Santrikeren.id_Festival Cinta Buku (FCB) Nasional XII 2023 Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (Instika) Guluk guluk, Sumenep, Madura resmi ditutup di Auditorium Asy-Syarqawi, Jumat (20/10/2023).
Kegiatan yang dilaksanakan selama 10 hari itu ditutup dengan pembagian hadiah lomba kepada para pemenang. Momen penutupan ini juga dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional yang bakal jatuh pada hari Ahad (22/10) besok.
Presiden Mahasiswa Instika Ainol Yaqin mengatakan bahwa penutupan ini akan menjadi sejarah yang terus diingat. Hal ini disebabkan, kegiatan FCB yang sudah lama vakum tidak menghambat perjuangan dari panitia untuk menyukseskan acara nasional ini.
“Tentu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada para panitia yang telah mengorbankan tenaga, waktu, dan energy sehingga acara FCB ini bisa terlaksana dengan baik,” ujarnya.
Presma juga mengucapkan banyak terima kasih terhadap seluruh peserta, baik yang ikut kegiatan perlombaan maupun seremonial. Tanpa mereka—lanjutnya—acara FCB tidak akan punya makna yang berarti.
“Kepada seluruh peserta yang sangat antusias dalam menyukseskan acara ini kami ucapkan banyak terima kasih,” ucapnya.
Ahmad Sanusi Kemahasiswaan Instika mengapresiasi kepada seluruh panitia karena kegiatan FCB sudah terselenggara tahun 2023 ini.
“Dalam acara FCB ini tidaklah mudah. Tapi saya yakin, perjuangan kalian bakal mendapatkan barokah dari para masyayikh pondok pesantren Annuqayah,” ungkapnya.
Pernyataan yang sama juga diutarakan oleh Wakil Rektor II Instika, Dr. K. Muhammad Husnan A. Nafi. Ia menjelaskan perayaan FCB pada tahun ini mengingatkan pada awal mula FCB diadakan.
“Dulu pada 2007 FCB masih belum bertaraf nasional, jadi acara ini sangat mirip, bahkan kesuksesan dan perjuangan FCB sama seperti di tahun 2016,” tuturnya.
Tidak hanya itu, ia sangat bangga terhadap segala perjuangan yang dilakukan oleh para panitia. Maka, di momen hari Santri Nasional ini, sesuai temanya, ia mengharap bagaimana nanti santri mampu memberikan kontribusi yang baik bagi Negara.
“Di momen hari santri ini, saya harap bagaimana para santri dapat mengambil alih, bukan hanya soal pengetahuan, tapi juga pemerintahan. Bahkan, ada 7 menteri yang semuanya berasal dari kalangan kaum sarungan,” lanjutnya.
Sebelum ditutup, Kiai yang juga ketua ISNU Kabupaten Sumenep ini berharap kepada panitia FCB untuk tidak puas setelah melaksanakan acara ini. Ia menginginkan bagaiamana FCB tidak hanya bertaraf nasional, tapi juga internasional.
“Setidaknya di tahun mendatang, FCB tidak lagi Nasional, tapi Asia- Internasional, dan kami akan mensuppot hal tersebut,” pungkasnya.