Oleh : Amrullah
Dalam pernikahan tidak semua wanita ada keinginan untuk mejadi yang kedua, namun pada zaman sekarang ia tidak peduli apakah menjadi yang pertama atau yang kedua. Salah satu kliennya bercerita bahwa laki-laki yang sudah menikah finansilanya lebih stabil, untuk mendapatkannya lebih mudah, saingannya tidak begitu ketat.
Apalagi yang sudah jadi bapak, pada umumnya lebih sabar. Ia mengaku berbeda pria yang beristri dengan bujangan yang menurutnya memiliki hubungan yang tidak jelas. Yang dimaksud adalah pacaran bisa sampai tiga belas tahun, hanya digantungin saja. Tidak ada tanda untuk otw nikah atau segera dihalalin. Kisah istri kedua ini unik ada dirinya sendiri yang berperan sebagai istri kedua, istri kedua ayahnya dan ibunya menjadi istri kedua.
Kisah selanjutnya dengan niat tulus dalam berpoligami adalah dengan tujuan untuk menolong. Bahkan tidak mengumbar poligaminya sebagai perjuangan. Sang istri malah menyarankan suaminya untuk menikahi wanita tersebut. karena wanita tersebut memiliki penyakit kanker stadium 4, sang perempaun menolak untuk diangkat payudaranya beralasan ia merupakan simbol wanita.
Ia menikahi lalu menyemangatinya dalam menjalani operasi pengangkatan payudara. Pasca operasi bisa bertahan hingga dua tahun lamanya, karena pada waktu itu kaknkernya menyebar, dua tahun setelah itu isrtinya meninggal. Sebelum menjelang ajal sang istri berkata “terima kasih, kamu memberi aku kesempatan meninggal setelah memenuhi setengah agama”, (hal. 43).
Namun yang perlu dipahami tentang Istri kedua dan orang ketiga memiliki perbedaan. Istri kedua merupakan pasangan yang sah, orang ketiga belum tentu. Jangan terlalu gegabah untuk megatakan istri kedua adalah pelakor, bisa jadi ia menikah dengan suami yang pernah menikah sebelumnya, namun istrinya wafat atau sudah bercerai. Secara urutan ia adalah istri kedua, bukan pertama bagi suami tersebut (hlm, 115).
Dalam kisah istri kedua yang berperan menjadi kedua perjalanan hidupnya mengalami ujian terutama ada kecemburuan dari istri pertama namun dijalani dengan sabar dan ikhlas ia dapat mempertahankan pernikan tersebut sebagai istri kedua, meskipun ada beberapa larangan dari istri pertama yang harus turuti seperti halnya anak dari isrti kedua dilarang untuk mengupload foto bersama ayahnya di sosial media, khawatir ketahuan oleh keluarga istri pertama. Jalan keputusan yang diambil oleh istri kedua justru berbuah kebaikan dan karunia yang dilimpahkan Allah, salah satunya adalah anakanya yang prihatin, pandai dan rajin belajar.
Judul : Istri Kedua
Penulis : Asma Nadia & Isa Alamsyah
Penerbit : Republika Penerbit
Cetakan : 2020
Tebal : 263 halaman
ISBN : 978-623-7458-72-2
*Amrullah, lahir di Gapura Barat Gapura Sumenep Madura, Alumni Mahasiswa Pascasarjana program Studi Pendidikan agama Islam, IAIN Madura, Pamekasan Madura dan Guru di SMP Nahdlaturl Ulama Sumenep.