Menu

Mode Gelap
Santri: Bukan Hanya Cadangan Pesantren, Tetapi Juga Cadangan Pemerintah Cyberbullying: Ancaman Tersembunyi Di Era Digital Mengenal Peran Duta Damai Santri Jawa Timur Blokagung Bersholawat Berhasil Kobarkan Semangat Para Santri

Damai Pedia · 29 Jul 2024 21:33 WIB ·

Dua Dosen F-MIPA Universitas Annuqayah Bimbing Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair Ranting NU di Sumenep


 Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik cair di Sumenep Perbesar

Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik cair di Sumenep

Santrikeren.id-Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (NU) Banuaju Timur menggelar Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik cair di Kantor Ranting NU setempat Senin, 29 Juli 2024.

Pelatihan ini dibimbing langsung oleh dua dosen dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F-MIPA) Universitas Anuqayah, Guluk-Guluk Sumenep yaitu Argus, M.Si dan Ach. Kholis M.Sc.

Pelatihan ini bertujuan untuk sharing pengalaman dan keterampilan praktis dengan masyarakat dalam memproduksi pupuk organik cair sendiri.

Dalam sambutannya Ketua Tanfidziyah Ranting NU Banuaju Timur, Bapak Masdur, menekankan pentingnya penggunaan pupuk organik untuk pertanian yang berkelanjutan.

“Penggunaan pupuk organik cair tidak hanya menjaga kesuburan tanah, tetapi juga membantu melestarikan lingkungan,” ujar saat membuka kegiatan.

Argus, M.Si, Dosen Biologi FMIPA Universitas Annuqayah, menjelaskan secara rinci tentang proses pembuatan pupuk organik cair. Dalam sesi ini juga menekankan penggunaan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar lingkungan sebagai bahan dasar pupuk. Ia katakan pupuk organik ada dua, bisa membuat pupuk organik cair dan pupuk organik padat.

“Cuma pada kesempatan ini, dilakukan pelatihan dan pendampingan pembuatan pupuk organic cair. Pupuk organik cair dapat dibuat dari sisa-sisa sayuran, buah-buahan, dan kotoran ternak. Cuma pada kesempatan ini, fokus pada pembuatan POC dari kotoran Kambing. Proses pembuatannya cukup sederhana dan dapat dilakukan oleh siapa saja,” ujar Dosen kelahiran Pulau Giliiyang.

Pelatihan ini diikuti oleh puluhan peserta yang terdiri dari petani, pengurus ranting NU, dan anggota jemaah kompolan NU. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap tahapan pembuatan pupuk organik cair, mulai dari penyampaian, persiapan bahan, pembuatan POC hingga tahap fermentasi.

Salah seorang peserta, Bapak Matlawan, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas pelatihan dan pendampingan yang sangat bermanfaat ini.

“Pelatihan ini sangat membantu para petani khususnya saya sebagai petani dalam memanfaatkan kotoran kambing menjadi pupuk organik. Sekarang saya bisa membuat pupuk organik sendiri di rumah, yang akan sangat membantu dalam mengurangi biaya pertanian,” katanya.

Diketahui, kegiatan diakhiri dengan pendampingan pembuatan pupuk organik langsung dari kotoran kambing. Para peserta diajak langsung mempraktikkan cara mengolah kotoran ternak menjadi pupuk yang berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah dan tanaman.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Banuaju Timur semakin sadar akan pentingnya penggunaan pupuk organik dalam kegiatan pertanian mereka, serta mampu mempraktikkan ilmu yang telah diperoleh untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertaniannya.

 

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Santriwati Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Raih 3 Kejuaraan Lomba di Event Pamekasan Bilingual Course

6 November 2024 - 12:42 WIB

Meriahkan Harlah Pesantren dan Hari Santri 2024, Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Gemakan Sholawat Bareng Nyai Nur Laila

4 November 2024 - 21:53 WIB

Usung Tema Nyambhung Sokma, Haul Akbar Masyayikh Annuqayah Diikuti Ribuan Alumni dan Masyarakat

3 November 2024 - 17:39 WIB

Jelang Pilkada 2024, Ribuan Warga NU Doakan Keselamatan dan Kedamaian Sumenep

31 Oktober 2024 - 21:12 WIB

Wisuda Perdana Universitas Annuqayah Sumenep Madura Kukuhkan 760 Sarjana dan Magister

30 Oktober 2024 - 21:22 WIB

Majelis Kiai Muda Sumenep Madura Gelar Doa Bersama Untuk Kemenangan Khofifah-Emil di Pilgub 2024

29 Oktober 2024 - 19:21 WIB

Trending di Damai Pedia