Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Suara Santri · 22 Mar 2024 22:12 WIB ·

Jejak Pemuda Islam: Kisah Inspiratif Sahabat Junior Nabi dalam Peradaban Islam


 Jejak Pemuda Islam: Kisah Inspiratif Sahabat Junior Nabi dalam Peradaban Islam Perbesar

Oleh: Amrullah

Para sahabat junior Nabi adalah kelompok pemuda yang dilahirkan setelah masa utusan Nabi, atau beberapa tahun sebelumnya, yang hidup seiring dengan Rasulullah. Mereka adalah 16 individu yang tumbuh dan berkembang dalam atmosfer keislaman yang langsung terpapar oleh ajaran dan praktik Rasulullah. Mereka mengalami fase masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa muda di lingkungan pendidikan yang diatur langsung oleh Rasulullah.

Dalam proses ini, mereka menyerap pengetahuan, kearifan, dan pengalaman hidup langsung dari sumber asli yaitu Rasulullah sendiri, yang menjadi dasar bagi perkembangan spiritual dan intelektual mereka. Pengalaman ini menjadi landasan bagi mereka untuk menjadi pilar iman dan keadilan, serta pelopor perjuangan dalam menegakkan kebenaran dan mengemban jihad di jalan Allah.

Ali bin Abi Thalib, seorang sahabat dan sepupu Nabi, ditempatkan di bawah asuhan Rasulullah setelah Mekkah dilanda kelaparan, dalam sebuah pertemuan besar keluarga besar bani Abdul Muttahallib. Ali merupakan individu pertama dari kalangan anak-anak yang memeluk Islam. Kepahlawanannya tercermin dalam ketegasan, keberanian, keimanan yang kuat, dan cintanya yang mendalam kepada Rasulullah.

Ia dianggap sebagai sosok penebus, pahlawan, dan salah satu pemuda yang mengenyam pendidikan di sekolah Rasulullah. Usamah bin Zaid, seorang sahabat junior Nabi Muhammad, lahir dari Barakah yang dikenal dengan nama Ummu Aiman. Asal-usul Ummu Aiman dapat ditelusuri hingga pada tentara Abraham yang hendak menyerang Mekkah pada masa itu, di mana sebagian dari mereka menjadi tawanan kaum Quraisy dan dijadikan budak turun-temurun.

Salah satu keturunan yang terkena nasib tersebut adalah Barakah, yang kemudian dibeli oleh Abdul Muththalib, pemimpin Mekkah, dan diberikan kepada menantunya, Siti Aminah, istri dari Abdullah, untuk dijadikan pembantu. Barakah kemudian diwariskan kepada Nabi Muhammad, dan kebahagiaan tersirat ketika Barakah dibebaskan dari status budak oleh Siti Khadijah, istri Rasulullah.

Ummu Aiman menikah kedua kalinya dengan Zaid ibn Haritsah, dan mereka diberkahi dengan seorang putra yang diberi nama Usamah ibn Zaid. Usamah dibesarkan di Madinah di bawah pengawasan langsung Rasulullah, dalam suasana yang kondusif, aman, dan penuh kasih, yang memperkuat ekspansi Islam. Sebagian besar masa kanak-kanak Usamah dihabiskan di sekolah Rasulullah bersama para sahabat lainnya. Dia menjadi kesayangan Rasulullah dan sebagai putra orang kesayangan beliau.

Namun, masih ada banyak sahabat junior Nabi lainnya yang hidup pada zaman yang sama dengan beliau. Di antara mereka adalah Mu’az ibn Jabal, Abdullah ibn Ja’far ibn Abi Thalib, Zaid ibn Tsabit, Anas ibn Malik, Habib ibn Zaid, Abdullah ibn Umar, Jabir ibn Abdullah, Samurah ibn Abbas, Salamah ibn al-Akwa’, Abdullah ibn Amr ibn al-Ash, Abu Sa’id al-Khudri, Abdullah ibn al-Zubair ibn al-Awwam, Rafi’ ibn Khudaij, Bara’ ibn Azib, dan Nu’man ibn Bashir. Mereka semua merupakan sahabat junior Nabi yang hidup bersama beliau.

Buku yang ditulis oleh Fathi Fauzi Abdul Mu’thi merupakan sumber yang sangat berharga untuk mempelajari biografi sahabat-sahabat junior Nabi yang memberikan kontribusi signifikan terhadap penyebaran Islam. Karya ini menjadi penting karena menggambarkan sejarah Nabi Muhammad bersama dengan sahabat-sahabatnya yang lebih muda. Penting bagi generasi muda hari ini untuk memahami mereka, menelusuri jejak mereka, dan mengambil inspirasi dari teladan mereka agar dapat membawa umat Islam menuju kebaikan, kemajuan, dan kesejahteraan yang lebih tinggi. Untuk mengetahui kisah-kisah menarik sahabat junior nabi lainnya tentu sangat pas untuk memiliki buku ini.

Buku tersebut menjadi sumber yang tak ternilai untuk menggali kisah-kisah yang memikat tentang sahabat-sahabat junior Nabi, yang tidak hanya menginspirasi, tetapi juga memberikan pemahaman yang dalam tentang masa keemasan Islam. Keberadaan buku ini secara substansial memberikan peluang kepada pembaca untuk mengeksplorasi perjalanan hidup mereka, memahami latar belakang historis mereka, dan menemukan nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam konteks zaman modern. Dengan demikian, buku ini tidak hanya merupakan bahan bacaan yang informatif, tetapi juga menjadi sarana yang kuat untuk memotivasi generasi muda dalam memahami warisan keagungan Islam serta menerapkan nilai-nilai moral dan spiritual yang terkandung di dalamnya.

Judul              : Anak-anak Muda kader Rasulullah biografi sahabat junior Nabi
Penulis           : Fathi Fauzi Abdul Mut’thi
Penerbit         : Qaf
Cetakan          : 2023
Tebal              : 383 halaman
ISBN               : 978-602-5547-44-7

*Amrullah, lahir di Gapura Barat Gapura Sumenep Madura, Alumni Pascasarjana Program Studi Pendidikan Agama Islam, IAIN Madura, Pamekasan Madura. Dan Guru di SMP NU Sumenep.

 

Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dekadensi Moral Santri Masa Kini

2 Juni 2024 - 09:54 WIB

Sayyidah Maryam: Jejak Kesucian dan Keteguhan Iman Sang Perawan Suci Ibunda Almasih

1 Juni 2024 - 21:16 WIB

Tafsir Tentang Hutang Piutang QS. Al-Baqarah 282

31 Mei 2024 - 23:18 WIB

Qurban dan Aqiqah: Antara Tuntutan Syariat dan Praktik Sosial

31 Mei 2024 - 18:54 WIB

Makna dan Hikmah Ibadah Haji dalam Islam: Refleksi dari Al-Baqarah/2:197 dan Ali ‘Imran/3:96-97

31 Mei 2024 - 18:49 WIB

Kecemasan di Era Digital: dari Fear of Missing Out sampai Cuberbullying

31 Mei 2024 - 18:06 WIB

Trending di Suara Santri