Puisi. A-bindereh
gemuruh riuh
tentang hamba dan pencipta
cabang siang tanpa matahari
sebut allah dalam pinta kita
harap ingin terkabul semua
merubah sedih menjadi tawa
laaaayuraddul qada’ illa biddu’a’
kami
bukan pasukan perang
namun kami
tidak ingin berdiam tangan
beribu-ribu duka disana
beribu-ribu hamba sedang meminta
kalimat suci terus mengalir di bibir kami
hingga tak ada lagi pipi dibasah airmata disana
ini tentang saudara kita disana, ya disana, di palestina
( pesantren,kali.24 november 2023 )
NASIB
puisi. A-bindereh
saat ini saat duka
anak kecil hingga tua
sedih sedang tidak memandang usia
menerpa siapa saja yang mereka suka tanpa kira
gemuruh riuh tentang kelaparan
gemuruh riuh tentang kesakitan
hari-hari penuh duka
tidak ada lagi senyum yang terlukis di raut wajahnya
pikiran hanya mampu bersuara soal ketakutan dan kematian
hari-hari hujan peluru
hari-hari gemuruh riuh suara bom
ini sarapan pagi atau mendekati mati
( pesantren,kali.24 november 2023 )
HU
puisi. A-bindereh
hu
hu
hu
bi
bi
bika
ka
ka
kana
ma
ka
makana
bikana ma kkana
( pesantren,kali.24 november 2023 )
MENGETAHUI TANPA MENGAMALKAN
puisi. A-bindereh
banyak tentang kepintaran
hadir disekitar insan
banyak jalan mencari kebenaran
kebenaran yang hanya sebatas kebutuhan lisan
atau kebenaran sebatas kebutuhan kantong keseharian
menghawatirkan
tidak mampu melewati tenggorokan
apalagi sampai pada hati lalu dilaksanakan
( pesantren,kali.24 november 2023 )
Nama pena: A-bindereh yang sekarang sudah menyelasaikan pendidikan strata satu. Dan masih aktif dalam membaca puisi serta cipta puisi. Pernah menjabat sebagai ketua umum Teater Gendewa 2021-2022. Alamat asal desa Rubaru. Sekarang sedang berada di pondok pesantren dliyaut-thalibin Sogian Ambunten sumenep sebagai santri aktif.