Oleh : Afdol Singgih
Gus Dur, Presiden dengan jiwa yang luas,
Menembus batas, meruntuhkan segala prasangka.
Tertawa dalam kesederhanaan,
Namun gagasanmu menembus langit tinggi.
Di matamu, semua setara,
Tak ada jarak antara rakyat dan pemimpin.
Suaramu lembut, tapi penuh kekuatan,
Menyuarakan kebenaran di tengah bisu.
Lembut langkahnya, namun teguh jiwanya,
Mengguncang dinding kekuasaan yang beku.
Berbicara bagi yang terpinggirkan,
Mendengar suara yang tak pernah terdengar.
Tangan terbuka, merangkul semua kalangan,
Menyapa dengan kebijaksanaan yang penuh warna.
Hati yang besar, menembus sekat-sekat agama,
Menjadi jembatan bagi perbedaan yang ada.
Gus Dur, engkau bukan sekadar presiden,
Engkau simbol keberanian, kebebasan berpikir,
Di negeri yang penuh warna, engkau adalah cahaya,
Yang mengajarkan kami untuk menghargai perbedaan.