Santrikeren.id-Sejumlah pemuda desa yang tergabung dalam Karang Taruna Genpita Desa Grujugan Kecamatan Gapura Sumenep Madura menggelar kajian bertema Peran Pemuda untuk Membangun Desa di era digital, Ahad (10/12/2023).
Kegiatan yang dipusatkan di Pantai Lombang Kabupaten Sumenep ini dihadiri oleh Kepala Desa Grujugan, sejumlah Pengurus dan anggota Karang Taruna Genpita Desa Grujugan serta pemantik kajian, Zubairi.
Syamsul Arifin mengatakan peran pemuda memang harus memberikan kontribusi kepada kemajuan desa, terutama dalam membawa kesejahteraan kepada masyarakat.
“Sebagai pemuda bisa memmberikan kontribusi dalam membangun desa terutama dalam kesejahteraan masyarakat. harus memiliki pemikiran yang masih belum bisa mengenyam pendidikan, mencoba untuk proses dan pengalaman. Mulai sekarang berproses dan mempunyai bekal sejak sekarang,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pemuda desa tidak mudah memberikan informasi yang salah terhadap masyarakat.
“Jangan mudah mengshare infomasi di grup-grup apalagi berita itu hoaks. Kecuali informasi yang ada manfaatnya kepada masyarakat. Kalau tidak bermanfaat cukup jadi konsumsi pribadi saja,” katanya.
Kepala desa Grujugan, Didik Susanto mengatakan dalam sambutannya pemuda menjadi salah satu garda terdepan dalam membangun bangsa melalui desa.
“Kalian menjadi garda terdepan dalam membangun peradaban di desa. Untuk membangun sebuah bangsa kita mulai dari yang terkecil kita memabngun desa untuk bangsa,” ungkapnya.
Zubairi mengatakan seharusnya pemuda desa harus membaca undang-undang desa untuk mengetahui dan memposisikan perannya di sebuah desa. Karena, ia mengharap pemuda desa bisa ikut serta membangun desa.
“Itulah proses. Selama kita yakini sebuah kebenaran. Jangan takut. Dari manapun ilmu yang didapat. Ayo kita duduk bersama untuk kemajuan desa,” kata Aktivis Ansor ini.
Lebih lanjut, pria yang menjadi Pendamping Desa selama 13 tahun ini mengatakan bahwa budaya Gotong royong dan kebersamaan kini mulai pudar di kalangan masyarakat desa. Ia menegaskan agar program-program yang dijalankan di desa harus memiliki keberlanjutan.
“Kesadaran gotong royong bagaimana memabngun desa sebaik-baiknya. Gotong royong mulai mengikis. Termasuk konsep beragaman. Artinya, desa tidak lagi memarginalkan satu kegiatan dengan kegiatan yang lain. Karang Taruna bagian kelembagaan masyarakat yang dibentuk oleh desa. Ada kewajiban yang harus dipenuhi dan dipertanggungjawabkan,” katanya.