Oleh: Akhmad Sururi (Wakil Ketua PC LTNU Kab Brebes)
Sejak tragedi covid 19 di belahan dunia, termasuk di negeri tercinta Indonesia kepulangan dan keberangkatan santri dari pondok pesantren mengalami perubahan besar. Mereka (santri) saat pulang diharuskan rombongan dengan pemeriksaan yang sangat ketat.
Saat akan pulang deretan tim kesehatan dari pemda/pemkot setempat melakukan pemeriksaan satu persatu santri yang akan naik bus rombongan. Setelah datang ke daerahnya, seluruh santri disambut oleh tim covid setempat dengan berbagai alat pemeriksaan kesehatan.
Perhatian pemerintah sangat besar kepada pondok pesantren, terbukti dengan beberapa bantuan terkait dengan covid 19 diperuntukan kepada pesantren. Mulai bantuan masker, semprotan, alat pengukur suhu, hampir semua pesantren mendapatkan alat-alat tersebut. Bahkan lebih dari itu, bantuan perangkat pembelajaran daring juga setiap pondok pesantren mendapatkan. Hal tersebut karena ada sebagian pondok pesantren yang mewajibkan santrinya untuk pulang ke rumah masing-masing. Sehingga dengan sangat terpaksa harus ngaji via online atau daring.
Hari ini, saat situasi sudah normal, kepulangan dan keberangkatan santri masih dengan sistem rombongan. Kendati pun ada sebagian santri yang akan berangkat dengan angkutan umum (bus atau kereta) namun relatif sedikit. Sekali pun saat kepulangan dari pondok pesantren ada jadwal tiap daerah, namun saat pemberangkatan dan kedatangan di pondok pesantren, tidak ada jadwal yang seketat saat situasi covid 19. Hanya pihak pondok pesantren membatasi jadwal masuk di pondok pesantren.
Untuk pondok pesantren besar seperti Lirboyo, Jombang dan Ploso, masih menggunakan rombongan yang dikordinir oleh santri senior atau alumni. Sebagian santri baru juga ikut rombongan bersama dengan orang tuanya yang mengantarkan sampai di pondok pesantren.
Kepulangan dan keberangkatan bagi santri adalah dua hal yang menyenangkan. Pulang ke rumah saat liburan akan menikmati masa liburan dengan kebebasan setelah terkurung dalam kawah candradimuka. Berangkat ke pesantren merupakan kebahagiaan karena akan sowan dengan pengasuh pesantren dan kembali mengaji ilmu agama bersama dengan guru-guru di pesantren.
Dalam hitungan hari kedepan, seluruh santri akan berangkat ke pondoknya masing-masing. Mereka akan meninggalkan tanah kelahiran untuk mengais ilmu agama. Mereka akan meninggalkan orang tua, teman sepermainan di rumah untuk tafaquh fiddin (mendalami ilmu agama).
Akhirnya kita hanya berdoa, semoga mereka mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk bekal terjun di masyarakat kelak. Bagi santri baru yang akan menikmati kehidupan pesantren, semoga betah dengan lingkungan yang berbeda saat di rumah. Orang tua yang di rumah selalu mendoakan untuk mereka yang di pesantren.
Baca juga: Halal bi Halal dan Silaturahmi Keluarga Pasca Idul Fitri
Tonton juga: PRASANGKA | Short Film Of Grup Taks 2 Duta Damai Santri Jawa Timur.
Kembali Ke Pesantren Setelah Berlibur untuk Mengais Ilmu Agama
Kembali Ke Pesantren Setelah Berlibur untuk Mengais Ilmu Agama