Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Suara Santri · 1 Nov 2022 12:35 WIB ·

Ibu Sosok Pahlawan Kebersihan Sepanjang Hari


 Ibu Sosok Pahlawan Kebersihan Sepanjang Hari Perbesar

Bukankah kebersihan yang sesungguhnya adalah kebersihan hati menerima nasihat-nasihat kebaikan?

Sebagai seorang anak gadis yang tumbuh di pedesaan, saya seringkali mendengar celotehan ibu setiap hari agar menyapu dan membersihkan halaman. Hampir setiap hari ibu selalu mengulang kata-kata nasehatnya itu. Hatiku seringkali berontak mendengar kata-kata yang disampaikannnya. Karena sesuatu yang diulang membuatku seakan-akan bosan.

“Ambil sapu! halaman rumahmu masih kotor,” Ibuku selalu menggertak setiap pagi dengan kata-kata yang membuat telingaku meriang. Aku tetap melakukan apa yang diperintahkan tanpa mengelak sedikitpun.

Ibu adalah sosok perempuan yang tidak hanya mengurusi persoalan dapur. Ia adalah sosok perempuan yang membuatku sadar betapa pentingnya kebersihan dibiasakan dari lingkungan rumah dan halaman. Menurutku, sampah-sampah yang berserakan di lingkungan salah satunya diakibatkan oleh pribadi seseorang yang tidak bertangungjawab dan menganggap sepele sampah-sampah yang berkeliaran.

Gertakan ibu untuk selalu menyapu membuatku sadar betapa perempuan harus menjadi pribadi yang bisa menjaga kebersihan. Setelah kupikir dengan matang, tidak ada gunanya untuk membantah apa yang diperintahkan oleh ibu. Ibu adalah sosok pahlawan yang mengingatkanku untuk hidup bersih.

Menyapu rumah dan halaman barangkali adalah persoalan gampang yang biasa dilakukan oleh mayoritas orang. Meski tidak mudah dilakukan dengan sepenuh hati. Aku merasakan saat mendengar perintah ibu yang seringkali diulang membuatku geram dalam hati. Tetapi, tidak sampai aku lampiaskan kegeraman ini dengan sangat vulgar di hadapan ibu.

Baca juga: Suami Memaksa Berhubungan Lewat Dubur Ketika Istri Haid: Bagaimana Pandangan Islam?

Dari nasihat–nasihat yang seringkali kudengarkan membuatku sadar peran perempuan dalam merawat lingkungan sangat dibutuhkan. Ibu menjadi sosok yang berjasa dalam membentuk karakter peduli lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Aku bangga dengan nasehat-nasehat itu.

Dari nasihat ibu, di kelas dan sekolah aku bahkan seringkali menjadi pribadi yang bisa memilah dan memilih sampah-sampah plastik yang berserakan di lingkungan sekolah.  Akupun ikut komunitas yang menangani kreatifitas dalam mengolah sampah plastik. Kesadaranku ini semata-mata dilahirkan dari sosok ibu yang sangat mencintai lingkungan dan kebersihan. Dalam persoalan kebersihan dan lingkungan, bukan sekolah yang berhasil menyadarkanku arti penting lingkungan dan persoalan alam.  

Jika sebagian orang mengatakan bahwa sosok pahlawan harus memiliki keistimewaan yang luar biasa. Bagiku, seorang pahlawan tidak sesempit yang mereka pikirkan. Dorongan dan motivasi dari ibu untuk menyapu adalah ketukan terdalam seorang perempuan agar peduli terhadap lingkungan sekitar. Sebab, mereka yang apatis dengan persoalan sampah dan lingkungan bisa jadi adalah orang-orang tidak pernah sadar dan tidak pernah merasakan seorang ibu yang marah ketika anak gadisnya tidak membersihkan rumah dan halamannya.

Tonton juga: JIHAD SANTRI MASA KINI | short movie grup taks 1 duta damai santir jawa timur

Ibu Sosok Pahlawan Kebersihan Sepanjang Hari
Ibu Sosok Pahlawan Kebersihan Sepanjang Hari

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Santri dan Maulid Nabi

16 September 2024 - 11:22 WIB

Mengenal Tradisi Endog Endogan dalam Peringatan Maulid Nabi di Banyuwangi

15 September 2024 - 06:11 WIB

Asal Muasal Perayaan Maulid Nabi, Dirayakan Seorang Sultan

15 September 2024 - 06:07 WIB

Tiga Sikap dan Karakter Kiai Indonesia yang Perlu Diketahui

30 Agustus 2024 - 22:31 WIB

Esensi Makna Kiai

30 Agustus 2024 - 22:20 WIB

Anak Muda dalam Membangun Kehidupan yang Toleran: Studi Kasus di Madura

30 Agustus 2024 - 20:51 WIB

Trending di Suara Santri