Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Suara Santri · 15 Mar 2024 09:49 WIB ·

Keistimewaan Berjumpa dengan Bulan Ramadan


 Keistimewaan Berjumpa dengan Bulan Ramadan Perbesar

Oleh: Partomo

Bagi umat muslim di seluruh dunia, datangnya bulan Ramadan adalah kenikmatan yang sangat besar dan tidak mungkin ada padanannya. Betapa banyak orang yang begitu ingin berjumpa dengan bulan mulia ini tapi terhalang oleh umur atau meninggal sebelum sampai pada bulan Ramadan. Maka berbahagialah orang-orang yang bisa berjumpa dengan bulan suci ini.

Dalam salah satu riwayat, Nabi Muhammad Saw bersabda:

إذا كان أول ليلة في شهر رمضان صفدت الشياطين ومردة الجن، وغلقت أبواب النار فلم يُفتح منها باب، وفتحت أبواب الجنة فلم يغلق منها باب (رواه الترمذي)

“Jika telah datang awal malam bulan Ramadhan, diikatlah para setan dan jin-jin yang jahat, ditutup pintu -pintu neraka, tidak ada satu pintupun yang dibuka, dan dibukalah pintu-pintu surga, tidak ada satu pintupun yang tertutup.” (HR.  Tirmidzi)

Terbukanya pintu surga dan tertutupnya pintu neraka memiliki kemungkinan dua makna, yang pertama makna secara zahir dan yang kedua makna secara majaz. Menurut Al-Qadhi ‘Iyadh hal tersebut bisa bermakna tanda masuknya bulan Ramadan dan untuk menunjukkan keagungan bulan Ramadan. Sedangkan makna majaznya, masih menurut Al-Qadhi ‘Iyadh, sebagai isyarat bahwa pada bulan Ramadan terdapat pahala dan ampunan yang sangat besar.

Selain itu, terbukanya pintu surga juga bisa dimaknai sebagai terbukanya pintu ketaatan umat manusia sehingga berpotensi memperbayak ibadah-ibadah yang dilakukan sehingga menjadi bekal untuk masuk dalam surga-Nya, sebagaimana juga tertutupnya pintu neraka adalah tertutupnya segala kemungkinan umat manusia melakukan dosa yang menjadi sebab masuknya ke dalam neraka.

Dalam hadis di atas juga disebutkan bahwa pada bulan Ramadan setan-setan dibelenggu oleh Allah Swt sehingga tidak akan mengganggu kekhusukan ibadah yang dilakukan oleh umat muslim sehingga potensi untuk masuk ke dalam surga tidak tercederai oleh godaan-godaan syetan.

Nabi Muhammad Saw dalam hadis lain bersabda:

الصلوات الخمس والجمعة إلى الجمعة، ورمضان إلى رمضان مُكَفِّراتٌ لما بينهنَّ إذا اجتُنبَت الكبائر (رواه مسلم)

“Diantara sholat lima waktu, hari jumat ke Jum’at, Ramadhan ke Ramadhan berikutnya, itu menjadi penghapus (dari dosa-dosa) yang dilakukan diantara waktu tersebut sekiranya dosa-dosa besar dapat dihindari” (HR. Muslim)

Sabda Nabi Muhammad Saw di atas menunjukkan bahwa bulan Ramadan adalah bulan penuh dengan ampunan Allah Swt yang begitu besar. Dosa-dosa yang diperbuat bisa diampuni oleh Allah Swt pada bulan diturunkannya Al-Qur’an ini. Dapat kita pahami bahwa dosa-dosa yang diampuni oleh Allah Swt pada bulan mulia ini adalah dosa-dosa kecil dan bukan dosa-dosa besar. Artinya selama kita meninggalkan perbuatan-perbuatan yang menyebabkan kita berdosa besar maka senantiasa dosa-dosa kecil kita diampuni oleh Allah Swt dengan sebab keistimewaan bulan Ramadan ini.

Sumber: 170 Fadliilat min Fadlaail Syahr Ramadlan karya Ahmad Musthafa Mutawalli

Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Santri dan Maulid Nabi

16 September 2024 - 11:22 WIB

Mengenal Tradisi Endog Endogan dalam Peringatan Maulid Nabi di Banyuwangi

15 September 2024 - 06:11 WIB

Asal Muasal Perayaan Maulid Nabi, Dirayakan Seorang Sultan

15 September 2024 - 06:07 WIB

Tiga Sikap dan Karakter Kiai Indonesia yang Perlu Diketahui

30 Agustus 2024 - 22:31 WIB

Esensi Makna Kiai

30 Agustus 2024 - 22:20 WIB

Anak Muda dalam Membangun Kehidupan yang Toleran: Studi Kasus di Madura

30 Agustus 2024 - 20:51 WIB

Trending di Suara Santri