Santrikeren.id-Duta Damai Santri Jawa Timur sebagai organisasi yang berperan dalam mengkampanyekan nilai-nilai kebangsaan, persatuan, dan Islam yang toleran toleran terus melakukan gerakan-gerakan dari perkotaan hingga pelosok desa.
Karena, selain aktif di sosial media, organisasi binaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik ini juga hadir di tengah-tengah masyarakat dalam menyampaikan nilai-nilai tersebut.
Terbukti, pada salah satu kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Lembaga Pendidikan Islam al-Muttahedah, Desa Bragung, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, Minggu (6/8/2023).
Duta Damai Santri Jawa yang diwakili oleh Moh. Faiq dalam kegiatan tersebut mengisi materi tentang “Anti Radikalisme dan Toleransi Beragama”.
Moh. Faiq menyampaikan bahwa bangsa Indonesia merupakan negara yang tersusun dan terbentuk dari keberagaman. Yakni, lanjutnya, beragam dari suku, budaya, bahasa, dan juga agama.
“Hal tersebut menjadi kekayaan bagi bangsa Indonesia. Sehingga, menjadi kewajiban bagi kita semua untuk merawatnya,” ucapnya, Minggu (6/8/2023).
Santri Pondok Pesantren Annuqayah ini mengatakan bahwa, karena tak ada alasan bagi kita semua untuk tidak menjaga persatuan dan keberagaman yang telah membumi mengakar di Nusantara.
“Jika semisal ada yang berani memporak-porandakan persatuan, mengadu domba diantara kita yang berbeda, maka dapat dipastikan. Kita para santri adalah lawan mereka. Demi menjaga keutuhan bangsa Indonesia,” tandasnya.
Karena, sambungnya, saat ini banyak kelompok radikal yang ingin mengubah dasar negara kita. Mereka, lanjut Faiq, terkadang mengatasnamakan agama untuk menebar kebencian, mencaci maki karena berbeda ideologi, hingga membunuh pun dilakukan hanya karena perbedaan pandangan.
“Padahal, di dalam agama sendiri, tidak mengajarkan cara-cara kekerasan dan tindakan yang sampai menghilangkan nyawa seseorang. Justru sebaliknya, agama memerintahkan kita agar saling menyayangi, mengasihi, dan saling berbagi,” tuturnya.
Sebab, kata Faiq, perbedaan di sini merupakan sebuah anugerah yang telah diberikan oleh Tuhan untuk kemudian kita rawat dan jaga demi keberlangsungan kebaikan umat manusia.
“Sudah jelas, di dalam Al-Qur’an telah disebutkan, Tuhan telah sengaja menciptakan perbedaan agar diantara kita saling mengenal antara satu dengan yang lainnya,” pungkasnya.