Menu

Mode Gelap
Sikap Toleransi Beragama bagi Seorang Muslim Pada Hari Raya Natal Mengenal Mahatma Gandhi, Tokoh Perdamaian idola Gusdur Gus Dur Pemimpin yang Membawa Perubahan di Indonesia Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital

Damai Pedia · 4 Jan 2025 20:28 WIB ·

Liburan Akhir Tahun sebagai Cara Menangkal Sikap Radikalisme dan Terorisme


 ilustrasi liburan akhir tahun Perbesar

ilustrasi liburan akhir tahun

Oleh: Abdul Warits

Liburan akhir tahun sering dianggap sebagai momen untuk bersantai, menghabiskan waktu bersama keluarga, dan merayakan pencapaian tahun yang telah berlalu. Namun, di balik suasana yang penuh kegembiraan, liburan juga memiliki potensi besar sebagai cara untuk menangkal sikap radikalisme dan terorisme. Melalui aktivitas yang membangun kebersamaan, pemahaman, dan toleransi, liburan akhir tahun dapat menjadi sarana efektif untuk memperkuat harmoni sosial dan melawan pengaruh ideologi ekstrem.

1. Menguatkan Hubungan Keluarga

Keluarga adalah benteng pertama dalam mencegah penyebaran ideologi radikal. Selama liburan akhir tahun, keluarga memiliki kesempatan untuk mempererat hubungan melalui kegiatan bersama seperti berlibur, makan malam, atau berdiskusi. Dalam suasana yang penuh kehangatan, anggota keluarga dapat saling berbagi cerita, mendengar keluh kesah, dan memberikan dukungan emosional. Hubungan keluarga yang kuat dapat menjadi pelindung utama bagi individu, terutama anak-anak dan remaja, dari pengaruh negatif radikalisme yang sering menyasar mereka yang merasa terisolasi atau kurang mendapat perhatian.

2. Meningkatkan Toleransi Melalui Interaksi Sosial

Liburan akhir tahun sering kali diisi dengan perayaan lintas budaya dan agama, seperti Natal, Tahun Baru, atau perayaan lokal lainnya. Berpartisipasi dalam perayaan ini dapat menjadi cara untuk memahami keberagaman dan menghargai perbedaan. Melalui interaksi sosial yang positif, individu dapat belajar tentang nilai-nilai universal seperti kasih sayang, kerja sama, dan saling menghormati. Pemahaman dan pengalaman langsung terhadap keberagaman ini dapat menumbuhkan sikap toleransi yang menjadi benteng kuat terhadap radikalisme.

3. Mengisi Waktu dengan Aktivitas Positif

Salah satu faktor yang membuat seseorang rentan terhadap pengaruh radikal adalah waktu luang yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Liburan akhir tahun memberikan kesempatan untuk mengisi waktu dengan aktivitas yang bermanfaat, seperti mengikuti seminar, kegiatan keagamaan yang moderat, atau berkontribusi dalam kegiatan sosial seperti bakti sosial dan donasi. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran sosial tetapi juga mengalihkan perhatian dari konten-konten negatif yang sering kali menjadi pintu masuk radikalisme di media sosial.

4. Menjauhkan Diri dari Pengaruh Negatif Media Sosial

Media sosial sering menjadi alat utama dalam penyebaran ideologi radikal. Selama liburan, individu dapat memanfaatkan waktu untuk “detoks digital” dengan mengurangi penggunaan media sosial dan fokus pada pengalaman dunia nyata. Kegiatan seperti berwisata alam, membaca buku, atau mengikuti workshop dapat membantu mengalihkan perhatian dari pengaruh negatif media sosial. Dengan begitu, individu memiliki kesempatan untuk memperbaiki kesehatan mental dan menguatkan pola pikir yang kritis terhadap informasi yang diterima.

5. Membangun Kesadaran akan Nilai Kebangsaan

Liburan akhir tahun juga dapat dimanfaatkan untuk mengeksplorasi sejarah dan budaya lokal, seperti mengunjungi museum, situs bersejarah, atau tempat wisata edukatif. Aktivitas ini dapat meningkatkan rasa cinta terhadap tanah air dan kesadaran akan pentingnya persatuan dalam keberagaman. Kesadaran ini merupakan salah satu cara paling efektif untuk menangkal ideologi radikal yang sering kali berusaha memecah belah bangsa.

Karenanya, Liburan akhir tahun bukan hanya waktu untuk bersenang-senang, tetapi juga momen penting untuk memperkuat ketahanan individu dan sosial terhadap pengaruh radikalisme dan terorisme. Melalui penguatan hubungan keluarga, peningkatan toleransi, aktivitas positif, pengurangan paparan media sosial, dan eksplorasi nilai kebangsaan, liburan dapat menjadi sarana untuk membangun masyarakat yang lebih harmonis dan inklusif. Oleh karena itu, mari manfaatkan liburan akhir tahun dengan bijak untuk menciptakan dunia yang lebih damai dan penuh toleransi.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

Baca Lainnya

Konsep Kampung Moderasi Kemenag 2025: Membangun Harmoni dalam Keberagaman

8 Januari 2025 - 14:03 WIB

5 Tradisi Kearifan Lokal di Jawa Timur yang Memiliki Nilai Perdamaian dan Toleransi

8 Januari 2025 - 13:57 WIB

Peran Kiai Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep Membumikan Moderasi Beragama dan Menolak Radikalisme

8 Januari 2025 - 13:45 WIB

Cara 5 Pesantren Di Jawa Timur Atasi Radikalisme dan Terorisme

8 Januari 2025 - 13:41 WIB

Tahun Baru Damai Tanpa Anarkis

6 Januari 2025 - 17:14 WIB

5 Cara Menyadarkan Mantan Teroris Melalui Pendekatan Psikologi dan Mental

6 Januari 2025 - 13:33 WIB

Trending di Kontra Narasi