Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Bagaimana Perempuan Haid Dapat Pahala di Bulan Ramadan? Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Suara Santri · 6 Jan 2024 22:04 WIB ·

Esensi Peran Perempuan dalam Keluarga


 Esensi Peran Perempuan dalam Keluarga Perbesar

Oleh: Robiatul Adawiyah

Membicarakan problem perempuan selalu menarik, hangat dan aktual. Perempuan pernah dimuliakan, disanjung dan didewakan, juga pernah dihina, dikucilkan, direndahkan, sampai pernah dipersoalkan manusia juga atau bukan. Semua itu merupakan problema yang menarik, menanjak dan menurun sesuai dengan riak gelombang pemikiran manusia setiap masanya.

Garis hidup mereka pun cukup unik. Terlahir sebagai prempuan adalah keitimewaan yang luar biasa. Mereka mengalami proses yang berbeda dengan laki-laki. Mereka haid, hamil, melahirkan serta menyusui. (hlm. 03)

Selain itu, tubuh perempuan didesain sedemikian rupa untuk menopang beberapa hal menjadi tugasnya. Proses tubuh yang di desain seperti bukan tanpa tujuan. Allah menciptakan mereka sebagai media reproduksi agara keberlangsungan hidup manusia terjaga. Tanpa proses tubuh tersebut, perempuan akan mudah jatuh sakit atau tidak akan kuat menjalani takdir sebagai perempuan.

Semua orang dalam rumah tangga mengharapkan hidup sakinah mawadah wa rahmah. Sakinah adalah ketentraman hati, mawadah adalah dorongan batin yang kuat dalam diri untuk selalu berusaha menghindarkan orang yang dicintai dari segala hal yang buruk, dibendci dan menyakiti. Sedangkan rahmah adalah kelembutan hati empati yang mendorong seseorang melakukan kebaikan kepada orang yang dikasihi dan sayangi.

Hal ini berpangkal kepada peranan perempuan dalam keluarga, meski tidak sepenuhnya. Peranan perempuan dalam keluarga, sangat menentukan terjalinannya adanya sakinah mawaddah wa rahmah dalam rumah tangga.

Peran perempuan dalam keluarga adalah sebagai istri, ibu dan anak. Semua peran tersebut menuntut adanya tugas sesuai dengan adanya perannya. Peran ini berfungsi sebagai titik unggul dari seorang perempuan. Tidak ada peran yang mulia kecuali menjadi seorang ibu dalam keluarga. peran ibu dalam keluarga sangatlah besar dalam mewujudkan kebahagiaan dan eutuhan keluarga. sebagai ibu, perempuan juga berperan penting dalam mendidik generasi-generasi baru,  (madrasah al-ula) sekolah pertama bagi anak anaknya.

Target yang ingin dicapai adalah perempuan diharapkan dapat menjalankan perannya dalam keluarga sebagai seorang istri, dimana peran istri sebagai pendamping suami, teman, pendorong serta penasehat yang bijaksana.

Afifah Soraya, selaku writer di website dan peneliti, mendedah peran perempuan dalam kitab bahagia ibu rumah tangga. Bagaimana menjadi istri yang shalihah, menjadi ibu rumah tangga yang sempurna serta beragai cobaan yang akan dihadapi oleh mereka.

Peran utama istri dalam rumah tangga adalah memberikan ketenangan kepada suami, menjadi pendengar setia. Isteri yang baik tidak terobesesi dengan karir suami, tugas mereka mendoakan agar suami diberi kemudahan dan kelancaran. (hlm. 69)

Buku ini sangat layak sekali dibaca oleh semua kalangan. Terutama perempuan yang akan menikah dan menjadi istri dan ibu dalam rumah tangga. Afifah juga mendedah dan memamparkan secara rinci dan gamblang tugas yang akan diemban dalam rumah tangga. Terutama dalam membagi tugas seorang istri dan ibunda.

Sedangkan peran ibu dalam rumah tangga memegang peranan penting. Ibu adalah menteri pendidikan bagi anak-anaknya, mendidik serta mengajarkan keyakinan beragama, adab, norma fisik mental, serta psikologi sehingga terbentuk kepribadian yang baik dalam diri anak. Pendidikan merupakan investasi yang sangat baik untuk melanjutkan generasi yang berkualitas. Pendidikan bukan hanya dibidang akademis atau intelektual yang tinggi, tetapi juga iman, etika, moral dan jasmani.

Selain itu, Afifiah juga memaparkan beebrapa problem yang sering dihdapi dalam rumah tangga. Mulai dari mertua yang terlalu ikut campur, tak kunjung mendapati keturunan hingga persoalan kurang mendapat prhatian dari suami. (hlm. 126)

Tugas tugas yang diemban perempuan sangatlah berat. Oleh karenanya, buku ini diisi dengan beragam tips untuk selalu sabar dan bertahan dalam keadaan apapun dan bagaimanapun. Perempuan yang diklaim sebagai makhluk lemah, ternyata tidak seprti yang dipahami selama ini. Mereka justru kuat dan mampu bertahan dengan beragam cobaan dan ujian yang harus dilalui.

Buku ini juga ditutup dengan maudzah dari ‘Aidh al-Qarni yang merupakan salah satu ulama yang terkenal dengan karyanya la tahzan. Itulah mengapa buku yang ditulis oleh Soraya sangat kental dengan beragai kesedihan yang dihadapi perempuan daam rumah tangga. Maka tak heran bila karya Aidh al-Qarni dalam buku ini sangat dominan.

Semoga hadirnya buku kitab ibu rumah tangga menjadi buku yang bisa membantu para perempuan menjadi istri shalihah, ibu dari anak-anaknya dan anak (menantu) yang bisa membangun bahagia dalam rumah tangga. Selamat membaca.

Identitas Buku

Buku                : Kitab Bahagia Ibu Rumah Tangga
Penulis            : Afifah Soraya
Penerbit          : Araska Publisher
Terbitan          : April, 2021
ISBN                : 978-623-7910-84-8
Tebal Buku     : 240 Halaman

 

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Santri dan Maulid Nabi

16 September 2024 - 11:22 WIB

Mengenal Tradisi Endog Endogan dalam Peringatan Maulid Nabi di Banyuwangi

15 September 2024 - 06:11 WIB

Asal Muasal Perayaan Maulid Nabi, Dirayakan Seorang Sultan

15 September 2024 - 06:07 WIB

Tiga Sikap dan Karakter Kiai Indonesia yang Perlu Diketahui

30 Agustus 2024 - 22:31 WIB

Esensi Makna Kiai

30 Agustus 2024 - 22:20 WIB

Anak Muda dalam Membangun Kehidupan yang Toleran: Studi Kasus di Madura

30 Agustus 2024 - 20:51 WIB

Trending di Suara Santri