatin.

“Kamu ada fotonya?”

“Kenapa? Kamu penasaran ya? Udah, kamu daatang saja nanti pas resepsi, kamu pasti tahu, kalau gitu aku pulang dulu ya”

“Acaranya kapan? Biar kusiapkan hadiahnya jauh-jauh hari” kataku nyeracau

“Ha..ha, kamu bisa saja Nath, acaranya minggu depan”

Aku mengantar Alan ke teras rumah, sepeda bututnya membawa pergi hingga tak tampak lagi setelah melewati belokan depan rumah.

“Ah, Naisyilla, bagaimana kabarmu?” kataku membatin. Aku begitu merindukannya, kabarnya nyaris tak terdengar setelah kita tidak satu kampus

**

Hari ini  resepsi Alan, serasa waktu begitu cepat mengantar kebahagiaannya dan cukup lama mengantarkan rinduku, entah harus sampai kapan aku menunggu. Waktu masih ingin bermain teka-teki dan entahlah, apa aku bisa memecahkannya.

“Hay Nath, lo apa kabar?” Rian menyapaku.

“Diundang juga kamu?”

“Iya, kamu sama siapa ke sini, lama banget y akita tidak bertemu. Makin ganteng saja”

“Ah, ngaco kamu, ya udah acaranya mau mulai tuh” ajakku pada Rian, aku berjalan meneliti sekitar berharap ada keajaiban bagiku bertemu dengan Naisyilla tanpa kesengajaan. Dari jauh aku melihat Alan dengan senyum kebahagiaannya Bersama istrinya, itu kan…..

“Kamu kenapa Nath?” Rian tiba-tiba mengagetiku

“A….aku tidak apa-apa”

“Aku ngerti perasaan kamu, orang yang kamu tunggu selama ini sekarang dia ada di sini”

“Iya Ri, tapi dia tak bisa kukejar lagi, tak bisa kutunggu lagi. Sekarang dia sudah menjadi istri dari sahabat aku sendiri”

Aku mekangkah pergi meninggalkan acara itu, meninggalkan rindu yang seharusnya kudekap. Kini, tak ada lagi kesempataan bagiku untuk meraihnya ke dalam pelukan. Mungkin itu sudah kebahagiaan untuknya dan luka untukku. Selama ini aku yang selalu berharap jadi aku pula yang menerima rasa pahit ini. Karena objek dari rinduku sudah menemukan muaranya, sedang yang kupunya harus cepat-cepat dibuang hingga tak tersisa.

Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dermaga Di Garis Kenangan

29 Oktober 2024 - 22:27 WIB

Kenali 6 Macam-Macam Tradisi Maulid Nabi di Pulau Jawa

14 September 2024 - 19:13 WIB

Kisah Santri Joinan Rokok dengan Kiainya

30 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Kisah Santri Miskin Naik Haji karena Taati Guru

30 Agustus 2024 - 22:39 WIB

Tampil Sambut Tamu Kehormatan di Event Internasional, Yuk Intip Makna Perdamaian dalam Tari Sintung di Kabupaten Sumenep Madura

24 Juni 2024 - 12:03 WIB

Mengenal Aneka Tradisi Perayaan Tahun Baru Islam di Jawa Timur

16 Juni 2024 - 06:40 WIB

Trending di Ruang Seni