Santrikeren.id– Ulama di Nusantara memiliki beragam karya yang diajarkan secara turun temurun kepada seluruh santrinya. Salah satunya kitab para kiai di Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk Sumenep Madura.
Untuk menyelamatkan jejak manuskrip tersebut, Lembaga Aswaja Center dan Pusat Studi Naskah Pesantren Universitas Annuqayah melaksanakan kegiatan digitalisasi manuskrip Masyayikh Annuqayah di Pondok Pesantren Annuqayah daerah Latee 1, koleksi KH. Abdul Basith AS Ahad, 11 Agustus 2024.
Moh. Ainur Ridha, Kepala Bagian Studi Naskah Pesantren Universitas Annuqayah mengatakan kegiatan digitalisasi terhadap manuskrip Masyaikh Annuqayah ini menghasilkan luaran berupa empat manuskrip dalam bentuk digital.
“Pertama, Qatr al-Ghaits, seratan salinan KH. Muhammad Syarqawi bertahun 1329 Hijriyah. Kedua, Syarh al-Hudhudi ala Matn as-Sanusi, seratan salinan KH. Muhammad Syarqawi bertahun 1291 Hijriyah. Ketiga, Salalim al-Fudhala’, seratan salinan KH. Muhammad Syarqawi bertahun 1296 Hijriyah. Keempat, Mandzumah al-Masail, karya KH. Abdullah Sajjad Syarqawi,” katanya.
Dirinya menambahkan luaran dari empat manuskrip tersebut disimpan dalam dua salinan, salinan pertama disimpan oleh pemilik naskah, yakni Kiai KH. Abdul Basith AS., sedangkan salinan kedua dihimpun dalam repositori manuskrip Lembaga Pusat Studi Aswaja dan Naskah Pesantren Universitas Annuqayah.
“Luaran yang diberikan kepada pemilik naskah disimpan di penyimpanan eksternal. Kegiatan ini merupakan bentuk konkret misi Universitas Annuqayah dalam pelestarian khazanah warisan keilmuan ulama Nusantara, khususnya manuskrip-manuskrip para ulama di Kabupaten Sumenep,” pungkasnya.