Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Kontra Narasi · 17 Mar 2023 08:00 WIB ·

Larangan Intoleran dan Anjuran Toleran


 Larangan Intoleran dan Anjuran Toleran Perbesar

Di dalam Islam, kebebasan dalam berkeyakinan setiap orang diserahkan kepada pribadi masing-masing. Akan tetapi, bukan berarti kebebasan ini kemudian dianggap sebagai persetujuan agama Islam atas kesesatan orang-orang kafir. Penyeruan ini lebih menekankan kepada upaya meninggalkan pemaksaan kepada pribadi seseorang. Karena adanya pemaksaan dalam merubah keyakinan dan aliran, tidak memiliki manfaat sama sekali dan tidak menguntungkan suatu apapun.

Kesadaran bahwa pemaksaaan adalah tindakan yang tidak baik

Hal ini mengindikasikan bahwa agama Islam saja begitu sangat toleran kepada seluruh manusia. Lalu bagaimana dengan perilaku manusia? Seharusnya orang-orang harus memiliki kesadaran bahwa apa yang dilakukan dengan paksaan itu tidak baik. Sehingga sikap intoleran, baik kepada siapa pun dan dalam keadaan apa pun sangat ditentang dalam agama Islam.

Alasan lain agama Islam sangat menjunjung tinggi sikap toleran adalah karena keyakinan terhadap hidayah hanya berada di sisi Allah. Manusia tidak bisa memberikan kehendak untuk mengajukan hidayah agar diberikan kepada seseorang, siapa pun itu.

Adapun larangan memaksa kehendak ini sebagaimana yang dituangkan dalam Alquran:

لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ

“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam).” (QS. Al- Baqarah [2]: 256)

وَلَوْ شَاۤءَ رَبُّكَ لَاٰمَنَ مَنْ فِى الْاَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيْعًاۗ اَفَاَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتّٰى يَكُوْنُوْا مُؤْمِنِيْنَ

“Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang di bumi seluruhnya. Tetapi apakah kamu (hendak) memaksa manusia agar mereka menjadi orang-orang yang beriman?” (QS. Yunus [10]: 99)

Dari uraian ini, menjadi bukti kuat bahwa di dalam agama Islam tidak adanya pemaksaan dan unsur intoleransi. Jika pun agama Islam kemudian diboncengi kelompok-kelompok yang salah mengartikan Islam dengan baik, dan berlaku sewenang-wenang, baik dalam bermasyarakat, berdakwah dan lain sebagainya, maka orang tersebut telah menyalahi ketentuan agama. Bukankah Rasulullah pernah mengungkapkan bahwa agama yang dicintai Allah adalah agama yang toleran?

وَقَوْلُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَحَبُّ الدِّينِ إِلَى اللَّهِ الحَنِيفِيَّةُ السَّمْحَةُ

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Agama yang paling dicintai Allah adalah agama yang lurus dan toleran.” (HR. Al-Bukhari)[1]


[1] Muhammad bin Ismail al-Bukhari, Shahih al-Bukhari (tk. Dâr Thuq an-Najah, 1422), I/16.

Baca juga: Dampak dari Kebodohan Tentang Ilmu Agama
Follow intsagram: Duta Damai Santri Jatim

Larangan Intoleran dan Anjuran Toleran
Larangan Intoleran dan Anjuran Toleran

Artikel ini telah dibaca 3 kali

Baca Lainnya

Telaah Isu Terorisme di Indonesia pada Era Orde Baru (1966-1998)

29 Agustus 2024 - 22:52 WIB

Telaah Isu Terorisme di Indonesia pada Era Pasca Kemerdekaan (1945-1965)

29 Agustus 2024 - 22:49 WIB

Bahaya Intoleransi dan Pentingnya Nilai nilai Kebhinekaan di Indonesia

29 Agustus 2024 - 22:45 WIB

Telaah Isu Terorisme di Indonesia: Dari Masa ke Masa

29 Agustus 2024 - 22:41 WIB

Kampanye Perdamaian: Memperkuat Fondasi NKRI

29 Agustus 2024 - 22:35 WIB

6 Nilai Utama Karakter Santri dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

12 Agustus 2024 - 23:03 WIB

Trending di Kontra Narasi