Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Damai Pedia · 30 Agu 2024 23:07 WIB ·

Habib Syakur: Ideologi Tidak Bisa Mati, Tapi Bergerak Di Bawah Tanah


 Habib Syakur: Ideologi Tidak Bisa Mati, Tapi Bergerak Di Bawah Tanah Perbesar

Santrikeren.id- Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid mengingatkan kepada aparat keamanan dan penegak hukum agar tidak mengabaikan ancaman radikalisme dan terorisme di Indonesia.

Hal ini disampaikan sebagai kekhawatiran dirinya melihat banyaknya seremonial kegiatan pembubaran organisasi Jamaah Islamiyah (JI) pimpinan Abu Rusydan cs di berbagai daerah.

“JI ini punya ideologi. Namananya ideologi ini tidak bisa mati. Ia akan membeku atau bergerak di bawah tanah atau di permukaan. JI ini kemarin memang bubar, tapi yang bubar kan elitenya, amir mereka saja, jamaahnya?,” kata Habib Syakur kepada media pada Minggu (25/8).

Menurutnya, embrio Jamaah Islamiyah masih aktif, apalagi dari ideologi mereka memunculkan banyak lone wolf yang sulit terdeteksi. Justru sel-sel terorisme dari jalur independen dan keluarga ini yang tidak boleh diabaikan.

“Mereka tidak selalu melakukan baiat kepada amir. Biasa jadi mereka teradikalisasi dengan tontonan dan dakwah-dakwah kelompok ini. Maka jangan pernah abai dengan ancaman keamanan ini,” ujarnya.

Di sisi lain, ulama asal Malang Raya ini mengatakan bahwa kelompok terorisme di Indonesia terbagi menjadi dua sumber, yakni yang bersumber dari ISIS yang berwujud Jamaah Islamiyah (JI) dan Al Qaeda yang berwujud Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Jika beberapa waktu yang lalu ada organisasi teroris yang membubarkan diri, namun ada organisasi terorisme yang sampai saat ini masih eksis, yakni JAD. Disampaikan Habib Syakur, mereka juga memiliki jaringan yang teradikalisasi non organisir yang berwujud lone wolf.

Jika demikian adanya, maka kewaspadaan terhadap ruang gerak terorisme dan radikalisme di Indonesia tidak boleh kendur. Habib Syakur meminta masyarakat tetap waspada dengan potensi adanya aksi amaliyah yang bisa saja dilakukan oleh kelompok teroris di Indonesia.

“Saya bukan sedang menakuti, tapi mengajak semua waspada, jaringan terorisme masih eksis di Indonesia. Jangan karena JI bubar lalu seolah Indonesia sudah aman dari teroris. Saya ingin Densus 88 dan BNPT tetap meningkatkan kewaspadaan itu,” tuturnya.

Sekadar diketahui sobat holopis, bahwa organisasi Jamaah Islamiyah sebagai lembaga sudah dibubarkan oleh para petinggi mereka. Gerakan pembubaran itu pertama kali dilakukan di Sentul, Bogor pada hari Minggu, 30 Juni 2024.

Deklarasi pembubaran sekaligus baiat pada NKRI dilakukan oleh kelompok teroris ini secara maraton di berbagai daerah. Salah satu petinggi Jamaah Islamiyah mengatakan bahwa dakwah dengan cara keras dan teror seperti yang telah dilaksanakan sebelumnya sudah tidak tepat lagi. Dakwah tetap bisa dilakukan dengan cara yang baik.

Dalam berdakwah menyampaikan agama Islam agar menyampaikan secara baik dan mendukung kemajuan NKRI,” tutur Ustadz Fahim.

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Santriwati Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Raih 3 Kejuaraan Lomba di Event Pamekasan Bilingual Course

6 November 2024 - 12:42 WIB

Meriahkan Harlah Pesantren dan Hari Santri 2024, Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Gemakan Sholawat Bareng Nyai Nur Laila

4 November 2024 - 21:53 WIB

Usung Tema Nyambhung Sokma, Haul Akbar Masyayikh Annuqayah Diikuti Ribuan Alumni dan Masyarakat

3 November 2024 - 17:39 WIB

Jelang Pilkada 2024, Ribuan Warga NU Doakan Keselamatan dan Kedamaian Sumenep

31 Oktober 2024 - 21:12 WIB

Wisuda Perdana Universitas Annuqayah Sumenep Madura Kukuhkan 760 Sarjana dan Magister

30 Oktober 2024 - 21:22 WIB

Majelis Kiai Muda Sumenep Madura Gelar Doa Bersama Untuk Kemenangan Khofifah-Emil di Pilgub 2024

29 Oktober 2024 - 19:21 WIB

Trending di Damai Pedia