Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Damai Pedia · 7 Agu 2023 02:36 WIB ·

Duta Damai Santri Jawa Timur Tanamkan Nilai-nilai Kebangsaan pada Pelajar di Sumenep


 Duta Damai Santri Jawa Timur Tanamkan Nilai-nilai Kebangsaan pada Pelajar di Sumenep Perbesar

Santrikeren.id-Duta Damai Santri Jawa Timur sebagai organisasi yang berperan dalam mengkampanyekan nilai-nilai kebangsaan, persatuan, dan Islam yang toleran toleran terus melakukan gerakan-gerakan dari perkotaan hingga pelosok desa.

Karena, selain aktif di sosial media, organisasi binaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik ini juga hadir di tengah-tengah masyarakat dalam menyampaikan nilai-nilai tersebut.

Terbukti, pada salah satu kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Lembaga Pendidikan Islam al-Muttahedah, Desa Bragung, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, Minggu (6/8/2023).

Duta Damai Santri Jawa yang diwakili oleh Moh. Faiq dalam kegiatan tersebut mengisi materi tentang “Anti Radikalisme dan Toleransi Beragama”.

Moh. Faiq menyampaikan bahwa bangsa Indonesia merupakan negara yang tersusun dan terbentuk dari keberagaman. Yakni, lanjutnya, beragam dari suku, budaya, bahasa, dan juga agama.

“Hal tersebut menjadi kekayaan bagi bangsa Indonesia. Sehingga, menjadi kewajiban bagi kita semua untuk merawatnya,” ucapnya, Minggu (6/8/2023).

Santri Pondok Pesantren Annuqayah ini mengatakan bahwa, karena tak ada alasan bagi kita semua untuk tidak menjaga persatuan dan keberagaman yang telah membumi mengakar di Nusantara.

“Jika semisal ada yang berani memporak-porandakan persatuan, mengadu domba diantara kita yang berbeda, maka dapat dipastikan. Kita para santri adalah lawan mereka. Demi menjaga keutuhan bangsa Indonesia,” tandasnya.

Karena, sambungnya, saat ini banyak kelompok radikal yang ingin mengubah dasar negara kita. Mereka, lanjut Faiq, terkadang mengatasnamakan agama untuk menebar kebencian, mencaci maki karena berbeda ideologi, hingga membunuh pun dilakukan hanya karena perbedaan pandangan.

“Padahal, di dalam agama sendiri, tidak mengajarkan cara-cara kekerasan dan tindakan yang sampai menghilangkan nyawa seseorang. Justru sebaliknya, agama memerintahkan kita agar saling menyayangi, mengasihi, dan saling berbagi,” tuturnya.

Sebab, kata Faiq, perbedaan di sini merupakan sebuah anugerah yang telah diberikan oleh Tuhan untuk kemudian kita rawat dan jaga demi keberlangsungan kebaikan umat manusia.

“Sudah jelas, di dalam Al-Qur’an telah disebutkan, Tuhan telah sengaja menciptakan perbedaan agar diantara kita saling mengenal antara satu dengan yang lainnya,” pungkasnya.

 

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi Universitas Annuqayah Studi Lapangan ke Rumah Sakit Jiwa, Dekan: Merawat Orang Lain Perbuatan Mulia

23 November 2024 - 10:03 WIB

Santriwati Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Raih 3 Kejuaraan Lomba di Event Pamekasan Bilingual Course

6 November 2024 - 12:42 WIB

Meriahkan Harlah Pesantren dan Hari Santri 2024, Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Gemakan Sholawat Bareng Nyai Nur Laila

4 November 2024 - 21:53 WIB

Usung Tema Nyambhung Sokma, Haul Akbar Masyayikh Annuqayah Diikuti Ribuan Alumni dan Masyarakat

3 November 2024 - 17:39 WIB

Jelang Pilkada 2024, Ribuan Warga NU Doakan Keselamatan dan Kedamaian Sumenep

31 Oktober 2024 - 21:12 WIB

Wisuda Perdana Universitas Annuqayah Sumenep Madura Kukuhkan 760 Sarjana dan Magister

30 Oktober 2024 - 21:22 WIB

Trending di Damai Pedia