Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Ruang Tokoh · 2 Nov 2022 07:15 WIB ·

Kepribadian dan Lawatan Terakhir An-Nawawi


 Kepribadian dan Lawatan Terakhir An-Nawawi Perbesar

Kepribadian dan Lawatan Terakhir An-Nawawi | Imam an-Nawawi merupakan sosok yang tidak pernah menyia-nyiakan waktu walau sedikit. Seluruh usianya dikerahkan untuk selalu menyibukkan diri dengan ibadah seperti; sholat, puasa, dzikir, menjalankan perbuatan yang baik dan meninggalkan tingkah laku yang mungkar.

Dalam tindak-tanduk kesehariannya, beliau juga selalu memberikan langkah positif untuk kemanfaatan manusia serupa; mengajar dan mengarang kitab.

Para ulama menilai an-Nawawi sebagai sosok yang zuhud. Menjauhi perkara duniawi dan sangat mementingkan bekal untuk akhirat. Beliau melakukan puasa dahr (berpuasa selama satu tahun tanpa putus), tidak pernah makan dengan dua lauk yang berbeda, juga tidak pernah memakan camilan (semacam makanan ringan) kota Damaskus.

Kezuhudan yang lain dapat digambarkan dengan tidak menerima pemberian dari orang, apalagi mengambil satu dirham yang perolehannya dipetik dengan berbagai cara duniawi. Beliau termasuk orang yang lebih mementingkan orang-orang fakir daripada orang kaya.

Lawatan Terahir Sebelum Wafat

Imam An-Nawawi pernah melawat ke Baitullah al-Haram dan menziarahi makam Nabi Muhammad saw sebanyak dua kali. Tercatat, awal perjalanan Imam An-Nawawi ke kota Mekkah untuk malaksanakan rukun Islam yang kelima, pada tahun 651 Hijriyyah. Seperti yang termuat dalam kitab “Tahdzibul Asmaa’i wa Lughot.”

Dua bulan sebelum kewafatannya, An-Nawawi juga menyempatkan kunjungan ke Baitul Maqdis untuk berziarah ke makam Nabi yang memiliki gelar Al-Khalil Ibrahim ‘alaihis salam. Saat itu Imam An-Nawawi berkata: “Saya sering menemukan kejadian dan melihat berbagai peristiwa yang bisa saya tulis sampai beberapa jilid.”

Karena kecintaan kepada tanah kelahirannya, An-Nawawi melakukan puncak rihlah untuk memilih kembali ke desa Nawa sebelum kewafatannya.

[bersambung..]

Anda bisa membaca kelanjutan kisahnya Alasan An-Nawawi Memilih Membujang

Tonton juga: JIHAD SANTRI MASA KINI | short movie grup taks 1 duta damai santir jawa timur

NB: Biografi ini diambilkan dari muqodimah (pendahuluan) kitab Al-Minhâj Syarah Shahih Muslim bin al-Hajjaj. Penerbit Dâr Ihya at-Turâts al-‘Arabi, Beirut. Cetakan kedua, tahun 1392 H.

Kepribadian dan Lawatan Terakhir An-Nawawi

Artikel ini telah dibaca 9 kali

Baca Lainnya

Pandangan dan Pemikiran KH Wahid Hasyim

30 Oktober 2024 - 06:31 WIB

Biografi KH. Wahid Hasyim: Tokoh Pemuda Inspiratif dari Jawa Timur

30 Oktober 2024 - 06:26 WIB

5 Tokoh Pesantren di Jawa Timur: Pilar Pendidikan dan Dakwah Islam

14 Oktober 2024 - 15:31 WIB

Biografi Kiai Pesantren di Jawa Timur: Penggerak Pendidikan Islam dan Pembangunan Sosial

29 September 2024 - 20:56 WIB

Gagasan Gus Dur dan Relevansinya dengan Pesantren

29 September 2024 - 20:46 WIB

Ini Daftar 17 Pahlawan Indonesia asal Jawa Timur

29 Agustus 2024 - 23:06 WIB

Trending di Ruang Tokoh