Oleh: Citra Sukma Ningsih*
Santri adalah aset negara yang harus tetap dijaga karena ia merupakan sebuah permata negara, di mana santri merupakan penerus risalah ulama-ulama yang akan meneruskan perjuangan-perjuangan dalam mendakwahkan ilmunya untuk agamanya yakni agama islam.
Kata “Santri” dilansir dari laman NU Online dapat dijabarkan dari makna per huruf nya. Santri dalam bahasa Arab terdiri dari 5 huruf sebagai berikut:
س (سافق الخير) yang artinya santri harus menjadi pelopor kebaikan di manapun ia berada.
ن (ناصب علماء) yang artinya santri sebagai penerus ulama
ت (تارك المعاصي ) yang artinya santri harus meninggalkan maksiat
ر (رضا الله) yang artinya santri harus tetap ada di jalan yang diridhoi Allah
ي (ياقين) yang artinya santri harus memiliki keyakinan.
Dari penjelasan di atas bahwa santri adalah orang yang harus menebar kebaikan di manapun dan dalam keadaan apapun karena santri adalah penerus ulama, jika menjadi penerus ulama maka harus meninggalkan maksiat agar tetap diridhoi Allah dan yakin terhadap qada dan qadar Allah.
Santri di era Teknologi
Pada zaman yang penuh teknologi ini adalah zaman yang serba canggih dan serba media sosial oleh karena itu santri harus memenfaatkan media sosial secara bijak dan benar juga sesuai syariat islam jika tidak dimanfaatkan secara benar maka akan menjerumuskan terhadap hal-hal yang buruk.
Jika santri tidak menerima perubahan zaman maka dapat dipastikan ia akan tertinggal dan gagap akan teknologi oleh karena itu santri harus masuk pada meningkatnya media sosial pada hari ini, hal ini merupakan peluang dan tantangan bagi santri.
Peluang yang didapatkan santri dapat memanfaatkan media sosial sebagai ajang untuk berdakwah dalam memanfaatkan ilmunya. Sedangkan tantangan yang harus dihadapi adalah bagaimana santri tidak ikut arus dalam menanggapi negatifnya media sosial maka di sinilah letak pentingnya menguatkan karakter santri agar terjaga dari maksiat yang ditawarkan media sosial.
Jihad santri
Pada tahun 1945 terdapat jihad santri melawan penjajah yang menyerang bangsa Indonesia, untuk merdeka santri harus merelakan nyawanya sebagai taruhan agar merdeka.
Namun pada saat ini jihad yang harus dilakukan adalah dengan berjihad dalam menuntut ilmu sebab godaan dalam menuntut ilmu merupakan ujian yang harus diperangi santri karena jika santri tidak ingin gelap hidupnya maka ia harus merasakan pahitnya perjuangan menuntut ilmu, apalagi ilmu pada saat ini sangat diperlukan sekali dalam menjalani kehidupan.
Hari Santri 2023; Jihad Santri Jayakan Negeri
Pada Jumat (06/10/2023) kementerian agama merilis Logo dan Tema Hari Santri 2023 yakni yang bertema “Jihad Santri Jayakan Negeri” di mana santri memiliki andil yang besar dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia juga harus berkonstribusi secara aktif memajukan negeri dan berjuang di era transformasi digital.
Dari tema tersebut dapat dipastikan bahwa santri merupakan aset negara Indonesia yang harus dipertahankan karena akan turun langsung bersama masyarakat untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada sehingga santri harus membekali diri dengan pengetahuan yang mapan baik pengetahuan agama ataupun teknologi.
Filosofi Logo Hari Santri
Dalam setiap logo dan simbol pasti memiliki makna mendalam dari simbol tersebut seperti halnya logo hari santri 2023 yakni bendera merah putih dan api berkobar merupakan semangat nasionalisme yang mana harus ada dalam diri santri karena cinta tanah air termasuk sebagian dari iman (Hubbul Wathan Minal Iman).
Sedangkan jaringan digital mengandung makna bahwa santri harus ikut andil dalam transformasi teknologi digital tentunya tetap dengan memperhatikan norma-norma syariat islam. Adapun empat pilar bermakna empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI, di mana santri harus mematuhi aturan-aturan yang ada di Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Makna titik berwarna kuning di atas empat pilar mengandung makna santri siaga menjaga empat pilar kebangsaan. Simbol hurun Nun yang menyerupai tempat tinta bermakna pengetahuan di mana santri harus tetap haus dalam menuntut ilmu karena kelak santri sebagai pewaris ulama yang harus kaya ilmu pengetahuan.
Terakhir goresan tinta yang bermakna bahwa jihad santri zaman ini adalah mengembangkan ilmu pengetahuan pesantren dengan memanfaatkan teknologi demi kejayaan negeri.
Selain itu juga ada warna dalam komposisi logo yaitu merah, putih, jijau, orange dan warna biru.
Merah yang artinya semangat yang menyala maka santri harus memiliki semangat yang tinggi dalam menuntut ilmu pengetahuan juga harus konsisten dalam menebarkan kebaikan.
Sedangkan Putih memiliki makna suci dan mulia di mana santri harus berperilaku baik dan tetap di jalan Allah, warna hijau dikaitkan dengan islam yang mencerminkan nilai nilai agama, kedamaian dan pertumbuhan di mana santri harus menjadi penopang kedamaian dan mengimplementasikan nilai-nilai agama.
Orange memiliki makna kontras dan keceriaan, menggambarkan semangat, antusiasme dan energi dalam upaya memajukan negeri, dari itu santri harus memiliki semangat dan antusiasme yang tinggi terhadap hal-hal yang baik terutama dalam hal ilmu pengetahuan.
Adapun yang terakhir warna biru melambangkan kecerdasan dan kebijaksanaan, santri harus memiliki kecerdasan baik kecerdasan intelektual atau spiritual.
*Mahasiswa Institut Ilmu Keislaman Annuqayah dan santriwati Pondom Pesantren Annuqayah daerah Kusuma Bangsa.